hari anak nasional 2025 saatnya menumbuhkan literasi digital sejak dini - News | Good News From Indonesia 2025

Hari Anak Nasional 2025: Saatnya Menumbuhkan Literasi Digital Sejak Dini

Hari Anak Nasional 2025: Saatnya Menumbuhkan Literasi Digital Sejak Dini
images info

Hari Anak Nasional ke-41 jatuh pada tanggal 23 Juli 2025. Setiap tahunnya, Indonesia secara rutin memperingati Hari Anak. Tujuan perayaan tersebut guna meningkatkan kesadaran terkait pentingnya memenuhi hak-hak dan perlindungan terhadap anak, sebagai salah satu upaya pembangunan sumber daya manusia nasional.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) memperingati Hari Anak Nasional 2025 secara serentak di seluruh daerah di Indonesia dengan bantuan kementerian atau lembaga terkait.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang diselenggarakan terpusat di salah satu kota. Hal ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pemerataan semangat Hari Anak Nasional secara menyeluruh dari Sabang sampai Merauke, terutama di wilayah tumbuh anak.

Baca Juga: 10 Teks Doa Hari Anak Nasional 2025 sebagai Pembuka Kegiatan, Unduh yuk!

Tema Hari Anak tahun 2025 adalah “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045” dengan tagline “Anak Indonesia Bersaudara”. Menyongsong tema besar, peringatan Hari Anak Nasional kali ini menggaungkan narasi kunci antara lain Anak Hebat, Indonesia Kuat, Anak Cerdas Digital, Pendidikan Inklusif untuk Semua, Stop Perkawinan Anak, dan Anak Terlindungi Menuju Indonesia Emas 2045. Secara tidak langsung, mengisyaratkan pentingnya perlindungan anak tidak hanya di lingkungan fisik, tetapi juga di dunia maya. 

Saat ini, anak tumbuh di ruang digital yang tidak selalu dalam pengawasan pihak dewasa. Di Indonesia, dari 221 juta konsumen internet lebih dari 9% merupakan anak-anak di bawah 12 tahun. Kondisi ini menempatkan anak-anak di posisi rentan terpengaruh konten-konten berbahaya. Oleh karena itu, di samping kontrol orang tua terhadap penggunaan internet, perlu ditekan pentingnya edukasi literasi digital sejak dini.

Literasi digital adalah kemampuan dan pengetahuan untuk menggunakan media digital dalam segala aktivitas daring secara bijak dan tidak melanggar hukum sesuai dengan kaidah komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

Manfaat literasi digital tidak hanya ditujukan untuk orang dewasa, tetapi juga penting untuk anak-anak mengingat angka pengguna internet di bawah 12 tahun cukup tinggi. Terdapat empat pilar utama literasi digital yaitu Cakap Digital, Aman Digital, Budaya Digital, dan Etika Digital.

Seseorang yang cerdas literasi digital akan mempunyai etika sosial di dunia maya. Anak-anak perlu mempelajari pentingnya literasi digital karena usia mereka masih dalam tahap perkembangan karakter.

Dalam penelitian Febriani et al. (2025), Ahyati et al. (2024) mengatakan bahwa anak-anak dengan pemahaman etika sosial dalam menggunakan internet akan lebih waspada saat berinteraksi, seperti tidak terlibat menyebarkan konten negatif dan cyberbullying

Pembentukan etika sosial di dunia maya, menurut Agustina et al. (2023) perlu melibatkan tiga pihak utama yaitu guru, orang tua, dan masyarakat. Di lingkungan sekolah, guru berperan sebagai pembimbing anak-anak dalam mempelajari etika.

Sementara itu, orang tua berperan dalam mengawasi ruang akses anak saat menggunakan media sosial dan masyarakat sebagai pihak yang memberikan sosialisasi maupun menciptakan lingkungan sekitar yang positif terhadap anak.

Tantangan dalam menumbuhkan cakap literasi digital di Indonesia mencakup berbagai aspek. Sebagai contoh, terbatasnya akses teknologi yang tidak merata terutama di daerah terpencil. Di sisi lain, kurangnya kemampuan orang tua sebagai pendamping anak dalam menggunakan teknologi dan masih sedikit tenaga pendidik yang memperoleh pelatihan berbasis teknologi untuk pembelajaran di sekolah.

Akibat dari beberapa tantangan tersebut antara lain keterampilan literasi digital tidak optimal, anak-anak rentanterpapar konten negatif dan mengalami kecanduan melakukan aktivitas daring, serta digitalisasi proses belajar mengajar tidak maksimal.

Solusi yang dapat diterapkan dari berbagai hambatan di atas antara lain penyediaan akses internet dan perangkat teknologi oleh pemerintah untuk kegiatan pembelajaran siswa.

Selain itu, memberikan sosialisasi terhadap para wali murid tentang literasi digital dan pentingnya peran pihak dewasa dalam mendampingi dan memberikan kontrol kepada anak, serta pelatihan digital bagi para tenaga pendidik melalui modul pembelajaran agar menumbuhkan inovasi baru dalam pembelajaran berbasis digital dengan tetap memperhatikan batasan.

Baca Juga: 75+ Kata-Kata untuk Hari Anak Nasional 2025 Singkat buat Caption Medsosmu

Momentum Hari Anak Nasional 2025 dapat dimanfaatkan sebagai sarana meningkatkan kemampuan literasi digital anak-anak. Mengingat, semakin banyak kegiatan anak baik di lingkungan sekolah maupun di rumah yang melibatkan teknologi digital.

Dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah dengan lembaga terkait, orang tua, guru, dan masyarakat agar tercipta ruang digital yang bersahabat dan bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Hal ini dilaksanakan demi melindungi dan mempersiapkan masa depan generasi muda Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AA
KG
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.