Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia menggelar sebuah pameran persahabatan bertema sejarah, yang diberi nama "Two Nations: A Friendship is Born" di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Adapun upacara pembukaan dilakukan pada Selasa (12/08) pagi.
Pameran ini diadakan sebagai bagian dari keikutsertaan Pemerintah Australia dalam memperingati 80 tahun kemerdekaan Indonesia, sekaligus memberi dukungan akan perjuangan Indonesia bersama Australia pada masa perebutan kemerdekaan.
Sambutan Hangat dari Dubes Rod Brazier
Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier bersama Penanggung Jawab Museum Benteng Vredeburg Agus Sulistya di Museum Benteng Vredeburg, Selasa (12/08) | Foto: Samudra Gaza
Upacara pembukaan kali ini turut dihadiri oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier yang tampak mengenakan batik khas Indonesia. Pria bertubuh tinggi itu memberi rasa apresiasinya atas pelaksanaan pameran tersebut.
"Saya harap pameran ini dapat semakin memperluas wawasan kita mengenai sejarah hubungan Australia dan Indonesia, serta dapat semakin mempererat hubungan antar masyarakat kedua negara," kata Dubes Brazier saat memberi sambutan.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa Indonesia dan Australia memiliki arah bersama yang membuat hubungannya semakin terikat. Hal tersebut berdampak pada semakin bersahabatnya kedua negara, tercermin dari kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese ke Indonesia beberapa waktu lalu.
"Sejak awal, hubungan kita adalah kemitraan dengan tujuan bersama. Sebuah ikatan antara masyarakat kita, sekaligus ikatan antara kedua bangsa kita. Pameran ini menceritakan kisah solidaritas, diplomasi, dan munculnya persahabatan erat antara kedua negara kita yang berlanjut hingga saat ini," lanjut Dubes Brazier.
Australia, Negara Sahabat Pendukung Kemerdekaan
Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier menyapa siswa sekolah dasar di Museum Benteng Vredeburg, Selasa (12/08) | Foto: GNFI/Pierre Rainer
Lebih detail, Pameran Two Nations: A Friendship is Born menghadirkan berbagai dokumen seperti foto, surat, laporan berita, dan kenangan lain dari warga Australia dan Indonesia yang bekerja sama pada saat itu.
Salah satu yang turut ditampilkan adalah kisah Penulis Australia Molly Bondan. Ia hidup di Yogyakarta pada tahun 1947, dan mendedikasikan kehidupannya untuk kemerdekaan Indonesia. Selain itu, terdapat pula kisah dari Tom Critchley, seorang diplomat Australia yang menjalankan kontribusi krusial dalam membangun hubungan diplomatik yang kuat.
Mendampingi jalannya pembukaan, Penanggung Jawab Museum Benteng Vredeburg Agus Sulistya merasa bahwa pameran ini membuatnya merasa berbahagia. Pasalnya, dengan adanya Pameran Two Nations, pameran bertemakan kemitraan seperti ini dapat terus dipertahankan.
"Jadi pameran ini merupakan satu hal yang bagi kita bangsa Indonesia cukup penting, karena dari sejak awal sejarah (Indonesia), Australia sudah betul-betul menjadi negara sahabat kita, yang mendukung bangsa Indonesia untuk menuju ke kemerdekaan," ujar Agus yang tengah bersebelahan dengan Dubes Brazier.
Adapun pameran tersebut akan terus diadakan di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta hingga 10 September 2025. Pengunjung yang ingin mengamati berbagai koleksi di pameran ini dapat membeli tiket Museum Benteng Vredeburg secara reguler.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News