kknt ipb gelar edukasi dan kreativitas di sdn 1 sambirata melalui pengenalan eksperimen sains sederhana dan kegiatan meronce - News | Good News From Indonesia 2025

KKNT IPB Gelar Edukasi dan Kreativitas di SDN 1 Sambirata Melalui Pengenalan Eksperimen Sains Sederhana dan Kegiatan Meronce

KKNT IPB Gelar Edukasi dan Kreativitas di SDN 1 Sambirata Melalui Pengenalan Eksperimen Sains Sederhana dan Kegiatan Meronce
images info

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IPB University menghadirkan program edukasi interaktif bertema cita-cita, eksperimen sains, dan kreativitas di SD Negeri 1 Sambirata, Kecamatan Cilongok, Banyumas, pada Juli 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan semangat belajar, memperkenalkan sains secara menyenangkan, dan membangkitkan imajinasi anak-anak desa dalam merancang masa depan mereka sejak dini.

Desa Sambirata merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Banyumas yang masih memiliki keterbatasan akses terhadap program pembelajaran kreatif berbasis praktik. Kegiatan belajar di sekolah umumnya masih berpusat pada metode konvensional, sehingga anak-anak belum banyak mendapatkan pengalaman langsung dalam mengenal dunia sains maupun profesi. Kondisi ini mendorong mahasiswa KKN untuk hadir dengan pendekatan pembelajaran aktif yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menyentuh sisi emosional dan imajinatif anak-anak.

Rangkaian kegiatan KKN dilaksanakan dalam dua hari. Pada hari pertama, Jumat 25 Juli 2025, siswa-siswa diajak mengenal dunia sains melalui tiga eksperimen sederhana yang mengesankan.

Eksperimen pertama adalah Oobleck, campuran dari tepung maizena dan air yang memperlihatkan sifat non-Newtonian bersifat padat saat ditekan dan cair saat disentuh pelan. Anak-anak antusias saat mencoba menyentuh dan meremas campuran ini, sambil dijelaskan bahwa benda tidak selalu hanya bersifat padat atau cair.

Eksperimen kedua bertema Melukis dengan Asam dan Basa, memanfaatkan indikator alami dari kunyit. Siswa melukis di atas kertas menggunakan cairan cuka dan larutan soda kue, menghasilkan perubahan warna yang menunjukkan reaksi kimia sederhana yang menyenangkan.

Eksperimen terakhir adalah Lava, menggunakan air berwarna, sabun, soda kue, dan cuka. Percobaan ini menunjukkan bagaimana gas bisa mendorong cairan naik dan menciptakan gumpalan busa yang menarik. Seluruh eksperimen dilakukan dengan pendampingan langsung oleh mahasiswa yang menjelaskan proses ilmiahnya secara sederhana dan aplikatif.

Kegiatan berlanjut pada hari kedua, Senin 28 Juli 2025, dengan tema “Langkah Kecil Meenuju Cita-Cita.” Sesi pertama adalah edukasi cita-cita, di mana siswa dikenalkan pada berbagai profesi melalui cerita.

Mereka kemudian menuliskan cita-cita masing-masing di atas kertas berbentuk daun yang ditempel pada gambar pohon besar, membentuk sebuah “Pohon Cita-Cita” yang menjadi simbol harapan masa depan anak-anak desa.

Setelah sesi edukasi, kegiatan dilanjutkan dengan meronce manik-manik. Siswa membuat gantungan atau gelang sesuai warna dan pola pilihan mereka. Kegiatan ini menjadi wadah untuk menyalurkan kreativitas sekaligus melatih ketelitian, kesabaran, dan kepercayaan diri. Suasana kegiatan penuh semangat, kehangatan, dan interaksi positif antara mahasiswa dan siswa.

Program ini memberikan dampak nyata, baik secara langsung maupun jangka panjang. Secara langsung, siswa-siswa menunjukkan antusiasme tinggi, rasa ingin tahu, dan keberanian untuk mencoba hal-hal baru.

Dalam jangka panjang, kegiatan ini diharapkan menanamkan semangat belajar dan keberanian untuk bermimpi, membentuk pola pikir positif bahwa profesi dan masa depan mereka tidak terbatas pada lingkungan sekitar. Anak-anak mulai memahami bahwa mereka bisa menjadi apa pun yang mereka cita-citakan, dengan bekal pengetahuan dan keingintahuan sejak dini.

“Saya senang sekali bisa bermain sambil belajar!” ujar Elhaq, siswa kelas 6 SD dengan penuh semangat. Ketua tim KKNT IPB, Hanif, mengatakan, “Kami ingin anak-anak tahu bahwa mimpi mereka tidak terbatas. Lewat eksperimen kecil dan kreativitas sederhana, mereka bisa mulai membangun masa depan dari sekarang.”

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa edukasi tidak selalu harus datang dari buku teks dan ruang kelas. Ketika anak-anak diberi ruang untuk bermain sambil belajar, mengeksplorasi sains, dan menyuarakan impian mereka, maka semangat untuk tumbuh akan muncul dengan sendirinya.

Mahasiswa berharap kegiatan ini tidak berhenti hanya sebagai kegiatan KKN semata, tetapi bisa menginspirasi sekolah, masyarakat, dan generasi muda desa untuk terus menciptakan ruang-ruang pembelajaran yang hidup, kreatif, dan penuh harapan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KB
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.