mahasiswa kknt ipb ciptakan peta digital desa mekarjaya gantikan sketsa yang hampir hilang - News | Good News From Indonesia 2025

Mahasiswa KKNT IPB Ciptakan Peta Digital Desa Mekarjaya, Gantikan Sketsa yang Hampir Hilang

Mahasiswa KKNT IPB Ciptakan Peta Digital Desa Mekarjaya, Gantikan Sketsa yang Hampir Hilang
images info

Kawan GNFI, Desa Mekarjaya yang terletak di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, sebelumnya hanya memiliki peta wilayah berupa gambar tangan yang dibuat menggunakan spidol di papan tulis.

Seiring waktu, peta tersebut mengalami pemudaran sehingga informasi yang ditampilkan menjadi tidak terbaca secara jelas. Ketiadaan peta yang mutakhir dapat memengaruhi berbagai aspek administratif dan perencanaan wilayah.

Sebagai bagian dari program KKN-T Inovasi 2025, sekelompok mahasiswa IPB University melaksanakan digitalisasi peta desa. Kegiatan ini bertujuan untuk memperbarui dan melengkapi dokumen spasial desa dalam rangka mendukung tata kelola pemerintahan berbasis data.

Proses digitalisasi dilakukan dengan memanfaatkan perangkat lunak ArcGIS, yaitu sistem informasi geografis (SIG) yang umum digunakan dalam pengolahan dan analisis data spasial.

Selain itu, mahasiswa juga menggunakan Google Earth Engine sebagai sumber citra satelit terbaru untuk memperkuat akurasi pemetaan.

Mina Sayur, Inovasi Pertanian Terpadu KKN-T IPB University untuk Revitalisasi Wisata Sawah Lungguh Desa Bareng

Data spasial yang dikumpulkan meliputi batas administratif, jaringan jalan, aliran sungai, serta zonasi penggunaan lahan seperti permukiman, ladang, sawah, dan kebun.

Sketsa Manual Peta Desa Mekarjaya
info gambar

Pengumpulan data dilakukan secara langsung di lapangan melalui observasi dan wawancara bersama perangkat desa. Verifikasi data juga dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara citra satelit dan kondisi aktual di wilayah.

Seluruh hasil pemetaan kemudian dikompilasi ke dalam peta digital profil Desa Mekarjaya berskala 1:40.000. Kemudian dicetak dalam format banner dan dipasang di kantor desa sebagai dokumen resmi.

Peta yang dihasilkan berfungsi sebagai alat bantu dalam menyusun program kerja desa, melakukan pendataan sosial, serta merencanakan pembangunan infrastruktur.

Peta ini juga mempermudah penyampaian informasi spasial kepada warga dan pihak eksternal yang memerlukan data wilayah Desa Mekarjaya.

Sebelum adanya peta digital, perangkat desa mengandalkan informasi spasial secara lisan atau visualisasi sederhana yang tidak terstandardisasi. Hal ini menyulitkan ketika dibutuhkan data spasial yang valid dan terdokumentasi, seperti saat mengusulkan program bantuan atau pembangunan.

Dengan adanya peta digital yang telah diverifikasi oleh desa, proses perencanaan dan administrasi dapat dilakukan secara lebih sistematis.

Selama proses digitalisasi, mahasiswa menerapkan berbagai metode yang dipelajari di perkuliahan, antara lain analisis spasial dan klasifikasi tutupan lahan dari citra satelit. Penerapan ini juga memberikan kontribusi dalam penguatan kapasitas perangkat desa mengenai pemanfaatan teknologi spasial dasar.

SITERNAS: Wujud Nyata Kepedulian Kesehatan Ternak di Desa Gentan oleh Tim KKN-T IPB

Kegiatan ini tidak hanya menghasilkan produk akhir berupa peta, tetapi juga mendorong inisiatif penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan wilayah desa.

Dalam konteks perencanaan jangka panjang, data spasial yang diperoleh dapat diperbarui secara berkala untuk memantau perubahan tata guna lahan dan kebutuhan pembangunan baru.

Kawan GNFI, keberadaan peta digital tidak hanya berfungsi sebagai alat dokumentasi, tetapi juga menjadi referensi penting dalam pengambilan keputusan berbasis wilayah.

Melalui data yang lebih presisi dan terdokumentasi, desa dapat menyusun prioritas pembangunan secara lebih terarah dan terukur.

Hasil kegiatan ini telah diserahkan kepada pemerintah desa sebagai arsip resmi. Selanjutnya, desa dapat menggunakan peta tersebut dalam berbagai keperluan seperti musyawarah perencanaan pembangunan, pelaporan kegiatan, serta komunikasi dengan pihak eksternal seperti pemerintah kabupaten, lembaga swadaya masyarakat, atau mitra pembangunan lainnya.

Dengan pendekatan yang terstruktur dan kolaboratif, proses digitalisasi ini menjadi salah satu contoh penerapan teknologi informasi untuk mendukung tata kelola pemerintahan desa.

Peta yang semula hanya berupa gambar di papan tulis, sementara kini telah berkembang menjadi dokumen spasial yang berbasis data dan dapat digunakan untuk keperluan jangka panjang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.