Setelah beberapa tahun lantai 2-nya sepi “penghuni”, Pasar Setono Betek kembali hadir dengan gebrakan baru yang menarik bagi para gen z. Kini, lantai 2 pasar legendaris di Kota Kediri ini, ramai berbagai kedai makanan minuman bahkan nail art yang diminati anak muda.
Dengan mengusung konsep baru, lantai 2 pasar Setono Betek yang dulunya di-kavling berupa tembok lapak, telah dirombak menjadi ruangan yang luas tanpa sekat.
Dengan demikian, kesan lega semakin terasa ketika memasuki kawasan lantai 2. Tidak hanya itu, disediakan pula tempat duduk yang nyaman dan hiburan musik untuk nongkrong anak-anak muda atau bahkan bekerja dari manapun atau Work From Anywhere (WFA).
Perubahan ini menjadikan pasar Setono Betek semakin hidup di malam hari. Lahan parkir hampir selalu dipenuhi kendaraan pengunjung, baik yang hendak berbelanja kebutuhan sehari-hari di lantai 1, maupun “ngafe” di lantai 2.
Baca juga: Perkuat Budaya Sungai dan Ekonomi Kreatif, Festival Pasar Terapung 2025 Resmi Dibuka
Sejarah Pasar Setono Betek
Dilansir dari laman siskaperbapo.jatimprov.go.id, pada tahun 1956, pasar Setono Betek telah beroperasi menjadi pasar tradisional andalan masyarakat sekitar kelurahan Jagalan, Kampung Dalem, Pandean dan sekitarnya.
Semasa itu masih berupa tanah lapang yang diisi lapak para pedagang. Lalu, dibangun dan diresmikan pada tanggal 2 Februari 1981 oleh gubernur Jawa Timur H. Sunardar P. Lahan.
Pada tahun 2018, Pemerintah Kota Kediri kembali meresmikan "wajah" baru pasar Setono Betek pasca merenovasi gedung blok A atau pasar area depan. Kini, pasar Setono Betek mengusung konsep pasar tradisional semi modern dari segi bangunan yang sudah modern dan para pedagang lebih tertata rapi.
Sempat Jadi Tempat Kalcer, Tapi Surut Diterpa Pandemi
Sebenarnya, bukan hal baru jika Pasar Setono Betek memberi ruang bagi usaha-usaha modern mengisi lapak. Buktinya, pada tahun 2019, sudah ada beberapa lapak kafe dan makanan yang buka di kios-kios di lantai dua.
Namun, semenjak adanya COVID-19 dan masih kurangnya minat masyarakat untuk berkunjung, menjadikan kafe-kafe tersebut terpaksa tutup.
Pasar Setono Betek Bangkit Kembali
Jauh berselang, pada tahun 2025, Pemerintah Kota Kediri terus berupaya mencari cara agar pasar tradisional tetap eksis di tengah gempuran penjualan online. Agar tetap ramai, dibutuhkan konsep baru untuk menggaet konsumen lebih banyak lagi.
Pasar Taman Puring: Tenggelam dalam Waktu, Harapan Masa Depan
Dikutip dari radarkediri.jawapos.com, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Pemerintah Kota Kediri Tetuko Erwin Sukarno sekaligus Dewan Pengawas Perumda Pasar Joyoboyo Kota Kediri, menyampaikan bahwa konsep baru yang diterapkan pada pasar Setono Betek ini menggunakan metode berbagi pakai.
Harapannya konsumen yang datang ke pasar tidak hanya membeli sembako tapi juga bisa memanfaatkan waktunya untuk bermain atau nongkrong di lantai 2.
Kegiatan Variatif di Pasar Setono Betek
Sebelum menjadi pasar yang mengusung suasana kalcer di dalamnya, pasar yang berada di Jalan Pattimura, Kota Kediri ini, telah menjadi langganan diadakannya kegiatan untuk mendorong minat masyarakat dari berbagai usia berkunjung ke pasar tradisional.
dikutip dari Antaranews.com, Pemerintah Kota Kediri, menggelar Festival Jajan Pasar 2024 di Lantai 2 Pasar Setono Betek, sebagai upaya menaikkan eksistensi jajan tradisional dan meningkatkan kunjungan masyarakat ke pasar tradisional. Ada beragam jajanan yang dijual pada festival ini antara lain gethuk, gorengan, jamu, cenil, gethuk, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Menikmati Segarnya Air Sumber Banteng, Wisata di Perbatasan Kota Kediri
Selain Festival Jajan Pasar, Pasar Setonobetek lantai 2 juga menjadi lokasi acara Kediri Thrift Market Fest. Sesuai namanya, pada acara ini, ada lebih dari 40 tenant thrifting, kuliner dan aksesoris dari berbagai vendor maupun cafe yang ada di Kediri dan sekitarnya.
Lebih dari itu, lantai 2 pasar Setono Betek ini terbuka untuk para komunitas yang ingin mengadakan perkumpulan atau kegiatan bersama.
Jadi, jika Kawan GNFI berkunjung ke Kota Kediri, sempatkan juga mampir ke Pasar Setono Betek, ya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
