sorak sorai saat bendera raksasa membentang di situ gintung dan dibawa helikopter - News | Good News From Indonesia 2025

Sorak-Sorai saat Bendera Raksasa Membentang di Situ Gintung dan Dibawa Helikopter

Sorak-Sorai saat Bendera Raksasa Membentang di Situ Gintung dan Dibawa Helikopter
images info

Langit pagi itu masih berwarna biru pucat saat ribuan warga mulai berbondong-bondong menuju kawasan Danau Situ Gintung. Mereka datang dengan wajah sumringah, sebagian membawa anak-anak, sebagian lagi mengenakan pakaian bernuansa merah putih.

Suasana itu seperti menyatu dengan hawa kebangsaan yang menggelora karena Indonesia sedang merayakan ulang tahun kemerdekaannya yang ke-80.

Pukul 10.00, suasana di Situ Gintung berubah khidmat. Ratusan relawan sudah bersiap di tepi danau. Dengan koordinasi yang rapi, perlahan bendera merah putih raksasa mulai dibentangkan di atas permukaan air.

Gemuruh tepuk tangan warga terdengar begitu bendera itu membentang sempurna, menutupi sebagian luas danau. Sorak-sorai pun menggema, menciptakan suasana haru sekaligus bangga.

Namun momen itu tak berhenti di sana. Ketika warga masih sibuk berfoto dan merekam bendera di danau, tiba-tiba suara baling-baling terdengar dari kejauhan. Semua kepala serentak menengadah.

Sebuah helikopter melintas dengan gagah, membawa bendera merah putih raksasa lain di langit Tangsel. Kehadirannya tidak tercantum dalam rundown, membuat banyak orang terkejut sekaligus terpesona.

Momen Ikonik dari Forum Potensi Tangsel & Ratusan Relawan

Pembentangan bendera merah putih raksasa dilangit dan danau situ gintung menjadi momen ikonik (Dokumentasi Pribadi)
info gambar

Pembentangan bendera raksasa ini bukan sekadar seremoni biasa. Forum Potensi Tangsel sebagai penggagas acara memang sengaja menghadirkan sesuatu yang spektakuler. Dan benar saja, momen itu menjadi klimaks perayaan.

Helikopter yang melintas di udara membawa bendera dengan ukuran masif, sementara di bawah, di atas permukaan air Situ Gintung, bendera lain juga dibentangkan dengan formasi rapi oleh relawan. Dari dua dimensi yang berbeda satu pesan kuat disampaikan merah putih tetap berkibar dengan gagah.

Relawan Medis Gabungan Turun Bantu Korban Banjir di Padarincang Banten

Sorak-sorai penonton pun makin pecah. Ada yang merekam dengan ponsel, ada yang sekadar berdiri terpukau. “Luar biasa, merinding sekali melihat bendera sebesar itu berkibar di atas danau dan langit,” ujar salah satu warga yang hadir.

Ketika Semua Punya Peran

Ada 200 relawan terlibat dan punya peran masing masing. (Dokumentasi Pribadi)
info gambar

Acara besar di Situ Gintung pagi itu tidak lahir dari kerja satu-dua orang. Forum Potensi Tangsel berhasil mengoordinasikan ratusan relawan dari berbagai komunitas. Mereka datang dengan tugas berbeda-beda: ada yang mengatur barisan pembentang bendera, ada yang mengamankan jalannya acara, ada pula yang disiagakan khusus untuk urusan kesehatan.

Sejak pukul enam pagi, suasana tepian danau sudah dipenuhi kesibukan. Panitia memeriksa lipatan bendera raksasa, memastikan tali-tali pengikat tidak berantakan, dan mengatur posisi relawan di titik-titik yang sudah ditentukan.

Perayaan seperti ini bukan perkara sederhana yang hanya membentangkan kain sepanjang puluhan meter di atas air, ini semua butuh koordinasi matang, dan sedikit kesalahan saja bisa membuat formasi berantakan.

Dalam keramaian itu, berdiri sekelompok mahasiswa dengan rompi khusus dan perlengkapan medis di tangan. Mereka adalah bagian dari Emergency Response In Disaster And Medical Service (ERDAMS), unit tanggap darurat dari mahasiswa FKM Universitas Muhammadiyah Jakarta. Tugas mereka jelas menjaga agar euforia perayaan tetap berlangsung aman.

Peran ini mungkin tak terdengar heroik seperti mereka yang membentangkan bendera, tetapi krusial. Dengan ratusan warga dan relawan yang hadir, risiko kelelahan, dehidrasi, atau insiden kecil bisa saja terjadi. Kehadiran tim medis memberi rasa tenang, bahwa di balik gegap gempita ada orang-orang yang sigap berjaga.

Keterlibatan mahasiswa Muhammadiyah dalam perayaan ini tidak datang untuk mencari sorotan, melainkan untuk menegaskan satu hal kemerdekaan dirayakan dengan gotong royong dari berbagai sisi. Ada yang mengibarkan, ada yang mengawal, ada yang menjaga. Semuanya punya peran agar merah putih tetap berkibar dengan gagah.

Relawan Gerak Cepat Bantu Korban Banjir di Bekasi saat Ramadan

Antusiasme Warga & Kehadiran Pejabat

Antusiasme masyarakat terlihat dari ramainya kehadiran. (Dokumentasi Pribadi)
info gambar

Sorak-sorai warga yang menonton menjadi bukti nyata betapa acara ini berhasil menyedot perhatian publik. Mereka rela berdiri berjam-jam demi menyaksikan momen bersejarah ini.

Anak-anak kecil pun tak kalah antusias, melambaikan bendera kecil di tangan mereka sembari bersorak setiap kali helikopter melintas.

Selain warga, acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tamu penting. Camat Ciputat Timur, Kapolsek, serta berbagai undangan lain turut menyaksikan langsung jalannya acara. Kehadiran pejabat daerah menandakan dukungan penuh pemerintah terhadap inisiatif masyarakat.

"Perayaan HUT RI ke-80 di Tangsel kali ini memberikan makna yang lebih dalam. Bukan hanya tentang seremonial pengibaran bendera, melainkan tentang bagaimana warga, relawan, mahasiswa, dan pemerintah bisa bergandengan tangan menciptakan sesuatu yang membekas," ujar Camat Ciputat Timur.

Tradisi yang Patut Dilanjutkan

Ketika doa penutup dipanjatkan sekitar pukul 11.30, suasana terasa khidmat. Bendera raksasa perlahan diturunkan, helikopter sudah kembali ke pangkalannya, dan warga mulai meninggalkan lokasi dengan senyum puas.

Namun, semangat yang tersisa dari momen ini jauh lebih besar daripada sekadar acara satu hari.

Tangsel telah menunjukkan bahwa perayaan HUT RI bisa dilakukan dengan cara spektakuler tanpa kehilangan esensi nasionalisme. Dari udara hingga air, dari relawan hingga mahasiswa, semua bersatu demi merah putih.

Tradisi ini patut dijaga dan dilanjutkan. Sebab, setiap generasi membutuhkan pengingat bahwa kemerdekaan bukan hanya hadiah masa lalu, tapi juga tanggung jawab masa kini dan masa depan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IU
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.