Tepat pada 17 Agustus 2025 kemarin, bangsa Indonesia baru saja merayakan 80 tahun kemerdekaannya. Sebagai bentuk penghargaan untuk jasa para pahlawan pejuang kemerdekaan Indonesia 80 tahun lalu, bangsa Indonesia pada masa sekarang bertugas untuk mengisi kemerdekaan negeri ini. Caranya dengan mewujudkan cita-cita bangsa yang belum tercapai, salah satunya cita-cita pemerataan pembangunan.
Pemerataan pembangunan merupakan salah satu misi reformasi di Indonesia yang menekankan pada perwujudan pembangunan yang merata di seluruh wilayah Indonesia, terutama di luar wilayah Pulau Jawa yang sebelumnya dianggap kurang mendapat perhatian dari pemerintah pusat.
Setelah dimulainya era reformasi, misi pemerataan pembangunan tersebut telah diusahakan melalui berbagai cara, seperti desentralisasi pemerintahan hingga membangun proyek infrastruktur di luar Jawa.
Terkait dengan pembangunan proyek infrastruktur di luar Jawa, Presiden ketujuh Indonesia, Joko Widodo, dikenal sebagai salah satu presiden yang cukup tekun dalam melakukannya. Setidaknya, terdapat beberapa proyek infrastruktur yang digagas dan sedang dibangun pada masa Presiden Jokowi dan masih berlangsung pembangunannya hingga saat ini.
Refleksi 80 Tahun Kemerdekaan: Suara Perempuan, Asa Indonesia
Sebagai bentuk keberlanjutan pembangunan dalam mewujudkan misi pemerataan pembangunan, pembangunan proyek tersebut dilanjutkan pada pemerintahan presiden selanjutnya, yaitu Presiden Prabowo Subianto.
Berikut adalah tiga proyek infrastruktur dalam misi pemerataan pembangunan yang dilanjutkan pembangunannya oleh Presiden Prabowo.
Ibu Kota Nusantara (IKN)
Meskipun gagasan pemindahan ibu kota Indonesia sudah bergema jauh beberapa kali sebelumnya, Presiden ketujuh Indonesia, Jokowi, menjadi presiden pertama yang mengimplementasikan gagasan tersebut melalui proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
Proyek pembangunan IKN dimulai pada 2022 untuk membangun Ibu Kota Indonesia yang baru di wilayah Kalimantan Timur, tepatnya di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Hal ini menjadi angin segar bagi pembangunan di Kalimantan.
Dengan adanya IKN, diharapkan pembangunan di Pulau Kalimantan akan terdorong sehingga ikut memajukan perekonomian di sana. Sejak dibangun pada 2022, progres signifikan telah ditunjukkan oleh proyek IKN, seperti penyelesaian Bendungan Sepaku Semoi, Jembatan Pulau Balang, Istana Negara, hingga Lapangan Upacara.
Bahkan, pada 2024 lalu, perayaan kemerdekaan Republik Indonesia dilakukan di IKN yang dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi. Pada masa Presiden Prabowo, pembangunan IKN masih dilanjutkan dan ditargetkan akan menyelesaikan berbagai pos pembangunan strategis IKN, seperti penyelesaian seluruh ruas Jalan Tol Akses IKN hingga Kawasan Gedung Legislatif dan Yudikatif.
Tak heran, pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, pemerintah menggelontorkan Rp6,26 triliun dalam pembangunan IKN. Presiden Prabowo sendiri mencanangkan akan meresmikan pemindahan ibu kota ke IKN pada rentang tahun 2028 dan 2029.
Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS)
Untuk mendorong kelancaran arus logistik dan masyarakat di Pulau Sumatra, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) terus digencarkan. Sebagai pulau penyeimbang 22% PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) nasional, pembangunan JTTS menjadi hal yang penting untuk mewujudkan pemerataan pembangunan Indonesia di luar Jawa, khususnya di Pulau Sumatra.
Pada masa Presiden Jokowi, beberapa ruas JTTS telah berhasil diselesaikan, seperti ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Bakauheni-Terbanggi Besar, Pekanbaru-Dumai, dan beberapa ruas lainnya.
Keseriusan pembangunan JTTS pada masa Jokowi dapat terlihat dari cepatnya penyelesaian ruas tol, seperti ruas Bakauheni-Terbanggi Besar dengan panjang 189,4 kilometer dan menjadi tol terpanjang di Indonesia dapat diselesaikan hanya dalam kurun waktu 2 tahun dan 3 bulan.
Pada masa Presiden Prabowo, beberapa ruas JTTS ditargetkan dapat beroperasi, seperti ruas Kayuagung-Palembang-Betung hingga Betung-Jambi.
Kerupuk jadi Ikon, Tradisi dan Jembatan Kenangan di Hari Kemerdekaan
Sederet Proyek Bendungan
Pada daftar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025--2029, Presiden Prabowo resmi akan melanjutkan beberapa proyek pembangunan bendungan yang digagas oleh presiden sebelumnya.
Sedikitnya, terdapat tiga proyek pembangunan bendungan di luar Jawa yang akan dilanjutkan pembangunannya oleh Prabowo, yaitu Bendungan Way Apu di Maluku, Bendungan Mbay di Nusa Tenggara Timur, hingga Bendungan Bulango Ulu di Gorontalo.
Proyek bendungan sendiri merupakan infrastruktur vital untuk mendukung kegiatan perekonomian di masyarakat, seperti irigasi, penyediaan air bersih, hingga pertanian.
Diharapkan dengan adanya proyek pembangunan bendungan di berbagai daerah di Indonesia dapat memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat di sekitarnya sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata di Indonesia.
Itulah sederet proyek pembangunan yang akan dilanjutkan penyelesaiannya oleh Presiden Prabowo. Dengan pembangunan proyek-proyek tersebut, misi reformasi berupa pemerataan pembangunan dapat diwujudkan melalui pembangunan yang merata di penjuru wilayah Indonesia.
#80CeritaBaikIndonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News