semangat youth for sustainable agriculture banyumas menumbuhkan pertanian berkelanjutan dari tangan pemuda - Culture | Good News From Indonesia 2025

Semangat Youth for Sustainable Agriculture Banyumas, Menumbuhkan Pertanian Berkelanjutan dari Tangan Pemuda

Semangat Youth for Sustainable Agriculture Banyumas, Menumbuhkan Pertanian Berkelanjutan dari Tangan Pemuda
images info
  • YSAB adalah komunitas pemuda di Banyumas yang mengembangkan pertanian berkelanjutanmelaluiaksinyata.
  • Program unggulannya meliputi edukasi lingkungan di sekolah, kebun dapur keluarga, dan produksi pupuk organik.
  • Bermula dari kegagalan, YSAB membuktikan bahwa pemuda bisa menciptakan perubahan berkelanjutan.

Youth for Sustainable Agriculture Banyumas (YSAB) adalah komunitas pemuda yang berfokus pada pengembangan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Didirikan oleh Akas Yusuf Sugito, komunitas ini lahir dari kegelisahan akan kondisi pertanian dan lingkungan yang semakin memprihatinkan.

Inspirasi pendirian YSAB berawal dari interaksi langsung dengan petani dan anak-anak. Suatu ketika, pendiri YSAB berbincang dengan seorang petani yang mengeluh tentang menurunnya kesuburan tanah.

Padahal, petani tersebut ingin beralih ke pertanian yang lebih ramah lingkungan, tetapi terkendala oleh kurangnya pengetahuan dan pendampingan. Di sisi lain, saat mengunjungi sebuah sekolah dasar, mereka menyadari bahwa kesadaran anak-anak terhadap lingkungan masih sangat rendah.

Dua pengalaman tersebut menjadi titik tolak bagi YSAB untuk bergerak. Mereka percaya bahwa pemuda memiliki peran krusial dalam mendorong perubahan. Dengan banyaknya perguruan tinggi di Banyumas, potensi pemuda sangat besar, tetapi seringkali belum dimanfaatkan secara optimal. 
Komunitas peserta program 100 Komunitas Bermain Tanpa Gadget batch 1 yang digelar GNFI dan Kampung Lali Gadget ini hadir sebagai wadah untuk menyatukan semangat pemuda dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan.

Visi dan Misi YSAB

YSAB memiliki visi untuk menciptakan ekosistem pertanian yang mendukung pengembangan pertanian berkelanjutan di Banyumas. Untuk mencapainya, komunitas ini menjalankan tiga misi utama:

  1. Meningkatkan peran pemuda dalam pengembangan pertanian berkelanjutan.
  2. Melestarikan sumber daya alam, ekosistem, dan keanekaragaman hayati.
  3. Meningkatkan kualitas SDM di bidang pertanian melalui edukasi dan pendampingan.
Baca juga Komunitas Rumpun Asa, Wadah bagi Anak-anak dan Keluarga

Berikan Sederet Program Unggulan

Selama dua tahun berjalan, YSAB telah melaksanakan berbagai program yang berdampak langsung pada masyarakat. Berikut tiga program utama yang menjadi fokus mereka:

1. YSAB Goes to School: Pendidikan Cinta Lingkungan Sejak Dini

Program ini bertujuan menanamkan kesadaran lingkungan kepada anak-anak melalui pendekatan edukatif yang menyenangkan. YSAB Goes to School menggabungkan aktivitas indoor dan outdoor, seperti permainan edukatif, penanaman pohon, dan praktik kebersihan lingkungan.

Hingga kini, program ini telah menjangkau 11 sekolah dasar di Banyumas dengan lebih dari 1.000 anak dan 200 relawan terlibat. Respons positif datang dari berbagai pihak, termasuk sekolah yang mulai mengintegrasikan materi YSAB ke dalam kurikulum. Anak-anak menjadi lebih peduli terhadap kebersihan dan lingkungan sekolah, membuktikan bahwa edukasi sejak dini dapat membentuk kebiasaan positif.

2. Kebun Dapur Keluarga Prasejahtera: Ketahanan Pangan Skala Rumah Tangga

Program ini mendorong kemandirian pangan dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayuran. YSAB memberikan pendampingan kepada keluarga prasejahtera, mulai dari pelatihan hingga kunjungan rutin.

Meski masih dalam skala kecil (hanya dua keluarga), program ini telah menunjukkan hasil nyata. Keluarga dampingan kini mampu memproduksi makanan tambahan dari kebun sendiri, bahkan memperbanyak tanaman secara mandiri. Tantangan utama adalah keterbatasan dana, tetapi YSAB terus berupaya memperluas dampak program ini dengan pendekatan yang lebih kreatif.

3. Produk Ramah Lingkungan: Konservasi Melalui Pertanian Organik

YSAB memproduksi pupuk organik cair (POC), kompos, dan biopestisida nabati sebagai alternatif bahan kimia sintetis. Produk ini tidak dijual secara komersial, melainkan digunakan untuk mendukung program lain, seperti Kebun Dapur dan YSAB Goes to School.

Dengan pendekatan ini, YSAB membangun ekosistem pertanian berkelanjutan di mana setiap program saling mendukung. Mereka membuktikan bahwa pertanian organik tidak hanya lebih sehat, tetapi juga bisa diterapkan dalam skala kecil.

Dari Kegagalan Menjadi Aksi Nyata

Perjalanan YSAB tidak selalu mulus. Awalnya, pendiri komunitas ini adalah sekelompok mahasiswa agroteknologi yang gagal mendapatkan pendanaan untuk program mereka. Mereka juga menghadapi keraguan dan pandangan pesimis dari sekitar. Namun, kegagalan justru memicu semangat mereka untuk terus bergerak.

"Tidak perlu menunggu sempurna untuk melangkah, terkadang petualangan terbaik justru dimulai dari sebuah kegagalan," kata Akas Yusuf Sugito, pendiri YSAB.

Kini, setelah dua tahun berjalan, YSAB telah membuktikan bahwa niat baik dan kerja keras dapat menciptakan perubahan nyata. Mereka tidak hanya mengedukasi masyarakat, tetapi juga membangun jejaring pemuda yang peduli terhadap pertanian berkelanjutan.

Baca juga Berawal dari Keresahan Seorang Ibu, Komunitas Ideketjil Hadir Membangun Literasi Keluarga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
AA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.