menyalakan asa menebar literasi mahasiswa kkn t literasi ipb university hadirkan warna baru di desa paningkiran - News | Good News From Indonesia 2025

Menyalakan Asa, Menebar Aksi: Mahasiswa KKN-T Literasi IPB University Hadirkan Warna Baru di Desa Paningkiran

Menyalakan Asa, Menebar Aksi: Mahasiswa KKN-T Literasi IPB University Hadirkan Warna Baru di Desa Paningkiran
images info

Menyalakan Asa, Menebar Aksi: Mahasiswa KKN-T Literasi IPB University Hadirkan Warna Baru di Desa Paningkiran


Suasana Desa Paningkiran, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, terasa berbeda selama 40 hari terakhir. Sejak akhir Juni hingga akhir Juli 2025, sekelompok mahasiswa dari IPB University hadir dalam program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Literasi, berkolaborasi dengan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kampoeng Mbaca, untuk membangun budaya membaca di tengah masyarakat, khususnya anak-anak.

Membaca Bukan Sekadar Aktivitas, Tapi Petualangan

Setiap hari, halaman TBM Kampoeng Mbaca dipenuhi suara riuh tawa anak-anak yang tak sabar belajar bersama para kakak mahasiswa.

Kegiatan “Bacakan Saya Buku” menjadi pembuka dalam rangkaian literasi yang dirancang oleh tim KKN-T IPB University. Menggunakan metode membaca nyaring yang ekspresif dan interaktif, mahasiswa berhasil menghidupkan cerita dari halaman-halaman buku menjadi kisah yang menggugah imajinasi.

Namun, literasi tidak berhenti pada mendengarkan. Anak-anak juga diajak untuk mengulas buku yang telah dibaca. Mereka belajar menyampaikan kembali cerita dengan bahasa mereka sendiri, mengidentifikasi pesan moral, dan mengemukakan pendapat secara lisan. Hal ini tidak hanya memperkaya pemahaman mereka, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri.

"Kegiatan seperti ini membuktikan bahwa literasi tidak melulu soal membaca buku sampai tamat, tapi bagaimana anak-anak mampu memaknai isi bacaan dan mengaitkannya dengan kehidupan mereka," ujar Azka Alif Rizky, Koordinator Desa KKN-T Literasi IPB University.

Dari Cerita ke Aksi: Proyek dan Imajinasi yang Hidup

Buku tidak hanya dibaca dan dibicarakan, tapi buku juga bisa dihidupkan. Melalui kegiatan “Membuat Proyek Berbasis Isi Buku Bacaan”, mahasiswa mengajak anak-anak mengubah isi cerita menjadi aktivitas nyata. Misalnya, dari buku bertema lingkungan, mereka belajar menanam dan merawat tanaman.

Tak ketinggalan, kegiatan “Menulis Cerita Berbasis Buku Bacaan” menjadi salah satu kegiatan favorit. Setelah membaca dan mendiskusikan isi buku, anak-anak ditantang menulis cerita baru yang terinspirasi dari bacaan tersebut. Cerita-cerita hasil karya mereka, meski sederhana, mencerminkan daya imajinasi yang kuat.

“TBM ini kami dirikan dengan harapan menjadi rumah tumbuhnya mimpi dan semangat anak-anak desa. Melihat mahasiswa dan anak-anak berinteraksi dengan buku seperti ini adalah mimpi yang terwujud,” ungkap Abdul Rahman Azis, Founder TBM Kampoeng Mbaca.

Menjangkau Lebih Luas, Menyentuh Lebih Dalam

Tak hanya berfokus di TBM, mahasiswa KKN-T Literasi IPB University juga melakukan kunjungan literasi ke sekolah dasar, salah satunya SDN Paningkiran 01.

Dalam kunjungan ini, mahasiswa menghadirkan kegiatan membaca nyaring, menulis cerita, hingga praktik mengulas buku secara langsung di dalam kelas. Kegiatan ini dirancang untuk menumbuhkan minat baca sejak dini, sekaligus memperkenalkan berbagai sumber bacaan bermutu yang tersedia di TBM maupun perpustakaan sekolah.

“Mahasiswa tidak hanya menjadi fasilitator, tapi juga teman belajar bagi anak-anak. Kami merasa terbantu dan terinspirasi untuk lebih kreatif dalam mengelola perpustakaan sekolah,” ungkap salah satu guru SDN Paningkiran 01.

Panggung Literasi Desa Paningkiran: Apresiasi yang Menyentuh

Sebagai puncak kegiatan, mahasiswa KKN-T Literasi IPB University menyelenggarakan Apresiasi Literasi Tingkat Desa. Sebuah perayaan sederhana tapi penuh makna yang menampilkan karya anak-anak selama kegiatan berlangsung.

Beberapa anak pun menerima penghargaan sebagai pemenang dalam kategori mengulas buku terbaik, menulis cerita inspiratif, dan hasil mewarnai terfavorit sebagai bentuk apresiasi atas semangat dan kreativitas mereka.

Tidak ada panggung megah atau dekorasi mewah. Namun senyum bangga dari anak-anak dan tepuk tangan tulus dari para orang tua yang hadir, menjadi bukti bahwa kegiatan ini benar-benar menyentuh hati masyarakat.

KKN-T Literasi di Desa Paningkiran menjadi bukti bahwa membangun budaya membaca bukan sekadar memperkenalkan buku, tetapi juga menanamkan kebiasaan positif, memperkuat karakter, dan memantik mimpi sejak usia dini. Melalui kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, sekolah, dan TBM Kampoeng Mbaca, program ini menghadirkan perubahan yang nyata.

Harapannya, kegiatan ini tidak berakhir sebagai program jangka pendek, tetapi menjadi awal dari tumbuhnya ekosistem literasi yang berkelanjutan di Desa Paningkiran, tempat di mana membaca bukan lagi kewajiban, tetapi menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KM
KG
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.