peran teknologi dalam aksi sosial dan lingkungan dari citizen science hingga aktivisme digital - News | Good News From Indonesia 2025

Peran Teknologi dalam Aksi Sosial dan Lingkungan: Dari Citizen Science hingga Aktivisme Digital

Peran Teknologi dalam Aksi Sosial dan Lingkungan: Dari Citizen Science hingga Aktivisme Digital
images info

Era digitalisasi telah membawa perubahan fundamental dalam cara masyarakat berpartisipasi dalam gerakan sosial dan lingkungan. Teknologi digital tidak hanya mengubah perilaku individual, tetapi juga membentuk paradigma baru dalam aktivisme dan partisipasi publik dalam penelitian ilmiah.

Di tengah penyempitan ruang-ruang sipil konvensional, aktivisme digital menjadi alternatif yang semakin vital untuk memperluas jangkauan dan dampak gerakan sosial.

Perkembangan teknologi komunikasi telah mendorong percepatan akses informasi dari segala penjuru dunia dalam waktu yang relatif singkat. Mobilitas dan pergerakan manusia yang begitu cepat dan dinamis telah memungkinkan interaksi lintas batas ruang dan waktu, memungkinkan kolaborasi tanpa harus bertemu secara fisik.

Kondisi ini menciptakan peluang baru bagi gerakan sosial untuk mengorganisir diri secara lebih efektif dan efisien.

Aktivisme Digital Memperluas Ruang Partisipasi

Aktivisme digital telah menjadi instrumen penting dalam memperluas ruang partisipasi masyarakat sipil. Menurut modul yang dikembangkan oleh Yayasan Tifa dan Institute of International Studies Universitas Gadjah Mada, aktivisme digital memungkinkan semakin banyaknya kelompok masyarakat sipil yang dapat menggunakan platform digital dengan optimal dan aman. Hal ini mencakup diversifikasi repertoar atau metode aktivisme digital yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai organisasi masyarakat sipil.

Pelatihan yang diselenggarakan untuk 100 organisasi masyarakat sipil dari seluruh Indonesia menunjukkan urgensi pengembangan kapasitas dalam aktivisme digital.

Modul "Netizen Juga Citizen Menyemarakkan Aktivisme Digital" dirancang untuk membantu organisasi dan individu dalam menciptakan masyarakat yang berkeadilan melalui pemanfaatan teknologi digital secara strategis.

Aktivisme digital tidak hanya tentang penggunaan media sosial, tetapi juga mencakup pemahaman mendalam tentang keamanan digital, strategi komunikasi yang efektif, dan pelembagaan gerakan. Hal ini penting karena aktivisme digital membutuhkan pendekatan yang lebih terstruktur dan berkelanjutan untuk mencapai dampak yang signifikan.

Citizen Science Demokratisasi Penelitian Ilmiah

Konsep citizen science atau ilmu pengetahuan partisipatif telah mengubah lanskap penelitian ilmiah, khususnya dalam bidang konservasi dan lingkungan. Citizen science dapat didefinisikan sebagai peran serta publik dalam melakukan pendataan sebuah penelitian yang berbasis ilmiah, di mana masyarakat umum dapat berkolaborasi dengan ilmuwan profesional dalam menganalisis dan mengumpulkan data.

Salah satu contoh implementasi citizen science yang sukses di Indonesia adalah aplikasi Burungnesia, yang memanfaatkan peran para pengamat burung untuk mengumpulkan, mengarsip, menganalisis, dan berbagi data mengenai biodiversitas.

Aplikasi ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat menjembatani gap antara peneliti profesional dan masyarakat umum dalam upaya konservasi.

Peran teknologi dalam citizen science sangat krusial karena memungkinkan pertukaran informasi antara ilmuwan dengan non-ilmuwan secara real-time. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas dan kuantitas data yang dikumpulkan, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi dan pengetahuan mengenai biodiversitas.

Ekosistem Pengetahuan dan Peran BRIN

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang terbentuk pada tahun 2021 menjadi aktor penting dalam membangun ekosistem citizen science di Indonesia. Keberadaan BRIN menandai arah baru kebijakan sains dan teknologi yang diharapkan dapat membawa bangsa Indonesia menuju masyarakat yang tercerahkan dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Transformasi dari unknowledge society menuju knowledge society memerlukan dukungan ekosistem pendidikan dan masyarakat yang kondusif, dinamis, dan adaptif. Proses ini akan membentuk masyarakat ilmiah (science society) yang berakar dari pengkondisian ekosistem warga negara menjadi citizen science melalui pendidikan berkelanjutan.

Era digitalisasi dalam berbagai aspek kehidupan dapat menjadi ruang dialog dan aktualisasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Proses penyerapan, penguasaan, dan penggunaan ilmu pengetahuan menjadi sangat penting, dengan pendidikan dan penelitian sebagai media yang dapat mempercepat transformasi masyarakat.

Teknologi sebagai Katalisator Perubahan Sosial

Teknologi digital telah menjadi katalisator yang powerful dalam mengakselerasi perubahan sosial dan lingkungan. Kemajuan teknologi telah mendukung efisiensi dan efektivitas dalam bekerja, membuat pekerjaan menjadi lebih cepat, efisien, dan akurat. Dalam konteks aktivisme dan citizen science, teknologi memungkinkan:

  1. Mobilisasi Massa: Platform digital memungkinkan pengorganisasian gerakan sosial dengan jangkauan yang lebih luas dan biaya yang lebih rendah.

  2. Dokumentasi dan Monitoring: Teknologi memfasilitasi dokumentasi isu-isu sosial dan lingkungan secara real-time, memungkinkan monitoring yang lebih efektif.

  3. Kolaborasi Lintas Batas: Teknologi memungkinkan kolaborasi antara aktivis, peneliti, dan masyarakat dari berbagai lokasi geografis.

  4. Akses Informasi: Demokratisasi akses informasi memungkinkan masyarakat untuk lebih informed dalam mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam gerakan sosial.

Tantangan dan Peluang di Masa Depan

Meskipun teknologi memberikan peluang besar untuk aktivisme digital dan citizen science, terdapat tantangan yang perlu diatasi. Keamanan digital, literasi teknologi, dan sustainability gerakan digital menjadi isu-isu krusial yang harus diperhatikan.

Diperlukan pendekatan yang holistik dalam mengembangkan kapasitas masyarakat sipil untuk memanfaatkan teknologi secara optimal dan aman.

Ke depan, integrasi antara aktivisme digital dan citizen science dapat menciptakan model baru partisipasi publik yang lebih inklusif dan efektif. Dengan dukungan institusi seperti BRIN dan komitmen untuk membangun ekosistem pengetahuan yang kuat, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi leader dalam pemanfaatan teknologi untuk kemajuan sosial dan lingkungan.

Peran teknologi dalam aksi sosial dan lingkungan akan terus berkembang seiring dengan inovasi teknologi dan meningkatnya kesadaran masyarakat. Yang terpenting adalah memastikan bahwa teknologi digunakan sebagai alat untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil, berkelanjutan, dan partisipatif.

sumber:

https://focusugm.id/explore/aktivisme-digital-1sutm

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6092792/brin-dan-ekosistem-citizen-science-di-indonesia

https://forestation.fkt.ugm.ac.id/2019/07/30/mengenal-citizen-science-dalam-dunia-konservasi/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AD
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.