santri sehat pesantren berdaya cegah kudisan tingkatan iman - News | Good News From Indonesia 2025

Santri Sehat, Pesantren Berdaya: Cegah Kudisan Tingkatan Iman

Santri Sehat, Pesantren Berdaya: Cegah Kudisan Tingkatan Iman
images info

Kolaborasi antardisiplin ilmu Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kembali menunjukkan sinergi dalam memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Kali ini, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS) dan Fakultas Kedokteran (FK) UPI bersinergi lewat kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan tema unik dan inspiratif: Literasi Kesehatan Kulit Berbasis Sastra.

Program bertajuk “Cegah Kudisan Tingkatkan Iman: Literasi Kesehatan Kulit Berbasis Sastra untuk Pesantren Sehat dan Berdaya”, menyasar langsung para santri di lingkungan pesantren dalam program edukasi kesehatan berbasis pendekatan sastra. Kegiatan ini dilaksanakan di Pondok Modern Ilmu Al-Qur’an Nurrohmah II, Pasirhuni, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung.

Inisiatif ini lahir dari kepedulian terhadap kondisi kesehatan kulit para santri serta terbatasnya akses edukasi kesehatan yang relevan dengan budaya dan bahasa mereka. Untuk itu, tim PkM FPBS yang diketuai oleh Dr. Halimah, M.Pd. berkolaborasi dengan narasumber dan mahasiswa FK UPI guna memadukan pendekatan literasi dan medis dalam kegiatan ini.

Hadir beberapa narasumber antara lain Dr. Halimah, M.Pd. selaku Ketua Tim PkM dan Prof. Dr. Yulianeta, M.Pd., dari Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS) UPI, sementara dari Fakultas Kedokteran (FK) UPI hadir dr. Gita S. Purnama Adiprima, Sp.KK. dan dr. Muhammad Ersyad Hamda, M.Kes. Melalui kegiatan edukasi dan pemeriksaan kesehatan kulit yang dikemas dalam materi edukatif.

Kegiatan dimulai dengan pemaparan tentang menjaga kebersihan pribadi dan mengenali gejala penyakit kulit oleh dr. Ersyad, sesuai dengan tema PkM yang diusung. Sesi ini membantu para santri memahami dan menggali pengalaman belajar yang efektif.

Di sesi kedua, Prof. Yulianeta mengajak para santri membuat pantun tentang kesehatan untuk menunjukkan pemahaman mereka. "Sastra bisa jadi media yang menyenangkan sekaligus menyadarkan," katanya saat berbicara dalam sesi interaktif.

Tidak hanya itu, kegiatan ini juga menampilkan berbagai sesi interaktif seperti pemutaran video, ice breaking, dan diskusi ringan yang disesuaikan dengan keseharian para santri.

Sesi selanjutnya, Dr. Halimah hadir untuk mendorong para santri untuk menjadi lebih kreatif dan menyampaikan ide dan pemahaman mereka melalui kemampuan menulis cerita pendek. Dr. Halimah menyampaikan presentasi kepada anggota Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada saat itu. Setelah itu, tim mahasiswa FK UPI memeriksa dan mengajarkan kesehatan kepada santri secara langsung.

Namun, program ini tidak hanya berakhir pada edukasi. Tim PkM turut menghadirkan pemeriksaan kesehatan kulit secara langsung yang dilakukan oleh sepuluh mahasiswa FK UPI. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi potensi gangguan kulit yang umum dialami santri, sekaligus memberikan saran penanganan awal dan edukasi lanjutan.

Antusiasme para santri terlihat sejak awal kegiatan. Banyak dari mereka yang antusias mengikuti pemeriksaan dan aktif bertanya selama sesi berlangsung.

Kegiatan ini juga menjadi momen yang membuka ruang komunikasi antara santri dan tim kesehatan, yang biasanya cukup jarang terjadi di lingkungan pesantren.

Pihak pesantren pun menyambut baik kegiatan ini. Banyak santri yang antusias mengikuti kegiatan ini. “Senang sekali, banget-banget, bintang 5 (soalnya kalau 4 Persib, well). Karena di seminar ini semuanya dijelaskan dengan sangat detail dan rinci, plus makanannya enak (hehe) bikin kenyang,” ujar Siti, santri kelas 8.

Melalui program ini, PkM UPI tidak hanya membawa pengetahuan baru, tetapi juga menghadirkan harapan bahwa literasi kesehatan dapat menyentuh setiap lapisan masyarakat, termasuk yang berada di balik pagar pesantren.

Kolaborasi lintas bidang seperti ini diharapkan menjadi awal dari lebih banyak program serupa yang menyentuh akar persoalan masyarakat dengan pendekatan yang kreatif dan humanis. Kesehatan adalah hak semua orang, dan bahasa serta sastra bisa menjadi jembatan untuk menjangkau mereka yang belum tersentuh.

Dengan semangat berdaya bersama, tim PkM FPBS dan FK UPI membuktikan bahwa dunia akademik tidak hanya bicara teori, tetapi juga hadir nyata untuk masyarakat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IO
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.