Tim KKN-T Inovasi IPB University berhasil melaksanakan 6 program kerja pengabdian masyarakat di Kalurahan Wunung, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, 23 Juni—02 Agustus 2025.
Program kerja tersebut disusun berdasarkan hasil observasi dan diskusi bersama warga dan perangkat desa dalam rangka menggali permasalahan masyarakat beserta potensi desa yang dapat dikembangkan.
Permasalahan tersebut menjadi dasar perancangan program kerja kelompok KKN Tematik Inovasi kami untuk mendorong optimalisasi sumber daya desa secara berkelanjutan. Fokusnya pada 4 ranah, yaitu peternakan, pertanian, pendidikan, dan UMKM.
Menjadi Peternak Berkualitas melalui ETERNAL
Salah satu padukuhan di Kalurahan Wunung adalah Padukuhan Kamal dengan jumlah penduduk terbanyak, yaitu 300 kartu keluarga. Setiap rumah hampir memiliki setidaknya satu hewan ternak. Namun, pengetahuan warga terkait kebersihan kandang dan pengukuran bobot ternak masih kurang. Warga juga dihadapkan oleh masalah kekeringan yang menyebabkan penurunan ketersediaan pakan hijauan.
Program kerja Edukasi Terpadu Pemeliharaan Ternak Berkelanjutan (ETERNAL) yang dilaksanakan pada 7 Juli 2025 dirumuskan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Program diawali dengan sosialisasi biosekuriti kandang sebagai upaya pencegahan penyakit ternak, pengukuran bobot ternak dengan rumus Schoorl, pemaparan dan praktik pembuatan silase sebagai alternatif pakan ternak hasil fermentasi.
Keberhasilan praktik ini menjadi inspirasi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya manajemen pemeliharaan serta pemanfaatan potensi bahan pakan lokal di sekitar Kalurahan Wunung, terutama pada musim kemarau.
Kenalkan Budidaya Maggot, Mahasiswa KKN IPB Dorong Pengelolaan Sampah Organik melalui Program MANTAP
Biopestisida Bahan Dapur sebagai Alternatif Pestisida Sintetis
Permasalahan yang masih umum di ranah pertanian adalah ketergantungan petani dalam penggunaan pestisida sintetis. Pestisida sintetis dapat mencemari tanah dan air, serta memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Maka dari itu, tim membawa program biopestisida sebagai alternatif pestisida sintetis. Kegiatan pembuatan biopestisida dilaksanakan pada Minggu, 13 Juli 2025 di Padukuhan Soka II, Kalurahan Wunung, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul.
Pada program kerja ini, tim KKN-T Inovasi IPB berkolaborasi dengan tim KKN-PPM UGM dalam perencanaan hingga pelaksanaan program.
Sosialisasi dan pelaksanaan program kerja ini dihadiri oleh Kelompok Tani aktif Padukuhan Soka I dan II dengan memberikan sosialisasimengenai alat Automatic Weather Station (AWS) yang dapat memberikan prediksi cuaca secara akurat pada 10 hari ke depan sebagai acuan para petani untuk berkegiatan di ladang.
Selanjutnya, kegiatan diisi dengan pemaparan materi singkat mengenai biopestisida dan kerugian penggunaan pestisida sintetis. Lalu, peserta bersama tim KKNT melakukan praktik pembuatan biopestisida dari bawang putih, serai, dan daun pepaya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan adanya potensi keberlanjutan oleh masyarakat terkait penggunaan biopestisida sebagai metode utama dalam kegiatan pertanian warga.
Tangan Kecil, Hati Besar: Petani Kecil Penjaga Bumi di Masa Depan
Regenerasi petani muda merupakan salah satu permasalahan utama. Para petani umumnya berusia di atas 40 tahun dan banyak warga yang menyayangkan tidak adanya penerus. Program kerja "Tangan Kecil, Hati Besar: Petani Kecil Penjaga Bumi di Masa Depan" merupakan kegiatan pendidikan konservasi yang ditujukan kepada siswa kelas 6 SDN II Mulo.
