aktivitas taman nasional ujung kulon - News | Good News From Indonesia 2025

5 Aktivitas di Taman Nasional Ujung Kulon, Makin Cinta Alam Indonesia

5 Aktivitas di Taman Nasional Ujung Kulon, Makin Cinta Alam Indonesia
images info

Taman Nasional Ujung Kulon di ujung barat Pulau Jawa adalah surga alam dengan hutan tropis perawan, pantai pasir putih, dan satwa langka seperti badak Jawa.

Dikenal sebagai situs warisan dunia UNESCO, kawasan ini menawarkan petualangan seru mulai trekking di hutan lebat hingga snorkeling di laut jernih.

Liburan di sini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mengajarkan pentingnya menjaga kelestarian alam Indonesia yang memukau dan penuh keanekaragaman hayati.

Mengenal Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon adalah taman nasional di ujung barat Pulau Jawa, tepatnya di Kecamatan Sumur dan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Diakui sebagai situs warisan dunia UNESCO sejak 1991, kawasan ini menyimpan hutan hujan dataran rendah terbesar di Jawa dan menjadi habitat terakhir badak Jawa yang sangat langka.

Secara historis, kawasan tersebut pernah menjadi cagar alam pada periode Belanda, akhirnya ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1992. Lahan terdampak letusan Krakatau 1883 telah pulih dan menjadi surga keanekaragaman hayati yang luar biasa.

Selain kekayaan alam dan nilai sejarahnya, Taman Nasional Ujung Kulon juga dikenal sebagai pusat konservasi penting yang berperan besar dalam pelestarian berbagai spesies langka dan endemik.

Kawasan ini tidak hanya menjadi rumah bagi badak Jawa, tetapi juga berbagai satwa lain seperti banteng, lutung, dan berbagai jenis burung yang menambah keanekaragaman hayati taman nasional ini.

Upaya konservasi yang terus dilakukan menjadikan Ujung Kulon sebagai contoh sukses perlindungan alam di Indonesia.

Baca juga: Menjelajahi Keajaiban Alam Taman Nasional Ujung Kulon: Warisan Dunia di Ujung Barat Jawa

5 Aktivitas yang Bisa Kamu Lakukan di Taman Nasional Ujung Kulon

1. Trekking Menyusuri Hutan Tropis Ujung Kulon

Meskipun trekking di semenanjung kini dibatasi demi konservasi badak Jawa, Kawan GNFI masih bisa menjelajahi pulau-pulau sekitar seperti Pulau Panaitan dan Gunung Honje.

Di Pulau Panaitan, tersedia jalur trekking seperti Legon Butun dan Gunung Raksa. Sementara di Gunung Honje, kamu bisa menelusuri jalur seperti Goa Ciguha dan Curug Cikawung yang menawarkan pemandangan air terjun dan mata air panas.

2. Snorkeling di Perairan Jernih Pulau Peucang

Perairan di sekitar Pulau Peucang dikenal jernih dan kaya akan biota lautnya, menjadikannya tempat yang bisa dipilih untuk snorkeling dan menyelam. Saat menjelajah bawah laut di sini, Kawan GNFI akan disuguhi keindahan terumbu karang yang masih alami serta berbagai jenis ikan warna-warni yang berenang bebas di habitat aslinya.

Pulau Peucang sendiri mudah diakses dengan perjalanan menggunakan speedboat dari Labuan atau Tamanjaya, sehingga kamu tidak perlu khawatir soal transportasi. Aktivitas snorkeling di sini cocok untuk semua level, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman.

3. Mengamati Badak Jawa dan Satwa Liar Lainnya

Ujung Kulon adalah habitat terakhir badak Jawa yang sangat langka. Meski jarang terlihat langsung, kamu bisa mengamati dari ranggon (panggung bambu setinggi 5–7 meter) di Cikeusik dan Citadahan, ayang khusus untuk peneliti dan wisatawan berpengalaman.

Selain badak, taman ini juga dihuni banteng, lutung, rusa, dan berbagai burung khas hutan dataran rendah Jawa.

4. Menjelajahi Pulau-Pulau Indah di Sekitar Taman Nasional

Selain Peucang, masih ada pulau-pulau eksotis lain yang wajib dikunjungi:

  • Pulau Handeleum, dikenal dengan akar bakau dan rel tua yang menjorok ke laut.
  • Pulau Badul, pulau kecil ideal untuk foto di hamparan pasir putih dan snorkeling pribadi.
  • Pulau Oar, asri dan tenang; bisa dicapai dengan menyewa perahu lokal sekitar Rp300.000/sekali jalan.
  • Pulau Panaitan, terkenal di kalangan peselancar karena ombaknya yang menantang.
  • Area Padang Penggembalaan Cidaon, spot alami untuk melihat banteng, merak, dan air terjun Citerjun.

5. Menikmati Panorama Pantai Pasir Putih yang Memukau

Pulau-pulau di sekitar Taman Nasional Ujung Kulon, seperti Badul dan Peucang, dikenal dengan pantai berpasir putih. Suasana yang tenang dan pemandangannya membuat tempat ini cocok untuk melepas penat.

Selain bersantai, kamu juga bisa menikmati aktivitas berenang di perairan yang jernih atau mengabadikan momen lewat sesi foto lanskap. Kombinasi laut biru yang jernih dengan hutan hijau yang rimbun sebagai latar belakang menciptakan pemandangan cantik.

Baca juga: Mengenal 4 Satwa yang Dilindungi di Taman Nasional Ujung Kulon

Tips dan Panduan Berkunjung ke Taman Nasional Ujung Kulon

1. Waktu Terbaik untuk Berkunjung

Musim kering antara Mei–September adalah waktu terbaik mengunjungi Ujung Kulon; periode Juni–Agustus paling ideal karena laut lebih tenang dan aktivitas bisa dilakukan dengan lebih nyaman.

2. Peralatan yang Wajib Dibawa

  • Pakaian nyaman dan cepat kering untuk trekking
  • Peralatan snorkeling (masker, snorkel) atau bisa disewa di lokasi
  • Sepatu trekking dan alas kaki pantai
  • Sunblock, topi, air minum, obat pribadi
  • Perlengkapan konservasi seperti kantong untuk sampah pribadi agar tetap ramah lingkungan

3. Etika Berwisata di Kawasan Konservasi

  • Patuhi larangan seperti berburu, menebang pohon, menyalakan api, atau meninggalkan sampah.
  • Jangan membuat keributan agar tidak mengganggu satwa seperti badak Jawa.
  • Ikuti arahan pemandu dan jalur resmi; hindari masuk ke zona semenanjung yang ditutup kecuali untuk penelitian.
  • Minimalkan penggunaan plastik sekali pakai dan jangan memberi makan satwa liar.
Baca juga: Taman Nasional Ujung Kulon, Menelusuri Keanekaragaman Hayati di ujung Barat Pulau Jawa

Taman Nasional Ujung Kulon punya ekosistem sebagai hutan hujan dataran rendah terbesar di Jawa dan habitat terakhir badak Jawa yang langka.

Yuk, jelajahi keindahan Ujung Kulon dan jaga kelestariannya! Dengan wisata yang bertanggung jawab, pesona alam ini bisa dinikmati oleh generasi berikutnya. Selamat berpetualang!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.