Pemerintah menargetkan seluruh Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/kel) Merah Putih yang telah terbentuk—sebanyak lebih dari 80 ribu unit—dapat beroperasi penuh pada Desember 2025.
Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi menegaskan hal ini sekaligus membantah anggapan bahwa fokus program tahun ini hanya pada koperasi percontohan.
"Presiden telah meminta agar semua 80 ribu koperasi beroperasi penuh pada akhir 2025," ujar Budi Arie di Jakarta, Kamis (11/7).
Pembiayaan operasional koperasi akan berbasis proposal bisnis dari masing-masing unit untuk memastikan tepat sasaran dan mendorong kemandirian.
Menurut Budi Arie, Kemenkop UKM telah menyiapkan strategi keberlanjutan, termasuk pendampingan dalam penyusunan model bisnis. Beberapa peluang yang dapat digarap Kopdes Merah Putih antara lain menjadi agen LPG, pupuk, beras, atau minyak goreng.
"Misalnya menjadi agen LPG, kopdes harus mengajukan proposal berisi kebutuhan modal dan infrastruktur seperti gudang penyimpanan. Proposal ini kemudian dibiayai perbankan," jelasnya.
Ia menekankan bahwa program ini merupakan pemberdayaan, bukan sekadar pemberian dana tunai.
Hingga 10 Juli 2024, sebanyak 80.560 desa/kelurahan telah membentuk Kopdes Merah Putih melalui musyawarah desa khusus, dengan lebih dari 77.000 unit telah berbadan hukum.
Pembiayaan akan bersumber dari bank Himbara, LPDB, BPD, dan KSP, dengan payung hukum melalui Peraturan Menteri Keuangan yang segera diterbitkan.
Program ini diharapkan tidak hanya memperkuat ekonomi desa, tetapi juga mengubah pola pikir masyarakat dalam mengelola usaha secara kolektif melalui koperasi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News