jejak pengabdian kkn t di desa cibunian kabupaten bogor - News | Good News From Indonesia 2025

Jejak Pengabdian KKN-T di Desa Cibunian Kabupaten Bogor

Jejak Pengabdian KKN-T di Desa Cibunian Kabupaten Bogor
images info

Selama 40 hari, dari 23 Juni hingga 2 Agustus 2025, delapan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melaksanakan Program Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi (KKN-T) di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam menjawab permasalahan lokal, mulai dari pengelolaan sampah, edukasi generasi muda, hingga pemanfaatan potensi perikanan.

Di bawah kepemimpinan Celvin Lois David Sianturi, tim yang terdiri dari Muhammad Faruq Sanjaya, Namira Rizanti, Pandu Persada Tanjung, Annisa Fauziyah Azzahra, Siti Syarla Aziza Rahma, Dina Adiffa Husna, dan Batrisyia Alya Putri merancang empat program unggulan: pembangunan incinerator, PILIH, LILAC, dan OMI.

Incinerator: Solusi Ramah Lingkungan untuk Pengolahan Sampah

Alat Insinerator | Foto: Dokumentasi Pribadi
info gambar

Sampah menjadi salah satu tantangan terbesar di Desa Cibunian. Selama ini, limbah rumah tangga sebagian besar dibakar di area terbuka, menimbulkan polusi udara dan meningkatkan risiko kebakaran.

Untuk mengatasi masalah tersebut, tim KKN-T merancang incinerator skala rumah tangga. Alat ini dirancang untuk membakar sampah padat pada suhu tinggi dengan proses pembakaran sempurna, menghasilkan gas dan abu dengan emisi rendah.

Selain ramah lingkungan, incinerator ini juga membantu mengurangi volume sampah secara signifikan dan dapat menjadi contoh pengelolaan sampah terpadu bagi warga desa.

PILIH: Pilah Sampah, Lindungi Lingkungan Hidup Sehat

Program PILIH dilaksanakan sebagai bentuk edukasi pengelolaan sampah kepada pelajar di berbagai jenjang pendidikan. Kegiatan pertama digelar pada 7 Juli 2025 di sebuah madrasah, dimulai dengan sosialisasi jenis-jenis sampah, bahaya sampah bagi lingkungan, dan pentingnya hidup sehat melalui pemilahan sampah.

Sebagai tindak lanjut, tim menyediakan tempat sampah pilah hasil daur ulang botol plastik, sehingga siswa dapat langsung menerapkan pembelajaran di lingkungan sekolah.

Kegiatan berlanjut pada 14 dan 16 Juli di SMP dan SMK Al-Fikri. Pada 14 Juli, siswa mendapatkan materi sosialisasi, sementara 16 Juli diisi pelatihan pembuatan ecobrick dari sampah plastik non-organik.

Ecobrick ini diolah menjadi pot tanaman yang ramah lingkungan. Program ini tidak hanya meningkatkan kesadaran tentang bahaya sampah, tetapi juga mengajarkan keterampilan praktis yang bermanfaat dan berkelanjutan.

LILAC: Live in Learning Awareness and Choices

Senin, 21 Juli 2025, program LILAC sukses dilaksanakan di SMK Al-Fikri dengan melibatkan seluruh siswa kelas 10 hingga 12. Para mahasiswa hadir sebagai mentor, mendampingi siswa mengenali potensi diri dan merancang masa depan. Melalui pendekatan interaktif, kegiatan diawali pre-test dan diakhiri post-test untuk mengukur pemahaman.

Siswa diajak memahami kepribadian mereka lewat tes MBTI, lalu belajar merumuskan impian menggunakan metode SMART Goals. Informasi seputar dunia perkuliahan dan peluang beasiswa juga dibagikan.

Bagian yang paling dinanti adalah sesi games based learning dan pembuatan vision board yang memadukan kreativitas dan motivasi. Program ini mengajarkan bahwa pendidikan tidak hanya soal akademik, tetapi juga tentang kesadaran diri dan keberanian bermimpi.

OMI: Olahan Makanan Ikan

Masak Nugget Ikan di Kampung Cipatat | Foto: Dokumentasi Pribadi
info gambar

Potensi perikanan di Kecamatan Pamijahan sangat besar, dengan produksi ikan nila mencapai 1.354 ton per tahun. Namun, konsumsi ikan di Desa Cibunian masih rendah, hanya sekitar 10 kg per kapita per tahun, jauh di bawah angka nasional yang sudah lebih dari 56 kg per kapita.

Melalui program OMI, tim KKN-T bekerja sama dengan kelompok ibu rumah tangga RW 06. Berdasarkan observasi, banyak anak-anak yang lebih memilih jajanan pasar dibanding olahan ikan bergizi, sementara keterampilan warga dalam mengolah ikan menjadi produk menarik masih terbatas.

Pelatihan dilaksanakan pada 26–27 Juli di Saung Manfaat dan Muara. Peserta diajak membuat nugget ikan nila yang bergizi dan disukai anak-anak. Selain meningkatkan keterampilan memasak berbasis pangan lokal, kegiatan ini juga membuka peluang usaha baru bagi ibu-ibu rumah tangga, sekaligus mendorong pola konsumsi ikan yang lebih sehat di desa.

Harapan ke Depan

Empat program ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menghasilkan solusi inovatif yang relevan dengan kebutuhan desa.

Dengan keberlanjutan dan dukungan bersama, hasil dari KKN-T di Desa Cibunian diharapkan dapat terus berkembang, memberi manfaat nyata, dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KB
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.