dari galon bekas ke pupuk organik cair intip keseruan mahasiswa kkn t ipb university bersama ibu ibu - News | Good News From Indonesia 2025

Dari Galon Bekas ke Pupuk Organik Cair, Intip Keseruan Mahasiswa KKN-T IPB University Bersama Ibu-Ibu

Dari Galon Bekas ke Pupuk Organik Cair, Intip Keseruan Mahasiswa KKN-T IPB University Bersama Ibu-Ibu
images info

Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, Tim KKN-T IPB University Desa Cibitung Kulon, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor sukses adakan program kerja sulap sampah organik menjadi pupuk organik cair bersama ibu-ibu rumah tangga. 

Tim KKN-T IPB University berikan solusi dalam penanganan sampah organik yang menumpuk pada skala rumah tangga. Program kerja bernama “Ngariung Mulang: Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik Cair (POC)” tersebut ramai partisipasi masyarakat, dimana sasaran utama dalam kegiatan pengabdian ini adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) yang berada di wilayah RW 1. 

Tidak adanya tempat pembuangan sampah sementara dan masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana cara mengolah sampah organik menjadi latar belakang diadakannya program pengabdian ini. Adapun tujuan program “Ngariung Mulang” ini untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola sampah organik yang dihasilkan dari rumah tangga.

Dalam mengatasi permasalahan tersebut, mahasiswa KKN-T membagi menjadi tiga rangkaian kegiatan. Tujuannya adalah agar segala bentuk informasi yang disampaikan pada setiap kegiatan tidak terlalu menumpuk dan mudah diterima oleh masyarakat. Kegiatan tersebut meliputi penyuluhan, demonstrasi, dan peninjauan serta apresiasi dengan rentan waktu 4 Juli 2025 sampai 23 Juli 2025.

Penyuluhan Sampah Organik dan Pupuk Organik Cair (POC)

Potret penyuluhan dan pembuatan wadah POC
info gambar

Jumat, 4 Juli 2025 menjadi langkah awal dalam program pengabdian yang berlokasi di rumah ketua RW 1 Desa Cibitung Kulon tersebut berupa penyuluhan. Pada kegiatan ini mahasiswa KKN-T IPB University memberikan penjelasan secara detail mengenai sampah organik secara menyeluruh mulai dari pengenalan umum hingga manfaat sampah organik.

Banyak dari ibu-ibu yang menjadi peserta dalam kegiatan mengungkapkan bahwa pada kehidupan sehari-hari dapat terus menghasilkan sampah organik dari hasil memasak.

Dalam diskusi, mahasiswa KKN-T juga membahas tentang sampah organik yang dapat diolah menjadi sebuah pupuk cair. Ketika ditanya, tak sedikit dari peserta yang mengungkapkan bahwa sampah organik yang dihasilkan langsung dibuang ke halaman rumah, sawah, hingga sungai tanpa proses pengolahan terlebih dahulu.

Hadirnya mahasiswa KKN-T disini menjadi fasilitator untuk berusaha mengubah kebiasaan tersebut dan mengubah sampah organik agar memiliki nilai manfaat yang lebih tinggi. 

Mahasiswa KKN-T menjelaskan bahwa Pupuk Organik Cair atau POC menjadi salah satu solusi yang dapat digunakan dalam mengatasi penumpukkan sampah organik. POC merupakan sebuah pupuk yang berperan sebagai sumber hara tanaman dimana diperoleh dengan cara fermentasi bahan-bahan alami melalui pencampuran air, gula, dan bakteri.

Tentunya hal ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat, mengingat mayoritas mata pencahariannya di dominasi menjadi petani. 

Tak hanya sebatas penyuluhan, pertemuan awal diakhiri dengan pembentukkan kelompok dan membuat wadah POC yang berasal dari galon air bekas. Seluruh alat yang diperlukan sudah disediakan oleh mahasiswa KKN-T.

