pangan sehat dan bergizi inovasi unik dalam pengolahan makanan bebahan dasar singkong menjadi makanan bergizi tinggi yang disukai anak anak di desa sadengkolot - News | Good News From Indonesia 2025

KKN IPB dan Inovasi Pengolahan Singkong jadi Makanan Bergizi Tinggi di Desa Sadengkolot

KKN IPB dan Inovasi Pengolahan Singkong jadi Makanan Bergizi Tinggi di Desa Sadengkolot
images info

Apa yang terlintas di pikiran ketika mendengar kata singkong? Mungkin sebagian orang langsung membayangkan makanan tradisional sederhana yang sering kita temui di meja makan, entah sebagai gorengan hangat di sore hari, rebusan untuk teman minum kopi, atau keripik gurih yang renyah di lidah.

Singkong selama ini kerap dianggap sebagai pangan “kelas belakang” yang hanya cocok untuk konsumsi rumahan, jauh dari kesan modern dan bergengsi. Namun, di tangan yang kreatif, bahan pangan yang kerap dipandang sebelah mata ini mampu berubah menjadi hidangan yang menarik, penuh cita rasa, dan sarat manfaat gizi.

Di Desa Sadengkolot, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, pandangan tersebut kini berubah. Melalui sentuhan kreativitas, singkong disulap menjadi nugget singkongpangan inovatif yang lezat, bergizi, dan memiliki peran penting dalam upaya pencegahan stunting.

Inovasi ini lahir dari program KKN-T IPB University. Mahasiswa yang tergabung dalam tim KKN-T Desa Sadengkolot memanfaatkan potensi pangan lokal yang melimpah untuk menjawab tantangan gizi yang dihadapi masyarakat setempat.

Stunting masih menjadi masalah serius di Indonesia, termasuk di Desa Sadengkolot. Kondisi ini disebabkan kekurangan gizi kronis pada anak sejak masa kandungan hingga usia dua tahun. Dampaknya tidak hanya pada tinggi badan, tetapi juga perkembangan otak dan kesehatan jangka panjang.

Melihat kondisi tersebut, tim KKN-T Desa Sadengkolot berinisiatif menghadirkan solusi berbasis potensi lokal. Singkong dipilih karena hampir setiap rumah di desa memiliki tanaman ini di pekarangan atau kebun mereka. Selain mudah diakses, singkong memiliki kandungan karbohidrat, serat, dan vitamin yang dapat mendukung pemenuhan gizi anak-anak.

Nugget singkong diciptakan dengan memadukan singkong kukus yang dihaluskan bersama bahan-bahan kaya protein seperti telur, daging ayam atau ikan, serta rempah pilihan. Hasilnya adalah nugget dengan tekstur lembut, rasa gurih, dan aroma rempah yang menggugah selera.

Proses pembuatannya tergolong mudah dan tidak memerlukan peralatan masak khusus, sehingga dapat dilakukan oleh ibu rumah tangga di rumah.

Nugget singkong juga praktis disimpan di freezer, siap digoreng kapan saja untuk lauk atau camilan sehat.

Demonstrasi pembuatan nugget singkong yang dilakukan tim KKN-T mendapat sambutan luar biasa. Ibu-ibu PKK dan Posyandu hadir dengan semangat, tidak hanya menyimak, tetapi juga ikut membantu mengolah bahan, mencetak adonan, hingga menggoreng nugget.

Kaya Akan Budaya Sunda, Inilah 3 Koleksi Menarik di Museum Sri Baduga yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Sekolah

Momen kebersamaan ini menciptakan suasana hangat dan penuh tawa. Salah satu ibu PKK bahkan mengusulkan agar nugget singkong diikutsertakan dalam lomba pangan bergizi di acara Kecamatan Expo. Usulan ini disambut positif dan tim KKN-T siap mendampingi persiapan menu untuk kompetisi tersebut.

Nugget singkong tidak hanya bermanfaat dari sisi gizi, tetapi juga memiliki potensi sebagai sumber penghasilan. Dengan bahan baku murah dan tersedia di sekitar, ibu-ibu dapat memproduksi nugget singkong untuk dijual di pasar, warung, atau melalui pesanan langsung.

Selain itu, penggunaannya sebagai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Posyandu dapat menekan biaya tanpa mengurangi kualitas gizi. Dengan demikian, inovasi ini membantu masyarakat menghemat pengeluaran sekaligus meningkatkan kesehatan anak.

Inovasi nugget singkong diharapkan tidak berhenti pada program KKN saja, tetapi terus berkembang menjadi bagian dari pola makan masyarakat Desa Sadengkolot.

Rasa yang disukai anak-anak, kemudahan pengolahan, dan manfaat gizi yang jelas membuat nugget singkong berpotensi menjadi salah satu strategi efektif untuk memerangi stunting.

Keberhasilan ini membuktikan bahwa potensi pangan lokal, bila dikelola dengan kreativitas dan gotong royong, mampu menjadi solusi nyata bagi permasalahan gizi. Desa Sadengkolot kini memiliki identitas baru sebagai desa inovator pangan lokal, yang memberi contoh bagi wilayah lain untuk memanfaatkan sumber daya yang ada demi masa depan generasi sehat dan cerdas.

Kunjungan ke Museum Betawi bersama Komunitas Kawan GNFI

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KB
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.