Pertanian bukan hanya soal tanah dan benih, tapi juga tentang ilmu pengetahuan, kerja sama, dan inovasi. Hal inilah yang menjadi semangat dari program SMART TANI (Sosialisasi, Modernisasi, Aplikasi, dan Teknologi Pertanian), hasil kolaborasi antara mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) IPB University 2025 dengan masyarakat Desa Podosari, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan.
Upaya kolaboratif antara Desa Podosari bersama Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University dalam mendorong kegiatan pertanian di Desa Podosari dengan Kelompok Tani Desa Podosari, Jumat (11/7/2025).
SMART TANI (Sosialisasi, Modernisasi, Aplikasi, dan Teknologi Pertanian) sebagai upaya dalam praktek pembuatan PlantGrowth Promoting Rhizobacteria (PGPR) yang dilanjutkan kegiatan sosialisasi hama & penyakit pada tanaman pertanian.
Melalui pendekatan edukatif yang menyenangkan dan langsung menyentuh petani, program ini menjadi angin segar bagi pertanian desa Podosari. Melalui, kegiatan penyuluhan dan pelatihan, mahasiswa KKNT IPB mengenalkan berbagai teknologi sederhana namun memberi dampak, seperti pelatihan pembuatan PGPR alami (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) bakteri baik yang mampu meningkatkan pertumbuhan, ketahanan, dan efisiensi serapan nutrisi tanaman.
Pelatihan yang digelar secara langsung bersama para petani ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi pertanian ramah lingkungan yang mudah diterapkan, murah, dan efektif. PGPR sendiri merupakan pupuk hayati cair berbasis bakteri baik yang mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman, melindungi dari serangan hama, serta meningkatkan serapan unsur hara.
Dengan memanfaatkan bahan-bahan sederhana seperti akar bambu, gula merah, terasi, dan dedak, mahasiswa KKN memandu para petani membuat PGPR secara mandiri. Tak hanya praktik, mereka juga membekali peserta dengan pengetahuan seputar dosis dan waktu aplikasi yang tepat agar hasil pertanian bisa lebih maksimal.
Tak sampai di situ saja, mahasiswa KKNT IPB juga turut memberikan edukasi kepada para petani Desa Podosari mengenai jenis-jenis hama dan penyakit padi yang kerap menyerang lahan petani, seperti wereng, penggerek batang, keong mas, hingga blast padi.
Petani pun diajak mengenal prinsip 6T dalam penggunaan pestisida: tepat sasaran, tepat jenis, tepat waktu, tepat dosis, tepat cara, dan tepat mutu—sebuah panduan penting dalam penggunaan pestisida secara bijak dan aman.
Kegiatan ini disambut antusias oleh warga Desa Podosari termasuk kelompok tani yang berada di Desa Podosari. Tak sedikit petani yang menginginkan diskusi lebih lanjut diluar kegiatan yang telah diadakan mengenai cara pembuatan PGPR dan pentingnya pengenalan dini terhadap gejala penyakit tanaman.
Semangat kolaboratif antara mahasiswa dan petani serta dukungan penuh dari Pemerintah Desa Podosari ini menjadi angin segar bagi pengembangan pertanian berkelanjutan di Desa Podosari.
Kolaborasi erat antara mahasiswa KKNT IPB, Pemerintah Desa Podosari, dan kelompok tani bukan hanya menjadi jembatan ilmu dan praktik, tetapi juga benih harapan bagi masa depan pertanian desa. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, Desa Podosari dapat menciptakan kegiatan pertanian yang maju dan menjadi role model bagi para petani di Desa lainnya.
Upaya kolaboratif antara Desa Podosari bersama Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University dalam mendorong kegiatan pertanian di Desa Podosari dengan Kelompok Tani Desa Podosari, Jumat (11/7/2025). SMART TANI (Sosialisasi, Modernisasi, Aplikasi, dan Teknologi Pertanian) sebagai upaya dalam praktek pembuatan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) yang dilanjutkan kegiatan sosialisasi hama dan penyakit pada tanaman pertanian.
Melalui pendekatan edukatif yang menyenangkan dan langsung menyentuh petani, program ini menjadi angin segar bagi pertanian desa Podosari. Melalui, kegiatan penyuluhan dan pelatihan, mahasiswa KKNT IPB mengenalkan berbagai teknologi sederhana namun memberi dampak, seperti pelatihan pembuatan PGPR alami (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) bakteri baik yang mampu meningkatkan pertumbuhan, ketahanan, dan efisiensi serapan nutrisi tanaman.
Pelatihan yang digelar secara langsung bersama para petani ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi pertanian ramah lingkungan yang mudah diterapkan, murah, dan efektif. PGPR sendiri merupakan pupuk hayati cair berbasis bakteri baik yang mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman, melindungi dari serangan hama, serta meningkatkan serapan unsur hara.
Dengan memanfaatkan bahan-bahan sederhana seperti akar bambu, gula merah, terasi, dan dedak, mahasiswa KKN memandu para petani membuat PGPR secara mandiri. Tak hanya praktik, mereka juga membekali peserta dengan pengetahuan seputar dosis dan waktu aplikasi yang tepat agar hasil pertanian bisa lebih maksimal.
Tak sampai di situ saja, mahasiswa KKNT IPB juga turut memberikan edukasi kepada para petani Desa Podosari mengenai jenis-jenis hama dan penyakit padi yang kerap menyerang lahan petani, seperti wereng, penggerek batang, keong mas, hingga blast padi. Petani pun diajak mengenal prinsip 6T dalam penggunaan pestisida: tepat sasaran, tepat jenis, tepat waktu, tepat dosis, tepat cara, dan tepat mutu, sebuah panduan penting dalam penggunaan pestisida secara bijak dan aman.
Kegiatan ini disambut antusias oleh warga Desa Podosari termasuk kelompok tani yang berada di Desa Podosari. Tak sedikit petani yang menginginkan diskusi lebih lanjut diluar kegiatan yang telah diadakan mengenai cara pembuatan PGPR dan pentingnya pengenalan dini terhadap gejala penyakit tanaman. Semangat kolaboratif antara mahasiswa dan petani serta dukungan penuh dari Pemerintah Desa Podosari ini menjadi angin segar bagi pengembangan pertanian berkelanjutan di Desa Podosari.
Kolaborasi erat antara mahasiswa KKNT IPB, Pemerintah Desa Podosari, dan kelompok tani bukan hanya menjadi jembatan ilmu dan praktik, tetapi juga benih harapan bagi masa depan pertanian desa. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, Desa Podosari dapat menciptakan kegiatan pertanian yang maju dan menjadi role model bagi para petani di Desa lainnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News