Desa Sindangkarya, yang terletak di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, merupakan salah satu desa dengan potensi peternakan rakyat yang masih kuat terjaga hingga saat ini. Mayoritas warganya memelihara kambing dan domba di pekarangan rumah sebagai sumber pendapatan tambahan.
Namun, meskipun kegiatan ini telah berlangsung sejak lama, pola peternakan yang dijalankan sebagian besar masih bersifat tradisional.
Artinya, sistem pemeliharaan hewan ternak lebih banyak mengandalkan pengalaman atau kebiasaan lama, tanpa dukungan pengetahuan yang memadai mengenai manajemen kesehatan ternak. Hal ini menyebabkan para peternak belum sepenuhnya memahami cara-cara pencegahan penyakit, kebutuhan nutrisi, serta upaya peningkatan produktivitas yang berbasis ilmu dan teknologi.
Berangkat dari kondisi tersebut, mahasiswa KKNT-Inovasi IPB University hadir membawa sebuah inisiatif, yaitu program kerja edukatif yang difokuskan pada dua hal utama, yaitu mengenai penyakit pada ternak ruminansia dan pembuatan mineral blok.
Program ini bertujuan untuk menambah wawasan peternak mengenai penyakit-penyakit yang rentan menyerang kambing dan domba serta memperkenalkan inovasi sederhana berupa mineral blok sebagai pelengkap nutrisi bagi hewan ternak.
Kegiatan ini dilaksanakan secara langsung di lingkungan masyarakat, tepatnya di halaman rumah salah satu peternak yang juga menjadi tuan rumah kegiatan. Sebanyak 23 orang hadir dalam kegiatan ini, yang terdiri dari peternak aktif dan masyarakat sekitar yang tertarik untuk belajar. Interaksi antara mahasiswa dan peserta berlangsung dengan hangat, penuh antusiasme, dan saling berbagi pengalaman.
Melalui pendekatan yang komunikatif, kegiatan ini diharapkan mampu menjembatani kebutuhan informasi dengan praktik langsung yang bisa langsung diterapkan di lapangan.
Pada sesi pertama, mahasiswa memulai dengan menyampaikan materi seputar penyakit-penyakit yang umum menyerang hewan ruminansia, khususnya kambing dan domba yang banyak dipelihara warga.
Beberapa jenis penyakit yang dibahas antara lain infeksi saluran pencernaan, penyakit kulit, serta gangguan kesehatan akibat kekurangan mineral. Materi disampaikan dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami, sehingga peserta tidak merasa kesulitan untuk mengikuti.
Agar lebih mudah dimengerti, mahasiswa juga menampilkan gambar dan membagikan contoh-contoh kasus yang pernah terjadi di lapangan, sehingga membuat para peternak semakin tertarik dan aktif berdiskusi.
Selain mengenalkan jenis-jenis penyakit, mahasiswa juga menekankan pentingnya deteksi dini serta langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan sejak awal di kandang.
Hal ini penting, karena penyakit yang dibiarkan tanpa penanganan dapat berdampak buruk, tidak hanya pada kesehatan ternak, tetapi juga menurunkan produktivitas bahkan menyebabkan kerugian ekonomi bagi peternak.
Memasuki sesi kedua, kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan mineral blok, yaitu suplemen padat yang berfungsi untuk mencukupi kebutuhan mineral bagi ternak, khususnya kambing dan domba.
Mineral blok ini merupakan salah satu inovasi sederhana yang bisa dibuat secara mandiri oleh peternak, dengan bahan-bahan yang relatif mudah ditemukan di lingkungan sekitar.
Bahan yang digunakan untuk membuat mineral blok diantaranya adalah garam, premix, semen putih, dan dedak. Selain itu, diperlukan juga molases yang dilarutkan dengan air yang digunakan untuk memberikan cita rasa manis pada mineral blok. Para peternak terlihat antusias mengikuti setiap langkah, bahkan tak segan bertanya jika ada bagian yang belum dipahami.
Menurut Pak Opik, salah satu peternak yang ikut dalam kegiatan ini, program tersebut memberikan banyak manfaat. “Setelah mengikuti kegiatan ini, kami sebagai peternak jadi lebih paham cara mencegah penyakit sejak dini, dan ternyata pembuatan mineral blok juga mudah dilakukan sendiri di rumah,” tuturnya.
Kegiatan ini ditutup dengan diskusi singkat dan para peserta pulang dengan membawa contoh hasil mineral blok yang sudah jadi dan semangat baru untuk menerapkan ilmu yang telah didapat.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para peternak di Desa Sindangkarya dapat lebih siap dalam menjaga kesehatan hewan ternaknya serta memiliki keterampilan tambahan yang berguna untuk mendukung produktivitas peternakan. Ini bukan hanya tentang beternak, tetapi juga tentang membangun kemandirian dan keberlanjutan desa melalui inovasi sederhana yang mudah diterapkan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News