Dalam upaya memaksimalkan potensi pariwisata Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IPB University tahun 2025 meluncurkan Sistem Informasi Wringinanom (SI Wringinanom), sebuah peta wisata fisik yang menyajikan seluruh daya tarik desa secara lengkap, terstruktur, dan mudah diakses.
Lebih dari sekadar media informasi, program ini menjadi katalis untuk memperkuat perekonomian lokal, memperluas peluang usaha, serta menghidupkan interaksi sosial antara warga dan pengunjung.
Dari Peta Biasa Menjadi Pintu Gerbang Wisata Desa
Peluncuran peta wisata ini ditandai dengan penyerahan langsung kepada perangkat Desa Wringinanom dan Kepala Dusun Simpar. Peta dirancang dengan visual intuitif yang memuat lokasi destinasi, jalur akses, fasilitas pendukung, dan potensi ekonomi desa.
Dicetak dalam ukuran besar, mudah dibaca, dan ramah pengguna, peta ini siap dipasang di titik strategis untuk menjangkau wisatawan tanpa bergantung pada koneksi internet.
Desa Wringinanom memiliki beragam daya tarik wisata, mulai dari Omah Semar, Lembah Ladjing, Avocado Coffee, petik jeruk, Lembah Bromo, river tubing, hingga sentra kerajinan Sandal Handycraft. Keindahan alam, kekayaan budaya, dan kreativitas warga menjadi magnet bagi wisatawan.
Namun, selama ini potensi tersebut belum tergarap maksimal karena informasi masih tersebar dan tidak terdokumentasi secara rapi. SI Wringinanom hadir sebagai solusi yang menyatukan data wisata dalam satu media yang jelas, mudah dipahami, dan praktis digunakan di lapangan.
Dampak Ekonomi, Sosial, dan Budaya
Manfaat program ini dapat dirasakan oleh berbagai pihak. Bagi wisatawan, peta ini memberikan panduan akurat yang membuat perjalanan lebih efisien, nyaman, dan aman.
Bagi perangkat desa, peta berfungsi sebagai basis data terintegrasi yang memudahkan perencanaan promosi dan pembangunan infrastruktur. Bagi komunitas lokal seperti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), pelaku UMKM, dan kelompok kreatif, keberadaan peta membuka akses pasar yang lebih luas, meningkatkan penjualan produk lokal, dan menciptakan peluang kerja baru.
Sementara itu, bagi mitra strategis seperti Dinas Pariwisata dan operator tur, peta mempermudah perancangan paket wisata yang menarik sekaligus mendorong investasi jangka panjang.
Secara ekonomi, SI Wringinanom diproyeksikan mampu meningkatkan arus kunjungan wisatawan yang berujung pada peningkatan pendapatan warga dan perputaran uang di desa. Secara sosial, program ini memicu keterlibatan aktif warga dalam menyambut dan melayani wisatawan, memperkuat rasa bangga terhadap identitas lokal.
Dari sisi budaya dan lingkungan, peta membantu mengedukasi pengunjung agar berwisata secara bertanggung jawab, menjaga kelestarian alam, dan menghargai tradisi setempat.
Membangun Masa Depan Pariwisata Desa yang Berkelanjutan
Dampak jangka panjangnya adalah terciptanya ekosistem pariwisata desa yang berkelanjutan, di mana setiap pihak, mulai dari pemerintah desa hingga pelaku usaha kecil, memiliki peran dan manfaat yang jelas.
Program ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) desa nomor 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi serta nomor 11 tentang kota dan permukiman berkelanjutan. Keberadaan peta mendorong transfer pengetahuan antarwilayah, karena desa lain dapat mereplikasi konsep ini untuk mengoptimalkan potensi mereka masing-masing.
Dengan adanya peta ini, arus wisatawan dapat diarahkan secara lebih merata sehingga tidak hanya menguntungkan destinasi populer, tetapi juga membantu mempromosikan lokasi-lokasi yang belum banyak dikenal. Hal ini akan mengurangi ketimpangan dalam distribusi manfaat pariwisata dan memastikan bahwa keuntungan dapat dirasakan oleh lebih banyak warga desa.
Rencana Pengembangan dan Harapan ke Depan
Ke depannya, pengelolaan SI Wringinanom akan dilakukan oleh Pokdarwis Desa Wringinanom dengan dukungan perangkat desa dan mitra strategis. Peta ini akan terus dikembangkan dengan penambahan informasi seperti kalender kegiatan desa, rute wisata tematik, dan daftar produk unggulan UMKM.
Harapannya, SI Wringinanom menjadi pondasi pengembangan pariwisata yang modern, profesional, dan berdaya saing, sekaligus menjadi bukti bahwa inovasi sederhana dapat memberi dampak besar bagi kemajuan ekonomi, pelestarian budaya, dan kesejahteraan masyarakat.
Lebih dari itu, keberadaannya diharapkan mampu menciptakan citra positif Desa Wringinanom di mata wisatawan, menarik minat investor, dan memperluas jejaring kolaborasi yang akan menguntungkan seluruh lapisan masyarakat secara berkelanjutan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News