atasi masalah sampah mahasiswa kknt ipb hadirkan insinerator ramah lingkungan di desa tegalwaru - News | Good News From Indonesia 2025

Atasi Masalah Sampah, Mahasiswa KKNT IPB Hadirkan Insinerator Ramah Lingkungan di Desa Tegalwaru

Atasi Masalah Sampah, Mahasiswa KKNT IPB Hadirkan Insinerator Ramah Lingkungan di Desa Tegalwaru
images info

Permasalahan sampah rumah tangga hingga saat ini masih menjadi tantangan besar di banyak wilayah pedesaan, termasuk di Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Kurangnya sistem pengelolaan sampah yang terorganisir menyebabkan warga kesulitan dalam menangani limbah sehari-hari.

Sebagian besar sampah rumah tangga masih dibuang sembarangan, dibakar secara terbuka, atau bahkan dibiarkan menumpuk di lingkungan sekitar. Kondisi tersebut tidak hanya menimbulkan bau tak sedap, tetapi juga meningkatkan risiko kesehatan dan mencemari lingkungan.

Selain itu, jarak yang cukup jauh menuju tempat pembuangan akhir (TPA) menjadi hambatan tambahan dalam membuang sampah secara layak dan rutin.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap masalah lingkungan tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB tahun 2025 berinisiatif untuk menghadirkan solusi nyata. Pada 11 Juli 2025, dilakukan musyawarah bersama warga untuk mengenalkan sekaligus menentukan lokasi pembangunan insinerator.

Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa memperkenalkan inovasi berupa insinerator sederhana sebagai alternatif teknologi untuk mengelola sampah rumah tangga. Insinerator adalah alat pembakaran sampah tertutup yang bekerja dengan suhu tinggi, bahkan dapat mencapai 1000 °C. Berbeda dengan metode pembakaran terbuka, insinerator mampu menghancurkan sampah secara lebih sempurna serta menghasilkan emisi asap yang jauh lebih terkendali dan aman bagi lingkungan.

Jenis sampah yang dapat dimusnahkan menggunakan insinerator ini meliputi sampah rumah tangga kering seperti plastik pembungkus, kertas, kardus, serta sampah organik kering seperti daun-daun kering, ranting kecil, dan sisa kebun.

Sampah-sampah tersebut sangat umum ditemukan di lingkungan permukiman, dan apabila tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan berbagai permasalahan kebersihan dan kesehatan.

Insinerator ini memiliki tiga bagian utama yang mendukung kinerjanya, yaitu ruang pembakaran, ventilasi udara, dan cerobong asap. Saat sampah dimasukkan ke dalam ruang bakar, ventilasi udara akan menyalurkan oksigen ke dalam ruang tersebut untuk mendukung proses pembakaran. Aliran oksigen yang cukup akan membuat nyala api menjadi stabil dan lebih besar.

Sementara itu, cerobong berfungsi untuk mengatur aliran udara keluar, sehingga panas tetap tertahan di dalam ruang bakar. Hal ini membuat pembakaran berlangsung secara optimal dan mengurangi produksi asap.

Selain bagian utama tersebut, insinerator juga dilengkapi dengan komponen pendukung seperti pintu belakang untuk pengambilan abu, lubang untuk memasukkan sampah, serta wiremesh sebagai penyaring awal material.

Desain alat ini dirancang agar tetap sederhana namun memperhatikan aspek keamanan dan efisiensi. Ruang pembakaran tertutup dan sistem ventilasi yang memadai memastikan alat ini dapat digunakan di lingkungan permukiman tanpa mengganggu kenyamanan warga sekitar.

Lokasi pembangunan insinerator disepakati di RT 08/RW 06 Desa Tegalwaru. Pembangunan dilaksanakan pada 20 Juli 2025 dan dihadiri oleh seluruh Ketua RT di wilayah RW 06 sebagai bentuk dukungan dan partisipasi aktif warga.

Kehadiran insinerator ini disambut dengan sangat baik oleh masyarakat. Ketua RT 08/RW 06, Pak Jajat, menyampaikan bahwa alat tersebut sangat membantu dalam mengelola sampah secara praktis dan efisien.

Selain membangun alat, mahasiswa juga memberikan edukasi kepada warga mengenai konsep kerja insinerator, fungsinya, serta pemilahan sampah yang dapat dibakar dan tidak. Pelatihan penggunaan alat juga dilakukan secara langsung agar warga mampu mengoperasikannya secara mandiri.

Melalui program ini, mahasiswa KKN-T IPB berharap insinerator dapat menjadi solusi jangka panjang dalam pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Tegalwaru. Inovasi ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan secara berkelanjutan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KB
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.