Tujuannya untuk mengenalkan pentingnya menjaga lingkungan melalui pertanian ramah lingkungan yang sederhana dan menyenangkan. Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Juli 2025, diawali dengan penyampaian materi mengenai pertanian dan praktik menanam kangkung secara hidroponik menggunakan botol bekas.
Tim KKN Bojong Bantu Wujudkan Pembangunan Berbasis Data Melalui Buku Profil Desa Bojong 2025
Selanjutnya, pada hari Jumat, 18 Juli 2025 diadakan expo mengenai tanaman hidroponik yang ditanam, tanya jawab seputar pertanian, dan penyampaian materi dari poster yang dipajang ketika expo berlangsung.
Melalui pendekatan interaktif dan praktik langsung, kegiatan tersebut mendorong siswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan memahami pentingnya pertanian berkelanjutan sejak usia dini.
Peningkatan Kualitas Pertanian di Our Future Agriculture
Padukuhan Teguhan, Kalurahan Wunung, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, dikenal sebagai kawasan dengan mayoritas penduduk yang menggantungkan hidup dari bertani dan beternak. Potensi ini besar, tetapi juga menghadapi tantangan seiring perubahan iklim, limbah rumah tangga, dan ketergantungan petani pada pupuk kimia.
Berangkat dari kondisi tersebut, tim KKNT-I IPB berkolaborasi dengan Tim KKN-PPM UGM menghadirkan program Our Future Agriculture yang berlangsung pada 20–21 Juli 2025. Kegiatan ini diawali dengan pengenalan Automatic Weather Station (AWS) yang dapat memberikan prediksi cuaca secara akurat pada 10 hari ke depan.
Setelah itu, tim UGM menyampaikan materi pengolahan limbah dapur menjadi kompos dengan media Galon Sisa Dapur (GASIDA). Dilanjutkan dengan sosialisasi dan praktik pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) berbahan kulit bawang merah sebagai alternatif ramah lingkungan untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Modernisasi Usaha melalui Digipreneur UMKM
Persaingan UMKM semakin meningkat di tengah modernisasi teknologi digital. Kemudahan akses terhadap informasi usaha, bertransaksi, dan legalitas usaha menjadi modal yang harus dimiliki para pelaku UMKM dalam meningkatkan daya saing usaha.
Digipreneur UMKM hadir di tengah masyarakat Wunung untuk membantu masyarakat melakukan transformasi usaha dengan pemanfaatan teknologi modern berupa pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), aktivasi QRIS sebagai metode pembayaran digital, dan penandaan lokasi usaha pada Google Maps.
Program Digipreneur UMKM dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Juli 2025 dan dihadiri oleh para pelaku usaha di Kalurahan Wunung. Tim memaparkan materi dan mendampingi secara langsung pembuatan QRIS sebagai metode pembayaran digital dan pendaftaran lokasi usaha di Google Maps.
Dalam kegiatannya, mereka melibatkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Gunungkidul dalam sosialisasi dan pendampingan pembuatan NIB. Program ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jangkauan pasar, dan memperkuat daya saing usaha masyarakat Kalurahan Wunung.
KULO: Kebun Unggul, Lansia Optimis
Struktur kependudukan di Kalurahan Wunung berdasarkan usia cukup didominasi oleh kelompok lansia, salah satunya di Padukuhan Teguhan. Warga yang berusia di atas 60 tahun di Padukuhan Teguhan dinaungi oleh kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) Seger Waras 1 Teguhan sebagai tempat berkumpulnya para lansia untuk melakukan kegiatan produktif dan menghilangkan rasa jenuh.
KULO diproyeksikan sebagai lahan berkebun 40 tanaman cabai dan 40 tanaman terong dengan media polybag. Langkah pertama dilakukan oleh tim KKN IPB pada tanggal 25 Juli 2025 berupa kegiatan gotong royong membersihkan lahan yang disediakan oleh BKL.
Selanjutnya, pada tanggal 26 Juli 2025 kami bersama BKL Seger Waras 1 Teguhan melaksanakan penyampaian materi dan praktik menanam dengan media polybag kepada 60 lansia.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan keterampilan para lansia, serta meningkatkan kerekatan dan rasa tanggungjawab pada diri lansia terhadap tanaman di kawasan kebun melalui adanya jadwal piket yang dibuat oleh para kader BKL.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News