Sagaracipta, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menyimpan kekayaan alam dan budaya yang belum banyak dikenal oleh khalayak luas. Minimnya informasi dan publikasi mengenai potensi desa ini menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi sekelompok mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University yang mendapat amanah untuk mengabdi di sana.
Berangkat dari keresahan dan semangat untuk memperkenalkan desa ini, mereka menginisiasi sebuah program kerja bernama “Mapping & Branding Desa.”
Program tersebut bertujuan untuk menggali, memetakan, dan mempromosikan Desa Sagaracipta agar dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat umum dan pihak eksternal.
Program "Mapping & Branding Desa" bukanlah sekadar rutinitas KKN, melainkan sebuah respons nyata terhadap kebutuhan desa. Dalam pelaksanaannya, kegiatan dibagi menjadi dua sub-program utama yang saling melengkapi: Pemetaan Administratif Desa dan Branding Desa.
Keberhasilan program ini tidak lepas dari sinergi luar biasa yang terjalin erat antara mahasiswa KKN dengan seluruh perangkat desa setempat.
Pupuk Semangat KWT Karangrejo, Tim KKN-T IPB Kenalkan Edible Vertical Garden dan Digitalisasi Pertanian
Pemetaan Administratif Desa: Jalin Kemitraan dan Akurasi Data
Sub-program ini menjadi fondasi dari seluruh kegiatan. Sebelum melangkah lebih jauh, para mahasiswa KKN menyadari pentingnya memiliki data yang akurat mengenai wilayah administratif Desa Sagaracipta.
Mereka tidak bekerja sendirian, melainkan berkolaborasi secara intensif dengan empat kepala dusun yang ada. Proses tersebut bukan sekadar mengumpulkan data, tetapi juga membangun kepercayaan dan hubungan baik.
Mahasiswa diajak berkeliling, berdialog, dan mendengarkan langsung informasi mengenai batas-batas 14 RW dan 52 RT serta empat dusun yang ada di Sagaracipta.
Melalui pendekatan partisipatif ini, peta administrasi desa berhasil disusun dengan presisi. Peta tersebut tidak hanya menjadi dokumentasi visual yang informatif, tetapi juga menjadi simbol kolaborasi dan gotong royong antara mahasiswa dan perangkat desa.
Peta yang dihasilkan menjadi landasan penting bagi desa untuk perencanaan pembangunan di masa depan.
KKN IPB University Edukasi Anak SD tentang Bahaya Rokok dan Workshop Ecoprint di Pekalongan
Branding Desa: Bangun Citra melalui Konten Kreatif
Setelah data dasar terkumpul, fokus beralih pada upaya mempromosikan Sagaracipta ke publik. Inilah inti dari "Branding Desa," yang dilakukan melalui dua pendekatan kreatif yaitu, pembuatan Video Profil Desa dan Video Bincang Hangat Desa. Keduanya dirancang untuk menyoroti keunggulan dan potensi desa secara modern dan menarik.
Untuk Video Profil Desa, para mahasiswa KKN tidak hanya mengandalkan narasi. Mereka turun langsung ke lapangan bersama Kepala Desa Mamat R, S.Ip, dalam sebuah kegiatan blusukan. Mereka berkeliling, dari hamparan sawah yang hijau hingga kolam perikanan dan sentra peternakan.
Perjalanan ini memperlihatkan secara langsung bagaimana Desa Sagaracipta kaya akan potensi di empat sektor unggulan, yaitu pertanian, perikanan, peternakan, dan UMKM. Alhasil, video yang dirilis pada 30 Juli 2025 ini berhasil menarik perhatian banyak orang. Terbukti dengan jumlah penontonnya yang mencapai hampir 20 ribu di media sosial Instagram KKN-T Inovasi IPB University, @untuk.sagaracipta.
Mahasiswa KKN Fakultas Kedokteran Hewan Kenalkan Maggot BSF
Selain itu, kegiatan juga menghasilkan Video Bincang Hangat Desa, yang diunggah sehari sebelumnya, pada 29 Juli 2025. Video ini menampilkan dialog santai dan mendalam antara mahasiswa dengan Kepala Desa dan Ketua PKK.
Dalam obrolan yang hangat, mereka membahas berbagai isu, tantangan, dan harapan untuk masa depan desa. Video ini ditonton oleh lebih dari 7 ribu orang.
Konten-konten tersebut tidak hanya memperkenalkan profil desa, tetapi juga menampilkan sisi humanis, keramahan, dan semangat gotong royong warganya.
Kolaborasi yang apik antara mahasiswa dan seluruh perangkat desa, mulai dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, para Kepala Dusun, hingga Ketua PKK, menjadi kunci keberhasilan program.
Dengan luas wilayah sebesar 4,375 km² dan jumlah penduduk sebanyak 9.526 jiwa, Desa Sagaracipta memiliki modal sosial dan alam yang luar biasa untuk terus berkembang.
Saat disinggung mengenai harapannya, Kepala Desa Mamat R, S.Ip, menyampaikan sebuah visi yang mendalam, "Saya berharap agar Desa Sagaracipta dapat menjadi tanah yang abadi. Abadi untuk mempertahankan hak atas tanahnya dan untuk ke depannya dapat bisa memajukan potensi desanya di keempat sektor yang sebelumnya disebutkan."
Kisah KKN-T Inovasi IPB University di Desa Sagaracipta ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara akademisi dan masyarakat dapat menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan, sekaligus menginspirasi banyak pihak untuk peduli pada potensi-potensi tersembunyi di Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.