Pohon cangkuang (Pandanusfurcatus) merupakan salah satu jenis tumbuhan pandan yang tumbuh subur di daerah tropis, termasuk Indonesia.
Tanaman ini dikenal karena daunnya yang panjang dan kaku, sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bahan anyaman dan kerajinan tangan.
Pohon cangkuang memiliki peran penting dalam ekosistem, terutama di daerah rawa atau tepian sungai, karena akarnya yang kuat dapat mencegah erosi tanah.
Di Indonesia, pohon cangkuang erat kaitannya dengan budaya dan sejarah, terutama di daerah Garut, Jawa Barat, di mana tumbuhan ini menjadi ikon dari Candi Cangkuang.
Keberadaannya tidak hanya bernilai ekologis tetapi juga historis, menjadikannya salah satu flora yang dilestarikan di kawasan tersebut.
Pohon Cangkuang di Sekitar Candi Cangkuang, Garut
Candi Cangkuang adalah salah satu situs bersejarah yang terletak di Kampung Pulo, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Candi ini dikelilingi oleh danau kecil dan ditumbuhi oleh pohon cangkuang yang menjadi ciri khas daerah tersebut.
Nama "Cangkuang" sendiri diambil dari nama pohon ini, menunjukkan betapa erat hubungan antara situs purbakala tersebut dengan vegetasi sekitarnya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Bandung, keberadaan pohon cangkuang di sekitar candi telah ada sejak lama dan menjadi bagian dari lanskap alam yang melindungi situs dari kerusakan akibat angin dan air.
Pohon ini tumbuh subur di daerah lembab, sehingga lingkungan sekitar danau dan candi menjadi habitat yang ideal bagi perkembangannya.
Ciri Khas Pohon Cangkuang
Pohon cangkuang memiliki beberapa ciri morfologis yang membedakannya dari jenis pandan lainnya. Batang pohon cangkuang tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 5–10 meter. Batangnya berkayu dan memiliki akar tunjang yang kuat, membantu menopang tanaman di tanah yang lembab atau berair.
Akar-akar ini juga berfungsi sebagai penahan tanah, mencegah longsor di daerah tepian sungai atau danau.
Daun cangkuang berbentuk memanjang, kaku, dan memiliki duri di tepinya, mirip dengan daun pandan pada umumnya. Panjang daunnya bisa mencapai 1–2 meter dengan lebar sekitar 5–10 cm.
Daun ini sering dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk membuat tikar, keranjang, atau anyaman tradisional.
Buah cangkuang berbentuk bulat dengan diameter sekitar 10–15 cm. Kulit buahnya keras dan berwarna hijau ketika masih muda, kemudian berubah menjadi kuning atau kemerahan saat matang. Buah ini memiliki biji kecil yang dapat dikonsumsi, meskipun tidak sepopuler buah pandan lainnya.
Asal dan Habitat Pohon Cangkuang
Pohon cangkuang berasal dari keluarga Pandanaceae yang tersebar di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Di Indonesia, tanaman ini banyak ditemukan di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan, terutama di daerah berawa atau dekat aliran sungai.
Habitat alaminya adalah daerah dengan kelembapan tinggi, seperti tepian danau, rawa-rawa, atau sungai. Kemampuannya beradaptasi dengan tanah basah membuatnya menjadi tanaman yang penting dalam stabilisasi ekosistem perairan.
Selain itu, pohon cangkuang juga toleran terhadap kondisi tanah yang kurang subur, sehingga dapat tumbuh di berbagai jenis lahan.
Baca juga Tak Cuma Dukung Industri Sutra, Pohon Murbei Ternyata Bermanfaat untuk Farmasi dan Kosmetik
Manfaat Buah Cangkuang
Meskipun tidak sepopuler buah-buahan lainnya, buah cangkuang memiliki beberapa manfaat yang menarik untuk dikaji. Berdasarkan penelitian dari JurnalIlmuPertanianIndonesia, buah cangkuang mengandung senyawa flavonoid dan saponin yang memiliki potensi sebagai antioksidan alami.
Buah cangkuang dapat diolah menjadi tepung atau bahan makanan tradisional. Masyarakat di beberapa daerah menggunakan bijinya sebagai campuran dalam pembuatan kue atau panganan lokal. Selain itu, ekstrak buah cangkuang dipercaya memiliki sifat antiinflamasi dan antibakteri.
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam buah ini dapat membantu mencegah infeksi dan meningkatkan daya tahan tubuh. Selain buahnya, batang dan daun cangkuang juga dimanfaatkan untuk membuat anyaman, tikar, atau bahan bangunan tradisional.
Baca juga Mengenal Pohon Pinang, Tanaman Tropis yang Kerap Disamakan dengan Palem
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News