Sampah merupakan masalah global yang terus menjadi perhatian karena dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, mulai dari pencemaran lingkungan hingga gangguan kesehatan. Setiap makhluk hidup di dunia menghasilkan sampah.
Seiring berjalannya waktu, sampah yang dihasilkan manusia akan semakin menumpuk dan menjadi persoalan serius bagi berbagai aspek kehidupan. Salah satu langkah penting dalam pengelolaan sampah adalah melakukan pemilahan dan pengolahan sampah.
Sayangnya, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemilahan dan pengolahan sampah masih perlu ditingkatkan. Pendidikan mengenai hal ini harus ditanamkan sejak dini agar tercipta generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Menyadari pentingnya hal tersebut, Tim KKN-T Inovasi IPB University Desa Bunikasih hadir melalui program kerja “Tempat Sampah Terpilah” dengan mengenalkan jenis-jenis sampah serta melatih keterampilan siswa sekolah dasar dalam mengolah dan memanfaatkan sampah.
Penayangan Video Animasi Pemilahan Sampah Karya Mahasiswa
SD Negeri Bunikasih 4, Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkondang menjadi sasaran Tim KKN-T IPB University dalam upaya peningkatan pemahaman terkait pemilahan sampah serta keterampilan pengolahan sampah.
Fokus kegiatan ini ditujukan khusus untuk siswa kelas satu hingga kelas tiga. Pelaksanaan program kerja “Tempat Sampah Terpilah” dilakukan secara berkala mulai tanggal 22 Juli 2025 hingga 24 Juli 2025.
Dalam pelaksanaannya, para mahasiswa menghadirkan metode pembelajaran yang interaktif dengan memutar video animasi hasil karya mereka sendiri. Video tersebut menyajikan materi edukatif yang membahas berbagai jenis sampah, yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun).
Tidak hanya sekadar penjelasan teori, video edukasi ini juga menyertakan contoh-contoh dari masing-masing jenis sampah, sehingga memudahkan siswa dalam mengenali dan membedakan kategori sampah tersebut.
Terdapat kuis interaktif pada akhir video yang digunakan untuk menguji pemahaman siswa terkait materi yang telah disampaikan. Banyak siswa yang antusias mengangkat tangan untuk menjawab setiap kuis yang diberikan.
Pengolahan Sampah Menjadi Karya Seni
Praktik pengolahan sampah dilakukan setelah video animasi edukasi pemilahan sampah karya mahasiswa KKNT IPB University ditayangkan. Praktik pengolahan sampah menjadi karya seni merupakan strategi mahasiswa dalam menjadikan kegiatan sosialisasi lebih menyenangkan.
Praktik pengolahan sampah disesuaikan dengan tingkat kesulitan sesuai kelas masing-masing. Kelas 1 diberikan praktik pengolahan sampah organik, yaitu pembuatan lukisan dengan cangkang telur. Kemudian, pembuatan kerajinan bunga dari sumpit dan tutup botol dilakukan di kelas 2.
Sementara itu pembuatan vas bunga dari sedotan, kardus, dan botol plastik dilakukan di kelas 3. Para mahasiswa mengarahkan siswa untuk menyelesaikan karya mereka dengan sebaik-baiknya agar dapat dijadikan hiasan di ruang kelas.
Kegiatan pengolahan sampah dilaksanakan secara berkelompok. Kreativitas setiap kelompok diuji pada kegiatan praktik ini. Beberapa kelompok sudah memiliki kerja sama yang baik, sementara kelompok lainnya masih memerlukan bantuan dari para mahasiswa.
Meskipun demikian, karya mereka mencerminkan karakteristik masing-masing kelompok yang berbeda dan unik, sehingga semua karya yang berhasil dibuat terlihat menarik.
Antusiasme Guru dan Murid SDN Bunikasih 4
Program kerja “Tempat Sampah Terpilah” dihadiri lebih dari 200 siswa SD Negeri Bunikasih 4 yang mengikuti dengan semangat berkreasi. Para siswa menyimak video animasi dengan bahagia tanpa mengabaikan edukasi yang disampaikan.
Guru-guru sekolah tersebut pun menyambut baik program ini dengan harapan siswa dapat terus menerapkan ilmu pemilahan sampah yang baik dan benar.
Kepala sekolah dalam diskusi awal bersama para mahasiswa menyampaikan bahwa SD Negeri Bunikasih 4 sudah berupaya menerapkan pemilahan dan pengolahan sampah yang baik. Hal ini tercermin dari diterapkannya tempat sampah terpilah serta keberadaan kerajinan hasil pengolahan sampah di berbagai sudut sekolah.
Meskipun demikian, beliau menyampaikan bahwa siswa perlu mendapatkan edukasi terkait pemilahan sampah secara berkala, mengingat sifat anak-anak yang mudah lupa jika tidak diingatkan. Oleh karena itu, beliau mendukung penuh program edukasi ini.
Mahasiswa KKNT IPB University berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan, tidak hanya di SD Negeri Bunikasih 4, tetapi juga di sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia. Dengan demikian, generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi pribadi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan serta memiliki keterampilan mengolah sampah secara berkelanjutan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News