smartfarm inovasi briket dari kotoran kambing dan herbal mineral blok sebagai suplemen ternak - News | Good News From Indonesia 2025

Smartfarm: Inovasi Briket dari Kotoran Kambing dan Herbal Mineral Blok sebagai Suplemen Ternak

Smartfarm: Inovasi Briket dari Kotoran Kambing dan Herbal Mineral Blok sebagai Suplemen Ternak
images info

Kotoran ternak dan bahan-bahan herbal bisa menjadi hal yang tidak asing lagi bagi para peternak. Khususnya di Desa Dukuhtengah yang sangat berpotensi di bidang peternakan dengan populasi ternak terbanyak kedua di Kecamatan Bojong.

Namun, dengan besarnya populasi ternak belum diimbangi dengan pengelolaan yang baik, khususnya untuk hasil ternak dan pemberian pakan ternak. Masih banyak peternak yang belum mengetahui cara memanfaatkan limbah ternak atau meningkatkan kualitas ternak melalui pemberian suplemen tambahan.

Oleh karena itu, Tim KKNT Inovasi IPB Dukuhtengah 2025 mengadakan program SMARTFARM sebagai solusi bagi permasalahan yang dialam oleh para peternak, khususnya dalam pengelolaan limbah dan kualitas ternak yang baik. Kegiatan SMARTFARM yang dilaksanakan pada Jumat, 18 Juli 2025, yang dihadiri oleh Kepala Desa Dukuhtengah, Bapak Waris, dan perwakilan dari peternak yang ada di Desa Dukuhtengah sebanyak 15 orang.

Program SMARTFARM terdiri dari 2 kegiatan yaitu pembuatan herbal mineral blok dan briket. Menurut resume hasil inovasi dari IPB University, herbal mineral blok merupakan suplemen yang berfungsi sebagai pakan ruminansia seperti sapi perah, sapi potong, kambing, dan domba. Berbentuk padat berbahan alami seperti garam non-iodum, molases, kunyit, mineral premix, dedak, semen putih, dan tepung ikan. Berikut merupakan manfaat dari herbal mineral blok:

  1. Meningkatkan produksi susu dan bobot badan ternak
  2. Meningkatkan daya tahan tubuh
  3. Menambah nafsu makan
  4. Mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK)

Kadungan Herbal Mineral Blok

KandunganPersentase
Mineral22%
Protein12%
Karbohidrat60-66%

Pembuatan herbal mineral blok sangat ramah lingkungan dan mudah untuk dilakukan secara mandiri oleh peternak karena bahan-bahan yang terangkau dan murah. Berikut adalah langkah-langkat pembuatan herbal mineral blok:

  1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan :
    • Alat :
      • Wadah pencampuran
      • Wadah penimbangan
      • Pengaduk
      • Sarung tangan latex
      • Pipa Paralon atau cetakan lainnya
      • Kardus
      • Timbangan
      • Sendok makan
    • Bahan:
      • 1 kg molases
      • 2 gayung dedak
      • 30 sdm tepung protein/ tepung ikan
      • 8 sdm garam non-iodium
      • 20 sdm kunyit
      • 56 gram mineral premix
      • 3 sdm semen putih
      • air secukupnya
      • tali tambang/rafia
  2. Masukan dedak, tepung ikan, garam non-iodium, kunyit, dan mineral premix ke dalam wadah dan campurlah hingga merata
  3. Tambahkan molases dan campurlah hingga merata
  4. Tambahkan sedikit air hingga adonan terikat 
  5. Tambahkan semen putih ke adonan
  6. Cetaklah adonan pada pipa paralon hingga padat dan lubangi bagian tengah untuk dimasukan tali rafia/tambang
  7. Jemurlah adonan dibawah sinar matahari selama 3-4 hari sampai semua bagian kering secara merata
  8. Ketika adonan sudah kering, masukan tali tambang di lubang dan ikatlah di kandang ternak
Demonstrasi Herbal Mineral Blok
info gambar

Dengan adanya program pembuatan mineral blok, masyarakat mampu memahami pentingnya pemberian suplemen herbal bagi kesehatan ternak, khususnya dalam meningkatkan imunitas dan produktivitas ternak.

