gulai taboh makanan tradisional khas lampung yang memiliki isian beragam - News | Good News From Indonesia 2025

Gulai Taboh, Makanan Tradisional Khas Lampung yang Memiliki Isian Beragam

Gulai Taboh, Makanan Tradisional Khas Lampung yang Memiliki Isian Beragam
images info

Gulai taboh merupakan salah satu makanan tradisional khas yang berasal dari daerah Lampung. Apakah Kawan pernah mencicipi cita rasa makanan tradisional ini sebelumnya?

Makanan tradisional ini menggunakan bahan dasar ikan dalam proses pembuatannya. Penggunaan ikan sebagai bahan dasar gulai taboh ini disesuaikan dengan kondisi geografis yang ada di Lampung.

Secara geografis, wilayah Lampung berbatasan langsung dengan laut. Tidak heran daerah ini memiliki sumber daya ikan yang cukup melimpah dan bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan, termasuk sebagai bahan dasar pembuatan gulai taboh.

Meskipun demikian, ikan bukanlah satu-satunya bahan dasar yang digunakan dalam makanan tradisional ini. Kawan akan menemukan berbagai macam isian lainnya yang bisa didapatkan ketika mencoba makanan tradisional khas Lampung tersebut.

Lantas bagaimana penjelasan lebih lanjut terkait makanan tradisional yang satu ini? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Mengenal Gulai Taboh, Makanan Tradisional Khas Lampung

Gulai taboh merupakan salah satu kuliner khas yang bisa dijumpai di daerah Lampung. Umumnya makanan tradisional ini bisa Kawan jumpai di daerah pesisir yang ada di wilayah tersebut.

Dilansir dari laman Jadesta, gulai taboh merupakan salah satu makanan yang diwariskan secara turun temurun oleh masyarakat Suku Lampung. Lebih khususnya lagi, makanan tradisional ini diwariskan secara turun temurun oleh masyarakat Suku Lampung yang berada di Pesisir Barat.

Secara umum, gulai taboh merupakan makanan yang dimasak dengan menggunakan santan. Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, ikan menjadi bahan dasar utama yang digunakan untuk membuat makanan tradisional ini.

Biasanya ikan yang digunakan untuk gulai taboh adalah ikan laut, seperti ikan tuna atau tongkol. Namun terkadang beberapa jenis ikan sungai, seperti nila dan mujair juga sering digunakan sebagai bahan dasar makanan tradisional ini.

Salah satu keunikan yang bisa Kawan temukan dari gulai taboh adalah proses memasaknya. Ikan yang digunakan untuk makanan tradisional ini akan dimasak dengan cara diasapkan terlebih dahulu.

Pengasapan ini dilakukan jika Kawan menggunakan ikan sungai sebagai bahan dasar pembuatannya. Proses pengasapan ikan ini bisa berlangsung dalam waktu lama. 

Biasanya pengasapan ikan ini bisa memakan waktu minimal enam jam. Oleh sebab itu, proses pengasapan ini juga dikenal dengan istilah "Iwa tapa", merujuk pada ikan yang harus "bertapa" atau diasapi terlebih dahulu selama semalam sebelum digunakan.

Setelah melalui proses pengasapan, barulah ikan ini nantinya akan dimasak dengan menggunakan santan serta tambahan bubu lainnya. Jika ikan yang digunakan adalah ikan sungai, maka dalam proses memasaknya hanya ditambahi keluak saja.

Sebaliknya jika bahan utama yang digunakan ikan laut, maka akan ada beberapa tambahan lainnya, seperti kacang, buah melinjo, labu kuning, ubi jalar, dan sayuran lainnya. Nantinya semua bahan-bahan ini akan dimasak secara bersama-sama hingga matang.

Dalam penyajiannya, gulai taboh biasanya disajikan dalam kondisi masih panas. Gulai taboh ini memiliki cita rasa gurih dan bisa Kawan nikmati ketika menyantap makanan tersebut.

Disajikan untuk Acara Adat

Bagi masyarakat Lampung, gulai taboh sering kali disajikan dalam beberapa acara penting. Misalnya makanan tradisional khas Lampung yang satu ini sering disajikan dalam acara adat yang berlangsung di tengah masyarakat saja.

Tidak hanya itu, gulai taboh juga memiliki nilai yang mendalam bagi masyarakat Lampung. Bahkan makanan tradisional yang satu ini sudah ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang ditetapkan pada 2015 lalu.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.