entitas dan cemerlang mahasiswa kkn t inovasi ipb mengadvokasi kesadaran ekologis bagi anak melalui praktik edukasi eco printing dan lomba cerdas cermat - News | Good News From Indonesia 2025

ENTITAS & CEMERLANG: Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB Mengadvokasi Kesadaran Ekologis bagi Anak

ENTITAS & CEMERLANG: Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB Mengadvokasi Kesadaran Ekologis bagi Anak
images info

Sampah plastik masih menjadi masalah serius di Indonesia, termasuk di wilayah pedesaan. Penggunaan kantong plastik sekali pakai masih tinggi, terutama di pasar-pasar tradisional dan rumah tangga. Padahal, plastik adalah limbah yang sulit terurai dan berdampak jangka panjang bagi lingkungan.

Berangkat dari keresahan itu, sekelompok mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University menghadirkan sebuah terobosan edukatif untuk anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Desa Polokarto, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Mereka meluncurkan dua program kerja yang dikemas atraktif: ENTITAS (Eco Printing pada Media Tas) dan CEMERLANG (Cerdas Cermat Lingkungan).

Program ENTITAS dilaksanakan pada 9 Juli 2025, dengan fokus utama membangun kesadaran sejak dini tentang bahaya penggunaan kantong plastik. Dalam kegiatan ini, anak-anak diberikan penyuluhan ringan mengenai dampak plastik terhadap lingkungan, serta solusi nyata melalui praktik eco printing, teknik mencetak motif daun di atas totebag berbahan kain.

Kegiatan ini bukan sekadar praktik seni. Eco printing menjadi sarana pembelajaran yang membumi: anak-anak belajar mengenal jenis daun, tekstur alami, hingga cara menyusun komposisi estetik.

Di akhir kegiatan, mereka pulang membawa hasil karya mereka sendiri, tas kain ramah lingkungan yang menggantikan kantong plastik. Selain itu, totebag hasil karya mereka berpotensi bernilai ekonomis, membuka peluang wirausaha hijau dari skala rumah tangga.

Lebih dari sekadar hasil karya, proses kreatif ini juga memperkuat koneksi anak-anak dengan alam sekitar.

Mereka diajak mengamati lingkungan, memilih dedaunan yang bervariasi, hingga memahami bahwa setiap elemen alam memiliki keunikan yang bisa dimanfaatkan tanpa harus merusak. Pendekatan ini sejalan dengan konsep pendidikan lingkungan holistik, mengajarkan keterampilan, kesadaran, dan empati ekologis secara bersamaan.

Keesokan harinya, pada 10 Juli 2025, program CEMERLANG hadir sebagai kelanjutan dari edukasi lingkungan. Anak-anak kembali berkumpul, kali ini dalam suasana kompetisi seru bernuansa akademik.

Sebanyak delapan regu saling adu cepat dan adu cerdas dalam lomba cerdas cermat lingkungan yang dibagi dalam dua babak: penyisihan dan final.

Yang menarik, perlombaan ini menggunakan bel paralel rakitan mandiri, yang bisa menyala dan berbunyi otomatis saat ditekan oleh regu tercepat, inovasi teknologi sederhana yang menambah semangat peserta.

Anak-anak diuji lewat dua tipe soal: soal wajib dan soal rebutan. Para pemenang mendapat hadiah menarik sebagai bentuk apresiasi atas semangat belajar mereka.

Tak hanya soal kompetisi, suasana keakraban dan dukungan antar peserta pun menjadi catatan positif. Banyak anak yang awalnya pemalu, mulai berani mengangkat tangan, menjawab, bahkan berdiskusi dengan temannya.

Hal ini menunjukkan bahwa ruang-ruang belajar non formal seperti ini dapat membangun kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab bersama dalam memahami isu lingkungan.

Sebanyak 30 anak mengikuti kedua program ini. Melalui pre-test dan post-test, diketahui terjadi peningkatan signifikan dalam pemahaman mereka mengenai isu lingkungan. Hasil evaluasi juga menunjukkan pencapaian positif: kreativitas anak berkembang, kerja tim meningkat, dan yang paling penting, tumbuh kesadaran akan pentingnya menjaga alam.

“Melalui ENTITAS dan CEMERLANG, kami ingin menanamkan cinta lingkungan bukan dengan teori rumit, tapi dengan praktik nyata yang menyenangkan,” ujar Hafizh selaku Koordinator Desa Polokarto KKN-T IPB University.

Langkah kecil ini membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari ruang-ruang sederhana, dari lembar totebag yang dicetak daun, hingga kompetisi yang memicu rasa ingin tahu. Semoga Desa Polokarto menjadi contoh inspiratif bahwa pendidikan lingkungan bisa berjalan seimbang antara edukasi dan aksi nyata.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.