Selain itu, program ini juga berhasil meningkatkan pengetahuan peternak mengenai kandungan gizi dalam mineral blok, cara pemberian yang tepat, dan manfaat jangka panjang terhadap performa ternak.

Peternak juga menjadi lebih terampil dalam membuat sendiri mineral blok berbahan alami yang mudah didapat di lingkungan sekitar, sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk pabrik. Di sisi lain, program ini turut mendorong kesadaran peternak terhadap praktik beternak yang lebih berkelanjutan, efisien, dan ramah lingkungan.

Program yang kedua adalah pemanfaatan briket dari kotoran kambing. menurut Suhartoyo et all (2025) menyatakan bahwa briket merupakan bahan bakar padat yang terbuat dari bahan-bahan organik atau limbah yang dipadatkan dan biasanya berbentuk atau silinder.

Desa Dukuhtengah memiliki ternak yang melimpah, maka dalam pemanfaatan limbah ternaknya untuk diolah sebagai briket sangat mudah untuk diimplementasikan dan tidak memerlukan biaya yang mahal. Briket juga berguna untuk bahan bakar memasak, pengering hasil pertanian, bahan bakar alternatif dari gas, dll. Berikut langkah-langkah pembuatan briket: 

  1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan
    • Alat-alat :
      • Pipa paralon
      • Ember
      • Alat pengaduk
      • Saringan
      • Kompor
      • Batu/alat penghalus
      • Kuali/Kaleng/Wajan
    • Bahan-bahan :
      • 400 gram Kotoran kambing
      • 600 gram Tepung tapioka
      • Air Secukupnya
  2. Keringkan kotoran kambing hingga kadar airnya rendah agar mudah di padatkan
  3. Haluskan kotoran kambing dengan alat penghalus
  4. Saring kotoran kambing yang sudah di haluskan
  5. Sangrai kotoran kambing yang sudah dihaluskan sampai berwarna kehitaman selama 30 menit
  6. Tiriskan kotoran yang sudah di sangrai hingga asap dan baranya hilang
  7. Campurkan tepung tapioka dengan air secukupnya dan panaskan hingga mengental
  8. Campurkan kotoran yang sudah di sangrai dengan adonan tapioka hingga merata
  9. Cetaklah adonan ke dalam pipa hingga padat
  10. Jemurlah dibawah sinar matahari 3-4 hari 
  11. Briket siap digunakan
Demonstrasi Pembuatan Briket
info gambar

Dengan adanya program pembuatan briket, masyarakat tidak hanya mampu memanfaatkan limbah ternak, khususnya kotoran kambing secara optimal, tetapi juga mulai menyadari nilai ekonomis dari limbah tersebut.

Program ini mendorong masyarakat untuk menerapkan prinsip zero waste dalam kegiatan beternak, sehingga kotoran yang sebelumnya dibuang begitu saja kini dapat diolah menjadi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.

Masyarakat juga mendapatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam proses produksi briket, mulai dari pengeringan bahan baku, pencampuran, pencetakan, hingga penyimpanan dan pemanfaatannya.

Lebih jauh, program ini membuka wawasan baru bagi masyarakat mengenai potensi pengembangan produk briket sebagai peluang usaha. Beberapa warga bahkan mulai mencoba menjual briket secara lokal sebagai alternatif pengganti gas atau kayu bakar.

Hal ini memperkuat kemandirian energi di tingkat rumah tangga sekaligus meningkatkan potensi ekonomi desa. Selain itu, melalui pelatihan yang diberikan, masyarakat juga dilatih dalam aspek pengemasan, pemasaran, dan kalkulasi biaya produksi, yang berguna dalam membangun usaha mikro berbasis inovasi lokal.

Melalui program SMARTFARM diharapkan peternak di Desa Dukuhtengah dapat memanfaatkan potensi tersebut sebagai peluang bisnis. Dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat tidak hanya menggunakan produk seperti briket dan herbal mineral blok untuk keperluan sendiri, tetapi juga mampu memproduksi dan menjualnya sebagai komoditas yang bernilai jual sehingga para petrnak mempunyai penghasilan tambahan dari bisnis tersebut.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KT
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.