lontong orari banjarmasin kisah unik di balik kuliner legendaris kota seribu sungai - News | Good News From Indonesia 2025

Lontong Orari Banjarmasin: Kisah Unik di Balik Kuliner Legendaris Kota Seribu Sungai

Lontong Orari Banjarmasin: Kisah Unik di Balik Kuliner Legendaris Kota Seribu Sungai
images info

Lontong orari merupakan salah satu kuliner khas Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Tak kalah dengan soto banjar, makanan khas ini juga banyak digandrungi oleh warga lokal, wisatawan, hingga public figure.

Pada umumnya, lontong biasa dijadikan sebagai sarapan di berbagai daerah di Indonesia. Berbeda dengan lontong orari, kawan dapat menikmatinya di pagi, siang, hingga malam hari, lho!

Kuliner legendaris Kota Seribu Sungai ini memiliki nama yang cukup unik. Penasaran bagaimana awal mula penamaan lontong orari? Yuk, simak informasi lengkapnya di bawah ini.

Awal Mula Munculnya Lontong Orari

Lontong orari adalah masakan yang berbahan dasar lontong segitiga. Lontong ini biasa dibungkus dengan daun pisang dan direbus selama 6 sampai 8 jam untuk mendapatkan tekstur lembut dan kenyal. Saat disajikan, lontong orari disiram dengan santan dan aneka lauk yang dilumuri bumbu habang (bumbu khas Kalimantan Selatan). Beberapa lauk yang dapat dijadikan teman makan lontong orari yaitu ikan haruan, ayam, dan telur bebek rebus.

Bagi para wisatawan, tidak perlu bingung jika ingin menikmati lontong orari. Sebab, warung makan atau yang dikenal sebagai "Rumah Makan Lontong Orari" memiliki letak yang strategis, yaitu di pinggir jalan raya.

Pada mulanya, Rumah Makan Lontong Orari bernama "Warung Mak Haji". Sejak tahun 1980-an, warung makan ini sudah aktif menyajikan lontong khas banjar tersebut. 

Pemilik Rumah Makan Lontong Orari menyediakan berbagai macam menu lontong orari, sesuai dengan lauk tambahannya. Lontong telur dihargai sebesar Rp 20.000, lontong ayam seharga Rp 27.000, lontong haruan telur seharga Rp 32.000, hingga yang paling lengkap yaitu lontong haruan ayam telur seharga Rp 52.000.

Kisah Unik di Balik Nama Lontong Orari

Bukan hanya penyajian dan rasanya yang khas, nama lontong orari ternyata juga punya sejarah dan kisah uniknya sendiri. Kata "orari" ternyata berasal dari nama organisasi para aktivis radio amatir yang tergabung dalam ORARI (Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia).

Para aktivis tersebut biasa melakukan pertemuan, dan tak jauh dari tempat mereka biasa berkumpul, terdapat Warung Mak Haji yang menjual lontong dengan rasa yang enak. Seiring berkembangnya waktu, tempat dan lontong tersebut identik dengan sebutan "lontong orari". Hingga kini, sudah banyak warung dan tempat makan yang menjual lontong dengan nama yang sama.

Baca Juga: 6 Destinasi Wisata Kuliner di Banjarmasin yang Mesti Kamu Cicipi

Ciri Khas dan Keunikan Lontong Orari

Tak hanya legendaris dan memiliki cita rasa yang khas, lontong orari juga memiliki keunikan lainnya, mulai dari bahan, proses pembuatan, hingga rumah makan yang masih sangat tradisional.

Lontong orari terkenal dengan porsi yang cukup besar dan lauk tambahan yang mengenyangkan. Ketika berkunjung ke rumah makannya, kawan dapat memilih porsi lontong sesuai dengan selera, bisa setengah atau full. Porsi setengah biasa disajikan dengan satu buah lontong berbentuk segitiga, sementara porsi penuh akan diberikan dua buah.

Selain porsi, kawan juga bisa memilih aneka lauk teman makan lontong orari. Bisa berupa ayam, ikan haruan, dan telur bebek. Bahkan bisa memilih untuk makan dengan ketiga lauk tersebut. Lontong orari juga akan semakin nikmat jika disajikan dengan bawang goreng.

Proses pembuatan lontong orari juga masih cenderung konvensional. Beras sebagai bahan dasarnya dimasukkan ke dalam daun pisang yang berbentuk segitiga dan pipih. Setelah itu, lontong akan direbus selama 8 jam. Kemudian lontong yang sudah jadi disajikan dengan lauk dan bumbu habang yang memberikan cita rasa gurih dan manis.

Tak hanya makanan, Rumah Makan Lontong Orari juga masih tradisional. Bangunan rumah makan ini mengusung konsep rumah panggung. Pelanggan yang datang tidak akan duduk di kursi, melainkan di atas tikar yang telah disediakan. Cukup unik bukan, kawan?

Itulah informasi lengkap mengenai lontong orari, mulai dari asal-usul hingga ciri khasnya. Bagaimana, apakah kawan tertarik untuk mencoba?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SH
AN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.