misteri kepala demang lehman disimpan di belanda atau hanya mitos - News | Good News From Indonesia 2025

Misteri Kepala Demang Lehman: Disimpan di Belanda atau Hanya Mitos?

Misteri Kepala Demang Lehman: Disimpan di Belanda atau Hanya Mitos?
images info
  • Demang Lehman adalah pahlawan asal Banjar yang dipancung karena melawan Belanda
  • Kepala Demang Lehman hingga kini masih dicari oleh ahli sejarah
  • Beberapa sumber menyebut kepala Demang Lehman terdapat di Belanda

Demang Lehman, atau yang bernama asli Idies, merupakan salah satu tokoh penting dalam Perang Banjar yang meletus di Kalimantan Selatan pada pertengahan abad ke-19. Saat ditangkap oleh Belanda, usianya baru 32 tahun. Ia dikenal sebagai panglima pemberani yang memimpin perlawanan rakyat Banjar terhadap kekuasaan Hindia Belanda.

Sayangnya, perjuangan panjang Demang Lehman berakhir tragis. Ia ditangkap melalui tipu muslihat oleh Pangeran Sjarif Hamid, yang bersekongkol dengan mertuanya, Poea Iman Hadjie Mohamat Akil. Mereka menyerahkan Demang Lehman dalam keadaan terikat pada 21 Februari 1864, dan membawanya dengan perahu supit menuju Banjarmasin.

Eksekusi di Martapura: Akhir Hayat Sang Pahlawan

Keesokan harinya, Demang Lehman dipindahkan menggunakan kapal Sailoos ke Martapura. Ia tiba di sana dengan pengawalan ketat. Pada 24 Februari 1864, proses persidangan digelar dan Dewan Militer kolonial secara bulat menjatuhkan vonis hukuman mati.

Eksekusi dijadwalkan pada 27 Februari 1864 dan dilaksanakan oleh Oditur Militer Belanda, De Gelder. Eksekusi ini diyakini sebagai langkah simbolis yang bertujuan menguatkan citra kekuasaan kolonial Hindia Belanda di Kalimantan Selatan.

Benarkah Kepala Demang Lehman Disimpan di Museum Leiden?

Selama bertahun-tahun, beredar keyakinan bahwa setelah eksekusi, kepala Demang Lehman dipotong dan dibawa ke Belanda oleh pihak kolonial. Beberapa pihak meyakini kepala tersebut disimpan di Rijksmuseum Volkenkunde (Museum Etnologi Nasional) di Leiden.

Namun, hal ini masih diperdebatkan. Dosen Sejarah FKIP Universitas Lambung Mangkurat,Mansyur, menyebutkan bahwa sumber yang menyatakan kepala Demang Lehman dibawa ke Belanda memang mencantumkan rujukan dari Berita Acara Vonis, namun tidak ada pernyataan eksplisit soal pemancungan kepala. Artinya, kebenarannya belum bisa dipastikan.

Penelusuran ke Belanda: Dari Volkenkunde ke LUMC

Peneliti independen seperti Donald Tick, pemerhati sejarah Nusantara yang tinggal di Vlaardingen, Belanda, turut melakukan pencarian. Ia menyebutkan bahwa tengkorak kepala Demang Lehman kemungkinan disimpan di Museum Anatomi Belanda, atau Leiden University Medical Center (LUMC).

Mansyur menambahkan bahwa kepala Demang Lehman kemungkinan disimpan bersama koleksi tengkorak lain seperti milik Raja Badu Bonsu II dari Ghana, yang ditemukan oleh penulis Belanda Arthur Japin pada tahun 2005. Kepala Badu Bonsu kala itu tersimpan dalam larutan formalin di LUMC.

Meski begitu, hingga kini belum ada rilis resmi dari pihak museum atau pemerintah Belanda terkait keberadaan kepala Demang Lehman. Harapan besar tertuju pada kunjungan jurnalis Belanda ke Banjarmasin dalam waktu dekat, yang diharapkan bisa membawa titik terang.

Wasiat Terakhir dan Misteri Makam Sang Syuhada

Menariknya, dalam catatan sejarah, Demang Lehman disebut mengucapkan wasiat sebelum digantung:

“Dangar-dangar barataan! Banua Banjar lamun kahada lakas dipalas lawan banyu mata darah, marikit dipingkuti Walanda!”

Artinya, ia menyerukan agar rakyat Banjar tidak menyerah dan terus melawan penjajah, meski dengan air mata dan darah. Wasiat ini juga menunjukkan kemungkinan bahwa Demang Lehman ingin dimakamkan di tanah kelahirannya, Kalimantan Selatan.

Namun, hingga hari ini, keberadaan makamnya pun belum teridentifikasi secara pasti. Dalam sebuah surat kabar berbahasa Belanda, Sumatra Nieuws en Advertentie Blad (edisi 7 Mei 1864), tertulis bahwa tidak ada satu pun warga Martapura yang mengakui sebagai keluarga Demang Lehman—kemungkinan karena rasa takut terhadap represifnya kekuasaan kolonial saat itu.

Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.