Pembuatan wadah tersebut langsung dipraktikkan oleh peserta dengan pendampingan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN-T. Tak hanya itu, untuk membangun kesadaran dan kemandirian masyarakat, peserta yang sudah tergabung dalam kelompok kemudian ditugaskan untuk mengumpulkan sampah organik yang dihasilkan secara mandiri selama tiga hari.

Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC)

Potret pembuatan POC
info gambar

Setelah tiga hari penuh mengumpulkan sampah organik secara mandiri, Selasa (8/7/2025) seluruh peserta dan mahasiswa KKN-T kembali berkumpul di lokasi yang sama. Pada pertemuan kali ini memiliki dua agenda utama yaitu pengecekkan sampah organik yang telah terkumpul dan pembuatan campuran cairan untuk membuat pupuk.

Terdapat sebanyak lima kelompok dalam kegiatan ini, seluruh kelompok telah mengumpulkan sampah organik sesuai dengan arahan atau instruksi. Sampah-sampah yang dikumpulkan secara mandiri tersebut meliputi sisa sayur, kulit buah, hingga terdapat kelompok yang mencampurkan cangkang telur ayam juga kedalamnya.

Masing-masing kelompok mengungkapkan bahwa sampah yang dikumpulkan tersebut berasal dari sampah organik ketika mereka memasak, bukan dari sampah yang tercecer di halaman rumah atau lingkungan sekitar. 

Setelah pengecekkan, mahasiswa KKN-T langsung mendemonstrasikan mengenai cara membuat campuran cairan untuk membuat POC. Adapun bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan yaitu air, gula merah atau gula pasir, dan EM4. Seluruh bahan-bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan disediakan oleh mahasiswa KKN-T. 

Selama proses pembuatan, seluruh peserta memperhatikan dengan seksama dan tak jarang pula sambil berdiskusi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terlontar. Ketika cairan sudah siap digunakan, masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk menyiram cairan pada sampah organik yang telah dikumpulkan di wadahnya.

Pembentukkan POC ini membutuhkan waktu kurang lebih selama dua minggu, sehingga seluruh peserta diarahkan kembali untuk membawa sampah organik yang sudah disiram tersebut dan merawatnya dengan baik.

Peninjauan dan Apresiasi

Potret penutupan kegiatan
info gambar

Pasca penyiraman cairan pada sampah organik, mahasiswa melakukan monitoring daring melalui WhatsApp Group yang sebelumnya telah dibuat dengan anggota seluruh peserta kegiatan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar mengetahui sejauh mana fermentasi tersebut sudah terjadi dan jika terdapat kendala yang dialami peserta dapat langsung diinisiasi.

Tak lama setelah melakukan monitoring secara berkala, seluruh peserta dan mahasiswa KKN-T berkumpul kembali untuk melaksanakan rangkaian berikutnya.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 23 Juli 2025 ini memberikan ruang untuk peserta mengungkapkan bagaimana pengalamannya dalam proses pembuatan POC dengan membawa kembali wadah dan sampah organik yang telah melalui proses fermentasi. 

Dari perawatannya yang sedikit rumit hingga tidak berbau sama sekali padahal berasal dari sampah, begitu pernyataan yang dilontarkan oleh para peserta. Ketika ditinjau kembali oleh mahasiswa KKN-T, POC yang dihasilkan oleh masing-masing kelompok sudah terbilang sangat baik. Hal ini dapat terlihat dari cairan yang dihasilkan berwarna coklat kehitaman.

Kemudian kegiatan ditutup dengan pemberian apresiasi berupa pemberian hadiah kepada kelompok terbaik yang diambil dari seberapa baik kualitas POC yang dihasilkan. Lebih dari itu, mahasiswa KKN-T juga memberikan hadiah juga kepada seluruh peserta sebagai bentuk apresiasi karena sudah mengikuti kegiatan dengan baik dan partisipatif. 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KB
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.