Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, literasi digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan dasar yang harus dimiliki setiap individu—terutama generasi muda. Menyadari urgensi ini, program KKN-PPM UGM Periode 2 Tahun 2025 Semarak Tobadak menghadirkan DigiPro: Membangun Generasi Melek Digital untuk Pendidikan yang Adaptif di Era Modern sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mempersiapkan remaja menghadapi tantangan masa depan.
Program ini dirancang untuk mendorong remaja agar tidak hanya mahir menggunakan gawai, tetapi juga memahami perangkat lunak pendukung pembelajaran dan pekerjaan di masa depan.
Kegiatan DigiPro diselenggarakan pada hari Sabtu, 19 Juli 2025, bertempat di laboratorium komputer SMPN 1 Tobadak. Pemilihan lokasi ini didasarkan atas ketersediaan fasilitas yang memadai, lingkungan yang kondusif, serta kesesuaian dengan sasaran peserta, yaitu anak-anak usia remaja yang tengah berada pada fase penting perkembangan keterampilan dasar. Dalam kegiatan ini, peserta diajak mengikuti kelas interaktif yang dikombinasikan dengan pelatihan penggunaan Microsoft Word.
Mereka secara langsung belajar membuat surat undangan sesuai format yang telah disiapkan oleh fasilitator, sehingga pembelajaran bersifat aplikatif, menyenangkan, dan relevan dengan kebutuhan mereka.
Metode pembelajaran yang digunakan adalah praktik langsung (learning by doing), di mana para siswa dibimbing langkah demi langkah dalam mengenal fitur-fitur dasar Microsoft Word dan menerapkannya pada tugas yang diberikan.
Pendekatan ini dipilih untuk memastikan bahwa peserta tidak hanya memahami secara teori, tetapi juga mampu mengaplikasikannya secara mandiri. Antusiasme peserta terlihat jelas dari keaktifan mereka bertanya, mencoba fitur-fitur baru, hingga berdiskusi dengan teman sebaya mengenai cara terbaik menyelesaikan tugas yang diberikan.
Meski demikian, pelaksanaan kegiatan tidak lepas dari tantangan. Tingkat literasi digital sebagian peserta yang masih rendah menjadi hambatan awal. Banyak yang belum mengenal dasar-dasar pengoperasian software pengolah kata, seperti mengatur margin, mengganti jenis huruf, atau menyimpan dokumen dengan format tertentu.
Hal ini menguatkan kesadaran bahwa peningkatan literasi digital memang perlu dimulai sedini mungkin dan harus dilakukan secara berkelanjutan agar generasi muda mampu beradaptasi dengan tuntutan zaman.
Pihak SMPN 1 Tobadak menyambut baik kegiatan ini dan menilai program DigiPro bermanfaat bagi siswa. Banyak peserta yang sebelumnya hanya menggunakan komputer untuk hiburan kini mendapatkan pemahaman baru tentang penggunaannya secara produktif. Pihak sekolah berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk mendukung proses belajar mengajar.
Seluruh rangkaian kegiatan ini berada di bawah koordinasi Aisha Nadira Ridwan selaku penanggung jawab program, bersama teman-teman tim KKN-PPM UGM Periode 2 Tahun 2025 Semarak Tobadak yang turut membantu dalam setiap tahapannya.
Mereka memastikan proses dari perencanaan, penyusunan materi, hingga pendampingan peserta berjalan lancar. Komitmen Aisha dan dukungan penuh dari teman-teman untuk memberikan pembelajaran yang aplikatif dan mudah dipahami menjadi salah satu faktor keberhasilan pelaksanaan DigiPro.
Manfaat program ini diharapkan terus berlanjut meski kegiatan telah selesai. Bekal keterampilan dasar dalam menggunakan Microsoft Word akan membantu siswa dalam mengerjakan tugas sekolah, membuat dokumen resmi, hingga mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja atau studi lanjutan. Lebih dari itu, kegiatan ini menanamkan rasa percaya diri bahwa mereka mampu menguasai teknologi, asalkan diberikan kesempatan belajar yang tepat.
Dengan demikian, DigiPro bukan sekadar pelatihan singkat, melainkan investasi jangka panjang dalam membentuk generasi muda yang cakap, adaptif, dan siap bersaing di tengah derasnya arus transformasi digital. Dari ruang laboratorium komputer SMPN 1 Tobadak, benih literasi digital telah ditanam—siap tumbuh dan berbuah di masa depan, membawa perubahan positif yang akan dirasakan oleh masyarakat secara luas dan berkelanjutan.
Harapannya, para peserta dapat menularkan ilmu ini kepada lingkungan sekitar, menciptakan rantai pengetahuan yang terus berkembang tanpa batas waktu. Semoga upaya ini menjadi langkah awal yang menginspirasi daerah lain untuk mengembangkan program serupa, sehingga semangat literasi digital dapat tumbuh merata di seluruh penjuru negeri.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News