Kreativitas, inovasi, dan kepedulian lingkungan ternyata bisa berjalan beriringan. Hal itu dibuktikan oleh tim KKN Tematik IPB University 2025 yang menggelar program Sentra Aroma di Desa Kedawung, Kabupaten Tegal.
Program ini menjadi salah satu wujud nyata dari semangat mahasiswa untuk menghadirkan solusi berbasis ilmu pengetahuan yang dekat dengan kehidupan masyarakat.
Sentra Aroma menghadirkan dua inovasi utama yang sederhana tapi berdampak besar: mengolah limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, serta memanfaatkan tanaman torbangun sebagai sumber pangan fungsional dan kesehatan.
Minyak Jelantah: Dari Limbah Berbahaya Menjadi Produk Bernilai
Minyak jelantah selama ini identik dengan sesuatu yang kotor, tidak berguna, bahkan berbahaya. Banyak masyarakat yang masih terbiasa menggunakan minyak goreng bekas berkali-kali tanpa mengetahui dampaknya bagi kesehatan.
Kandungan zat berbahaya yang muncul dari minyak jelantah dapat memicu berbagai penyakit, mulai dari gangguan pencernaan hingga risiko kanker. Tidak hanya itu, minyak jelantah yang dibuang sembarangan juga menimbulkan masalah lingkungan.
Saat dibuang ke saluran air, minyak ini bisa menyumbat pipa, mencemari tanah, bahkan merusak ekosistem perairan.
Berangkat dari keprihatinan itu, tim KKN IPB University mencoba menawarkan cara pandang baru: limbah sebenarnya bisa menjadi berkah jika diolah dengan benar. Lewat pelatihan Sentra Aroma, warga Desa Kedawung diajarkan untuk mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi.
Prosesnya cukup sederhana, namun hasilnya luar biasa. Minyak yang tadinya dianggap sampah bisa berubah menjadi produk estetik, wangi, bermanfaat, dan memiliki nilai jual.
Antusiasme warga terlihat ketika sesi praktik dimulai. Mereka bersama-sama mencoba mencampurkan minyak jelantah yang sudah disaring dengan bahan tambahan, lalu menuangkannya ke wadah dengan sumbu khusus.
Setelah ditambahkan pewangi alami, lahirlah lilin aromaterapi buatan tangan warga Kedawung. Lilin ini bukan hanya sekadar hasil karya, tetapi juga simbol transformasi: dari limbah menjadi peluang usaha.
Torbangun: Tanaman Lokal dengan Segudang Manfaat
Selain inovasi lilin aromaterapi, program Sentra Aroma juga memperkenalkan tanaman torbangun kepada masyarakat. Tanaman ini sebenarnya sudah lama dikenal di beberapa daerah, khususnya di Sumatra Utara, sebagai tanaman tradisional yang bermanfaat untuk kesehatan.
Salah satu keunggulannya adalah kemampuannya dalam meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui.
Namun, potensi torbangun tidak hanya berhenti di situ. Daunnya bisa diolah menjadi teh herbal yang menenangkan, bahan makanan sehat, bahkan dijadikan kue kering dengan cita rasa unik. Tim KKN IPB University memberikan pelatihan tentang berbagai cara pengolahan torbangun, sekaligus mengajarkan teknik budidayanya agar masyarakat tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen yang mandiri.
Dengan menanam torbangun sendiri, warga Kedawung dapat mengembangkan usaha kecil berbasis tanaman lokal yang berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, masyarakat jadi semakin sadar bahwa desa mereka memiliki potensi alam yang melimpah jika dimanfaatkan secara kreatif. Torbangun yang sebelumnya belum banyak dikenal, kini mulai dilihat sebagai peluang baru yang bisa menopang perekonomian keluarga.
Suasana Pelatihan: Belajar, Berdiskusi, dan Berkreasi
Kegiatan Sentra Aroma tidak berlangsung kaku. Suasana pelatihan dibuat menyenangkan dengan adanya sesi diskusi interaktif. Warga tidak hanya duduk mendengarkan materi, tetapi juga bebas bertanya, berbagi pengalaman, dan menyampaikan ide.
Banyak warga yang penasaran tentang cara memasarkan lilin aromaterapi, bagaimana menghitung modal usaha, hingga strategi menjadikan produk tersebut menarik di pasaran. Praktik langsung menjadi bagian yang paling dinantikan.
Warga, khususnya ibu-ibu PKK, terlihat sangat bersemangat saat mencoba membuat lilin aromaterapi sendiri. Begitu juga ketika menanam torbangun bersama-sama di lahan pekarangan desa.
Aktivitas ini bukan hanya soal praktik, tetapi juga tentang membangun kebersamaan dan rasa percaya diri bahwa mereka mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Tim KKN juga memberikan materi tambahan mengenai peluang usaha dari produk-produk ini. Dengan strategi pemasaran yang tepat, lilin aromaterapi dan olahan torbangun dapat menjadi produk khas Desa Kedawung.
Tidak menutup kemungkinan, ke depannya desa ini bisa dikenal sebagai sentra produksi berbasis inovasi ramah lingkungan.
Harapan untuk Desa Kedawung
Program Sentra Aroma pada dasarnya bukan sekadar acara pelatihan biasa. Ia adalah sebuah langkah kecil yang membawa harapan besar. Harapannya, warga Desa Kedawung tidak berhenti hanya sampai pada kegiatan KKN, tetapi benar-benar bisa mengembangkan ide ini menjadi usaha nyata.
Jika pengolahan minyak jelantah bisa dijadikan usaha rumahan, maka masalah lingkungan sekaligus bisa teratasi. Warga tidak lagi membuang limbah sembarangan, melainkan memanfaatkannya untuk sesuatu yang lebih produktif.
Demikian juga dengan torbangun. Dengan budidaya yang terencana, tanaman ini bisa menjadi komoditas unggulan desa yang memberi manfaat ganda: kesehatan dan ekonomi.
Bagi tim KKN IPB University, Sentra Aroma menjadi pengalaman berharga. Mereka belajar bahwa ilmu pengetahuan tidak akan berarti jika tidak dibagikan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Kehadiran mahasiswa di Desa Kedawung juga diharapkan menjadi pemantik semangat agar masyarakat semakin percaya diri memanfaatkan potensi yang ada di sekitar mereka.
Ke depan, program semacam ini diharapkan bisa terus berlanjut dengan kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat. Dengan begitu, Desa Kedawung tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga pelaku utama dalam menciptakan inovasi ramah lingkungan yang berdaya saing.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News