bangkitkan potensi lahan kkn mahasiswa ipb ajak warga windurojo kelola hama dan tanah secara cerdas - News | Good News From Indonesia 2025

Bangkitkan Potensi Lahan: KKN Mahasiswa IPB Ajak Warga Windurojo Kelola Hama dan Tanah Secara Cerdas

Bangkitkan Potensi Lahan: KKN Mahasiswa IPB Ajak Warga Windurojo Kelola Hama dan Tanah Secara Cerdas
images info

Sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat, kami, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN), berkesempatan hadir di Desa Windurojo untuk membantu mengoptimalkan potensi lahan pertanian.

Desa ini memiliki kekayaan alam yang luar biasa, terutama dalam sektor pertanian dengan komoditas utama padi dan jagung. Selain itu, tanaman seperti pisang dan singkong juga banyak dijumpai di lahan warga, tetapi tantangan seperti serangan hama dan pemanfaatan lahan pekarangan yang belum maksimal masih menjadi kendala bagi warga.

Melihat hal tersebut, kami sebagai mahasiswa, ingin belajar bersama, berbagi ilmu, dan bekerja sama dengan masyarakat untuk menemukan solusi yang tepat. 

Sebelum sosialisasi dilakukan, kami memulai dengan kegiatan “Sapa Tani”, yaitu mendatangi langsung para petani di sawah maupun kebun mereka. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali informasi terkait permasalahan yang mereka hadapi serta potensi yang bisa dikembangkan di lahan pertanian mereka.

Dari kegiatan ini, kami memperoleh banyak cerita, mulai dari kerugian akibat serangan hama tikus, serangan hama wereng dan permasalahan lainnya. Informasi ini menjadi dasar kami dalam menyiapkan materi sosialisasi yang relevan dan tepat sasaran. 

Kegiatan resmi dimulai pada Jumat, 4 Juli 2025, melalui sosialisasi di Balai Desa Windurojo. Dalam kesempatan ini, kami menyampaikan informasi penting seputar pertanian, mulai dari perbedaan hama dan penyakit tanaman, jenis-jenis serangan yang umum terjadi di wilayah Windurojo, hingga penggunaan fungisida dan pestisida yang tepat.

Pemaparan ini menekankan prinsip 5 Tepat dalam penggunaan pestisida, yaitu Tepat Dosis (tidak kurang dan tidak berlebihan), Tepat Waktu Penggunaan, Tepat Jenis, Tepat Sasaran, dan Tepat Cara Penggunaan. Selain itu, kami juga memberikan solusi paling efektif untuk permasalahan pertanian di Windurojo, yaitu kegiatan gropyokan tikus.

Gropyokan dipilih karena merupakan cara pengendalian yang dilakukan secara gotong royong sehingga mampu menekan populasi tikus secara signifikan. Metode ini dinilai efektif karena dapat mengurangi sumber serangan sebelum musim tanam berikutnya, serta melibatkan partisipasi aktif warga yang membuat pengendalian lebih cepat dan menyeluruh.

Selain memberikan edukasi tentang pengendalian hama, kami juga mengajak warga untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan cara yang produktif. Sebagai bentuk dukungan, kami membagikan bibit cabai dan terong kepada warga untuk ditanam di pekarangan mereka. Langkah sederhana ini diharapkan bisa membantu memenuhi kebutuhan dapur, menekan pengeluaran rumah tangga, dan menciptakan lingkungan yang lebih hijau. 

Kegiatan kami tidak berhenti hanya pada sosialisasi. Pada minggu berikutnya, kami bersama warga turun langsung ke sawah untuk melakukan aksi gropyokan tikus. Serangan tikus yang merajalela selama ini menjadi salah satu penyebab utama kerugian petani, sehingga pengendaliannya harus dilakukan secara gotong royong.

Kami menggunakan metode sederhana, yaitu pengasapan lubang tikus dengan alat emposan dan belerang. Cara ini membuat tikus keluar dari sarangnya sehingga lebih mudah ditangkap. Meski sederhana, metode ini cukup efektif menekan populasi hama tikus.

Bagi kami, program KKN ini bukan sekadar formalitas, melainkan wujud nyata kepedulian dan kerja sama untuk mendukung ketahanan pangan desa. 

Antusiasme warga terlihat jelas selama kegiatan berlangsung. Mereka tidak hanya hadir dengan antusias, tetapi juga aktif bertanya, berbagi pengalaman, dan terlibat langsung dalam praktik di lapangan. Dukungan ini menunjukkan bahwa warga memiliki semangat tinggi untuk memperbaiki pola pertanian mereka demi hasil yang lebih baik.

Kami ingin kehadiran kami di Windurojo memberikan dampak nyata, baik melalui edukasi maupun aksi lapangan. Kami berharap, apa yang kami lakukan di Windurojo dapat menjadi langkah kecil yang memicu perubahan besar.

Sapa Tani, sosialisasi pengendalian hama, pembagian bibit cabai dan terong, dan kegiatan gropyokan tikus adalah pondasi awal untuk membangun pertanian yang lebih baik. Kami percaya bahwa dengan kerja sama dan semangat gotong royong, Desa Windurojo dapat semakin mandiri dan sejahtera. Bagi kami, pertanian adalah kehidupan, dan kehidupan ini harus dijaga bersama.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KP
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.