lewat jalan wrsupratman pare tahwa memang selalu menggoda - News | Good News From Indonesia 2025

Lewat Jalan WR. Supratman Pare, Tahwa Memang Selalu Menggoda!

Lewat Jalan WR. Supratman Pare, Tahwa Memang Selalu Menggoda!
images info

Setiap kali bulek saya berkunjung ke rumah, beliau tak jarang membawa oleh-oleh tahwa. Saya tahu persis di mana beliau membeli tahwa, yaitu di Jalan WR. Supratman, Pare. 

Sering kali saya jumpai, ketika pulang pergi dari Pare ke rumah. Melewati dan melihat gerobak dengan tulisan tahwa, saya selalu ingat bulek yang membawakan saya makanan ini. Sungguh tahwa ini memang menggoda!

Kali ini, sepulang dari Pare, saya membelinya sendiri karena beliau sudah lama tidak membawakan saya tahwa. Ternyata rasanya masih sama enaknya. Manis, hangat, dan puding kedelai yang gurih.

Bagi Kawan yang belum tahu apa itu tahwa, berikut ini fakta menarik dari tahwa yang penting untuk Kawan ketahui!

Sejarah Tahwa, Makanan Orang Tionghoa

Tahwa ini aslinya adalah makanan orang Tionghoa, tetapi namanya bukan tahwa. Saat itu, orang Tionghoa membuat obat dari tahu, ternyata gagal. Dari peristiwa ini, akhirnya menghasilkan douhua. Seiring berjalannya waktu, di Indonesia nama tersebut berubah menjadi tauhua, tahwa, tauwa, dan tawa. Sedangkan di Kediri lebih mengenalnya tahwa.

Apabila makan Tahtahwawa bersama keluarga, tak ayal akan banyak tersenyum karena sensasi hangat di perut, manis dan gurih di lidah memang seromantis itu. Apalagi dimakan bersama orang tercinta.

Bahan Dasar Tahwa

Tahwa dibuat dari susu kacang kedelai yang ditambah dengan gipsum sehingga menjadi padat, tetapi teksturnya lunak. Namun, seiring berjalannya waktu, ada banyak modifikasi dalam pembuatan tahwa yang tidak meninggalkan bahan dasarnya.

Dengan demikian, menghasilkan beragam varian tahwa. Hal ini dapat kita temui ada banyak ibu rumah tangga yang membuat minuman ini sendiri di rumah dengan bahan yang mudah didapatkan.

Tahwa, Camilan sekaligus Minuman Hangat di Musim Hujan

Kandungan Nutrisi Tahwa

Jangan salah, tahwa bukan sekedar jajanan, melainkan mengandung banyak nutrisi yang kaya manfaat bagi kesehatan tubuh!

Puding tahu ini terbuat dari kedelai jelas mengandung protein nabati tinggi yang sangat baik untuk pertumbuhan sel tubuh dan membantu perbaikan jaringan. Namun, di Indonesia sendiri banyak kita temui tahwa disajikan bersama pelengkap.

Tahwa yang saya beli di Pare menyajikan pelengkap seperti jenang kacang hijau dan kacang tanah. 

Jenang kacang hijau kaya akan serat dan zat besi, bagus untuk pencernaan dan menjaga daya tahan tubuh. Kacang menambah tekstur dan rasa gurih, serta mengandung lemak baik.

Kuah tahwa berupa larutan gula merah dan air dari geprekan Jahe setelah dibakar. Kuah gula merah ini sebagai alternatif rendah lemak karena sebagai kuah tidak mengandung santan sama sekali.

Sedangkan jahe diakui dapat menghangatkan tubuh. Selain itu, Jahe dapat memperlancar peredaran darah dan meredakan masuk angin serta mual.

Di daerah lain, ada yang menyajikan tahwa dengan pelengkap yang berbeda seperti, menambahkan kacang merah, susu kedelai dan air perasan jeruk nipis. Tujuannya agar semakin menambah cita rasa tahwa dan memanjakan lidah penikmatnya.

Harga yang Bersahabat di Kantong

Harga tahwa sendiri di Kediri sekitar Rp7.000 hingga Rp8.000 per porsi. Harga yang bersahabat dengan kantong bukan?

Dengan harga yang bersahabat ini Kawan sudah bisa menikmati tahwa. Namun, karena di berbagai daerah memiliki banyak varian, tentu harganya juga berbeda. Bahkan ada yang mematok harga sebesar Rp30.000 per porsi.

Tahwa tidak hanya sekedar hangat dan enak dinikmati, tetapi ternyata menyimpan sejarah yang unik dan nutrisinya kaya manfaat bagi kesehatan tubuh. 

Apabila Kawan singgah ke Pare bolehlah lewat Jalan WR. Supratman, jalan searah dekat jalan Lawu. Di sana pasti ada penjual tahwa yang mangkal

 

Sumber referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Tauhue

https://radarbromo.jawapos.com/lifestyle/1004006759/sejarah-tahwa-makanan-asal-tiongkok-nan-lezat-dan-kaya-manfaat

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel inisepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

ES
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.