kelompok belajar desa sebagai wadah edukasi anak dusun gesikan dan dusun bangunrejo merdikorejo - News | Good News From Indonesia 2025

Kelompok Belajar Desa sebagai Wadah Edukasi Anak Dusun Gesikan dan Dusun Bangunrejo, Merdikorejo

Kelompok Belajar Desa sebagai Wadah Edukasi Anak Dusun Gesikan dan Dusun Bangunrejo, Merdikorejo
images info

Di tengah tantangan pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia, berbagai upaya terus dilakukan untuk memberikan akses belajar yang lebih baik bagi anak-anak daerah. Pendidikan tidak hanya menjadi kunci pembangunan, tetapi juga sebagai pondasi utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Hal tersebut sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs poin ke-4, yaitu Kualitas Pendidikan—yang menekankan pentingnya pendidikan inklusif, adil, dan berkualitas.

Dalam hal ini, Tim KKN-PPM UGM Tempel Subunit Merdikorejo 1, menghadirkan salah satu program kerja berupa Kelompok Belajar Desa di Dusun Gesikan dan Dusun Bangunrejo. Program kerja ini dihadirkan untuk mengasah kemampuan akademik dan menumbuhkan motivasi belajar mereka di luar sekolah.

Meskipun Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar dengan kualitas pendidikannya yang baik, kenyataan di lapangan menunjukkan kondisi yang berbeda. Pada saat program kelompok belajar berlangsung, penulis mendapati bahwa masih banyak siswa sekolah dasar yang sudah duduk di kelas 5, belum menguasi perkalian dasar, kesulitan dalam memahami soal cerita, dan belum terbiasa menggunakan keterampilan problem solving.

Kondisi tersebut yang kemudian memperkuat urgensi dihadirkannya program kerja “Kelompok Belajar Desa” sebagai bentuk pendampingan non-formal untuk menjembatani kekurangan proses belajar formal di sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin di dua lokasi, yaitu setiap hari Rabu sore di Dusun Gesikan dan setiap Sabtu sore di Dusun Bangunrejo.

Materi pembelajaran difokuskan pada tiga bidang utama, yaitu Matematika, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Pada mata pelajaran Matematika, materi yang diajarkan mencakup operasi hitung bilangan seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dalam pelaksanaannya, masih banyak anak yang kesulitan dalam perkalian dasar, sehingga untuk operasi pembagian pun menjadi lebih sulit untuk dipahami.

Selain itu, dalam mata pelajaran bahasa Inggris, anak-anak diajarkan kota kasa dasar dalma kehidupan sehari-hari, seperti clothes and accessories, animals, dan fruits. Mereka dapat menjawab ketika ditanya apa bahasa Inggris dari kata kemeja, tetapi masih kebingungan ketika ditanya langsung dalam bahasa Inggris, meskipun pertanyaan tersebut sederhana.

Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman bahasa masih perlu ditekankan. Adapun dalma mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, materi yang diajarkan adalah tentang pengelompokkan hewan seperti jenis makanannya, cara berkembang biak, dan habitat.

Mengenai sistem belajar dalam program tersebut dilakukan dengan pemberian materi, dilanjutkan dengan review materi, dan kuis. Sistem tersebut diterapkan agar anak-anak tidak hanya menerima informasi, tetapi kuga mengulang kembali pemahaman mereka, dan mengukur sejauh mana materi dapat dipahami.

Dengan adanya pendampingan rutin, anak-anak memperoleh kesempatan belajar tambahan yang setara dan konsisten. Fokus pada penguasaan perkalian, kosakata dasar bahasa Inggris, serta pemahaman IPA sederhana yang selaras dengan tujuan SDGs 4.

Dampak jangka pendek yang terlihat selama penulis menjalani KKN adalah meningkatnya keterlibatan aktif anak-anak dalam kegiatan belajar. Selain itu, mereka juga berani mencoba untuk mengerjakan soal di depan teman-teman, hingga antusias saat mengikuti kuis yang diberikan.

Harapannya, program ini dapat menumbuhkan budaya belajar di Dusun Gesikan dan Dusun Bangunrejo dan memperkuat keterampilan dasar anak-anak menjadi lebih optimal. Melalui pondasi akademik, anak-anak diharapkan mampu melanjutkan pendidikan dengan lebih percaya diri.

Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya milik sekolah atau pemerintah, tetapi juga masyarakat dan generasi muda.

Kehadiran program “Kelompok Belajar Desa” oleh Tim KKN-PPM UGM Subunit Merdikorejo 1 di Dusun Gesikan dan Dusun Bangunrejo menjadi bukti nyata bahwa kepedulian kecil dapat memberikan manfaat yang besar.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.