sinergi teknologi dan lingkungan mahasiswa kknt ipb university mendorong eskalasi pertanian terpadu di bojongrangkas - News | Good News From Indonesia 2025

Mahasiswa KKNT IPB University Dorong Eskalasi Pertanian Terpadu di Bojongrangkas

Mahasiswa KKNT IPB University Dorong Eskalasi Pertanian Terpadu di Bojongrangkas
images info

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) IPB University tahun 2025 di Desa Bojongrangkas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, melaksanakan dua kegiatan pembuka yang berfokus pada lingkungan dan pertanian.

Program ini meliputi pembuatan Insinerator Sederhana dan Sosialisasi Digitani yang dilengkapi dengan Edukasi Pertanian Terpadu. Kegiatan ini bagian dari kontribusi nyata mahasiswa IPB dalam mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan melalui pendekatan teknologi tepat guna yang sederhana.

Pembuatan Insinerator Sederhana dikemas dalam program ‘RESIK : Rendah Sampah Indah & Apik’. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 6 Juli 2025 yang berlangsung di lahan milik Ketahanan Pangan Bumi Desa.

Insinerator ini dirancang untuk membantu masyarakat Desa Bojongrangkas dalam mengelola limbah rumah tangga dalam skala kecil, khususnya sampah non-organik seperti plastik dan kertas, yang selama ini masih sering dibakar secara terbuka atau dibuang ke sungai. 

Kawan GNFI, desain Insinerator yang dibangun merupakan inovasi dari Fakultas Pertanian IPB University. Desain ini memiliki keunggulan yaitu mengeluarkan emisi pembakaran yang tipis, putih, tidak berbau, dan dalam jumlah yang jauh lebih sedikit dibandingkan pembakaran terbuka. Keunggulan lainnya yaitu jika digunakan untuk membakar sampah organik emisinya yang berupa abu dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembenah tanah (amelioran).

Koordinator kelompok KKNT IPB di Desa Bojongrangkas, Ahmad Hafizh Fathurrizqi, menyampaikan bahwa Insinerator yang dibangun diharapkan dapat menjadi contoh bagi lingkungan sekitar. 

“Tujuan kami adalah memperkenalkan alat pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, mudah dibuat, dan bisa direplikasi oleh warga lainnya,” ujar Hafizh.

Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari warga Desa Bojongrangkas. Bapak Otong Sutisna, selaku ketua Bumi Desa Bojongrangkas menyambut baik program ini karena selama ini masyarakat masih menghadapi tantangan dalam mengelola sampah rumah tangga.

“Kami berterima kasih kepada mahasiswa IPB. Dengan adanya insinerator ini, kami bisa mulai mengurangi kebiasaan membakar sampah sembarangan yang merusak lingkungan dan mengganggu kesehatan. Keterbukaan masyarakat terhadap hal baru yang seringkali menjadi hambatan harus mulai kita kurangi dengan mengeksekusi rencana-rencana seperti ini. Selama menuju kebaikan jika ada yang menghalangi, tabrak!” ujar Bapak Otong.

Pada Selasa, 8 Juli 2025, tim KKNT IPB melanjutkan kegiatan kedua dalam pengabdian masyarakat dengan mengadakan Sosialisasi penggunaan aplikasi Digitani yang diiringi dengan edukasi Sistem Pertanian Terpadu.

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kantor Desa Bojongrangkas bersama Kelompok Tani setempat sebagai peserta yang dipandu langsung oleh mahasiswa KKNT IPB, Christopher Kenneth Wicaksono.

Digitani merupakan aplikasi Inovasi IPB University berbasis teknologi digital yang dikembangkan untuk membantu petani dalam mengakses informasi pertanian secara cepat dan, akurat melalui forum tani dan fitur ‘Tanya Pakar’.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa IPB memberikan pengarahan langsung kepada Kelompok Tani mengenai cara mengunduh, mendaftar, dan menggunakan fitur-fitur dalam aplikasi Digitani. Para peserta juga diberitahukan terkait memanfaatkan informasi digital untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka.

Selain digitalisasi pertanian, mahasiswa juga memperkenalkan konsep pertanian terpadu yang berfokus pada pembahasan aspek konservasi dan kesuburan tanah. Mahasiswa menjelaskan konsep pertanian dari hal mendasar seperti perbedaan pupuk dan bahan pembenah tanah, sampai hal teknis seperti, efisiensi lahan, teknik pemupukan yang efektif, dan pemanfaatan limbah organik.

Sesi sosialisasi ini disampaikan dalam bentuk presentasi interaktif oleh mahasiswa KKNT IPB dari program studi Manajemen Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Indra Mukti Prasetyo. Penyampaian materi disesuaikan dengan kendala yang dihadapi masyarakat setempat sehingga peserta antusias bertanya. 

Peserta banyak bertanya yang berkaitan dengan teknis pertanian. Atas pembekalan yang telah diberikan IPB selama perkuliahan, pemateri dapat menjawab dan memberikan solusi sederhana dari kendala yang dihadapi masyarakat. Bu Erna, selaku perwakilan dari Kelompok Tani dan Ketua Kelompok Kerja III PKK mengungkapkan bahwa kelompok KKNT IPB merupakan jembatan solusi nyata atas kendala yang ada melalui penerapan ilmu yang telah dipelajari mahasiswa di bangku kuliah.

“Kami berharap melalui program seperti ini, mahasiswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga membaur dengan masyarakat. Biasanya kami hanya diarahkan untuk menggunakan produk tertentu dan diberikan anjuran berdasarkan kondisi yang ideal tanpa dijelaskan keterkaitannya dengan kendala yang ada. Setelah ini kami paham bahwa perlu banyak yang diperhatikan dalam pertanian, tidak hanya bergantung pada pupuk saja,” ungkap Bu Erna.

Dua kegiatan pembuka yaitu ‘RESIK : Rendah Sampah Indah & Apik’ dan Sosialisasi Digitani serta Edukasi Pertanian Terpadu, menjadi gebrakan awal komitmen mahasiswa KKNT IPB University 2025 dalam mendorong pembangunan desa yang lebih bersinergi dan berkelanjutan.

Ketergantungan antara teknologi, edukasi, dan partisipasi masyarakat, Desa Bojongrangkas selangkah lebih dekat menuju kemandirian dan keberlanjutan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KB
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.