Kawan GNFI, pernahkah kalian membayangkan bagaimana satu ekor sapi bisa menjadi awal dari sebuah usaha sukses? Inilah yang dialami oleh Aceng, seorang peternak inspiratif dari desa Patrolsari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.
Sejak duduk di bangku SMP, ia sudah menumbuhkan ketertarikan mendalam terhadap dunia peternakan sapi perah. Dengan semangat dan tekad yang kuat, perjalanannya dimulai hanya dari satu ekor sapi. Proses perkawinan sapi yang ia lakukan membuat jumlah ternaknya berkembang, yang kemudian menjadi awal usaha mandiri, Lembu Sari.
Meskipun latar belakang pendidikannya 'hanya' lulusan SMP, semangat Aceng untuk belajar dan berinovasi tidak pernah pudar. Sebelum membangun peternakannya, ia menimba pengalaman berharga di berbagai peternakan, baik yang fokus pada sapi perah maupun sapi potong, yang membuatnya menyerap banyak ilmu baru dan keterampilan praktis.
Inovasi Lokal untuk Pertanian Modern: Kisah Local Heroes Pegiat Hidroponik KKN Umbulharjo
Ketika merasa cukup paham dan percaya diri, ia pun berani mengambil langkah besar untuk memulai usahanya sendiri, dengan harapan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Dalam mengembangkan Lembu Sari, Aceng tidak hanya mengandalkan pengalaman pribadi. Ia secara aktif mencari kesempatan untuk belajar, mulai dari seminar hingga pelatihan, termasuk pelatihan khusus Inseminasi Buatan (IB).
Menariknya, Kawan, ia juga melibatkan seluruh pekerja di peternakannya dalam pelatihan serupa, sehingga mereka semua tersertifikasi sebagai inseminator profesional. Langkah ini memastikan bahwa induk ternak tetap sehat dan mampu bereproduksi secara maksimal.
Dengan demikian, Aceng tidak hanya meningkatkan kualitas usaha, tetapi juga memberdayakan timnya untuk berkontribusi lebih dalam pengelolaan peternakan.
Selain itu, Aceng juga menunjukkan perhatian terhadap lingkungan dengan mengolah limbah kotoran sapi menjadi pupuk organik dan biogas. Inovasi ini tidak hanya berperan dalam mengurangi pencemaran, tetapi juga menciptakan sumber energi alternatif yang bermanfaat bagi usahanya dan komunitas di sekitarnya.
Dengan langkah ini, ia turut berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional peternakannya.
Aceng juga mengembangkan usaha penjualan susu, yang tidak hanya mencakup susu segar, tetapi juga olahan susu seperti yogurt. Dengan produktivitas peternakan sapi perah yang dimilikinya, ia berhasil membentuk koperasi susu di Desa Patrolsari.
UPRENEUR 14, Kolaborasi dan Edukasi Cetak 53 Local Heroes Dukung UMKM Semarang
Usahanya tersebut tidak hanya meningkatkan pendapatan pribadi, tetapi juga memberdayakan peternak lain di sekitarnya untuk bergabung dan merasakan manfaat dari usaha bersama.
Koperasi ini menjadi wadah kolaborasi yang memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Untuk melihat lebih banyak kegiatan dan inovasi dari peternakan Lembu Sari milik Aceng, kunjungi Instagramnya di @lembu_sari.farm.
Dedikasi dan kerja kerasnya membuat Aceng menjadi salah satu peternak paling menginspirasi di desanya. Banyak warga menjadikannya panutan, bukan hanya karena keberhasilan usahanya. Namun, juga karena kesediaannya berbagi ilmu dan memotivasi generasi muda untuk terjun ke dunia peternakan yang menjanjikan.
Aceng berharap agar semakin banyak orang yang mengikuti jejaknya, sehingga mereka juga dapat meraih kesuksesan dalam bidang peternakan.
Dirinya percaya bahwa dengan semangat dan kerja keras, siapa pun bisa mengubah nasib dan menciptakan peluang baru bagi diri mereka dan komunitas sekitar yang lebih baik.
Kawan GNFI, kisah Aceng membuktikan bahwa keterbatasan pendidikan bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan. Melalui ketekunan dan inovasi, beliau membuktikan bahwa peternakan bisa menjadi usaha yang menjanjikan dan berkelanjutan.
Dengan tekad, kerja keras, dan kemauan untuk terus belajar, satu ekor sapi bisa menjadi pintu menuju mimpi besar. Jadi, sudah siapkah Kawan mengambil langkah pertama untuk menggapai impian?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
