Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) di Desa Polokarto, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, melaksanakan program digitalisasi keuangan sebagai upaya mendorong tata kelola keuangan yang lebih transparan, akuntabel, dan efisien di kalangan pemuda Karang Taruna.
Program ini disosialisasikan pada hari Sabtu, 19 Juli 2025 dengan melibatkan pemuda-pemudi dari wilayah RW Werubadran dan Sidorejo sebagai peserta utama.
Digitalisasi keuangan merupakan langkah inovatif untuk menghadapi tantangan pengelolaan keuangan di era digital. Masih banyak organisasi pemuda di tingkat desa yang belum memiliki sistem pencatatan keuangan yang tertata, sehingga berisiko terhadap kehilangan data, kesalahan informasi, serta kesulitan dalam pelaporan dana.
Menyadari pentingnya hal ini, tim mahasiswa IPB merancang sebuah format pencatatan keuangan berbasis Google Sheets yang mudah diakses dan digunakan oleh siapa saja, tanpa memerlukan perangkat lunak khusus.
Format tersebut dirancang untuk mencakup dua aspek utama dalam pengelolaan keuangan, yaitu pemasukan dan pengeluaran. Dalam kategori pemasukan, beberapa sumber yang umum seperti iuran anggota, bantuan dana desa, serta hasil kegiatan usaha dicantumkan agar pencatatan lebih terstruktur.
Sementara itu, dalam kategori pengeluaran, item seperti biaya kegiatan sosial, lomba agustusan, sumbangan kurban, serta kebutuhan operasional organisasi dimasukkan agar pengelolaan kas dapat dipantau secara real-time.
Format juga dilengkapi dengan rekap otomatis dan sebagai pelengkap, format ini juga dirancang dengan fitur visualisasi berupa dashboard yang menyajikan data pengeluaran dan pemasukan bulanan dalam bentuk diagram lingkaran (pie chart) dan diagram batang (bar chart).
Visualisasi ini akan berubah mengikuti jumlah pengeluaran dan pemasukan setiap bulannya sehingga, akan memudahkan pemantauan arus kas serta membantu pengguna dalam menganalisis pola keuangan yang mudah dipahami.
Sosialisasi dilakukan secara langsung oleh tim mahasiswa melalui pelatihan tatap muka yang interaktif.
Rangkaian kegiatan diawali dengan pemberian materi mengenai pentingnya digitalisasi dalam bidang keuangan, disertai penjelasan tentang manfaat pencatatan keuangan digital dibandingkan dengan metode manual. Peserta diperkenalkan pada kemudahan akses, efisiensi waktu, keamanan data, dan transparansi yang ditawarkan oleh sistem digital.
Selanjutnya, peserta diajak untuk mempraktikkan secara langsung penggunaan format yang telah disiapkan, mulai dari cara menginput data transaksi, membaca rekap saldo otomatis, hingga membagikan akses file secara kolaboratif melalui akun Google masing-masing. Antusiasme peserta terlihat jelas selama pelatihan berlangsung.
Banyak di antara mereka yang menyampaikan bahwa metode ini sangat membantu dalam pengelolaan keuangan organisasi, terutama karena tampilannya sederhana namun fungsinya lengkap. Respon peserta sangat positif; sebagian besar mengaku baru pertama kali dikenalkan dengan sistem pencatatan digital yang efisien, praktis, dan mudah dipahami.
Program ini menjadi salah satu kontribusi nyata mahasiswa IPB dalam memperkuat kapasitas kelembagaan di tingkat desa. Melalui pendekatan teknologi yang tepat guna dan pelatihan yang partisipatif, diharapkan Karang Taruna Taruno Jati dan Nedyo Maju di Desa Polokarto dapat menjadi contoh pengelolaan organisasi berbasis digital di tingkat lokal.
Selanjutnya, mahasiswa berharap program ini tidak hanya diterapkan di wilayah RT Werubadran dan Sidorejo, tetapi juga dapat direplikasi di RT lainnya serta diadopsi tidak hanya oleh berbagai organisasi kemasyarakatan yang ada di Desa Polokarto tetapi juga dapat dimanfaatkan secara lebih luas dan berkelanjutan.
Kolaborasi antara pemuda dan teknologi diyakini menjadi kunci dalam membangun tata kelola keuangan yang lebih adaptif, transparan, dan berkelanjutan di tengah dinamika perkembangan zaman yang terus berubah.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News