mahasiswa universitas airlangga penerima beasiswa bakti bca gelar kegiatan edukatif di kampung lali gadget - News | Good News From Indonesia 2025

Mahasiswa Universitas Airlangga Penerima Beasiswa Bakti BCA Gelar Kegiatan Edukatif di Kampung Lali Gadget

Mahasiswa Universitas Airlangga Penerima Beasiswa Bakti BCA Gelar Kegiatan Edukatif di Kampung Lali Gadget
images info

Mahasiswa Universitas Airlangga Penerima Beasiswa Bakti BCA Gelar Kegiatan Edukatif di Kampung Lali Gadget


Pesatnya perkembangan teknologi digital membawa dampak besar terhadap pola kehidupan masyarakat, khususnya dalam hal penggunaan gawai (gadget). Di satu sisi, perangkat digital memudahkan komunikasi dan akses informasi secara tak terbatas.

Namun di sisi lain, bayang-bayang dampak negatif mengintai, terutama pada anak-anak. Penggunaan berlebihan dapat menimbulkan masalah serius seperti kecanduan, penurunan kemampuan sosial, gangguan konsentrasi, dan kurangnya aktivitas fisik yang krusial bagi tumbuh kembang.

Melihat tantangan tersebut, Kampung Lali Gadget di Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, hadir sebagai inisiatif akar rumput yang mengedepankan pendekatan alternatif.

Didirikan atas keprihatinan terhadap anak-anak yang kehilangan interaksi sosialnya, kampung ini menawarkan berbagai aktivitas kreatif dan edukatif yang mendorong mereka untuk berinteraksi langsung dengan teman sebaya dan alam, tanpa ketergantungan terhadap layar gawai.

Sebagai bentuk kontribusi dalam mendukung gerakan inspiratif ini, sekelompok mahasiswa Universitas Airlangga penerima Beasiswa Bakti BCA yang tergabung dalam Tim BIMA, melaksanakan sebuah program pemberdayaan masyarakat.

Kegiatan ini bertajuk “KolaborAksi: Mengembangkan Sumber Daya Manusia di Kampung Lali Gadget Sidoarjo 2025”, dengan fokus utama pada peningkatan kualitas SDM melalui peran strategis para volunteer atau relawan lokal.

Tim BIMA diketuai oleh Muhammad Dendi Priatna dari Fakultas Keperawatan. Ia memimpin sembilan mahasiswa lintas fakultas yang membawa keahlian beragam: Adiesty Callista Andrylia (Fakultas Hukum), Tiara Lana Putri Sugiarmoko (Fakultas Farmasi), Favian Dewa Raka Ardian (Fakultas Kedokteran), Gheriya Balqis Al Fatri (Fakultas Farmasi), Jesica Wida Danissa (Fakultas Kedokteran Hewan), Calista Prashanti Jocom (Fakultas Psikologi), Joshua Kenny Simorangkir (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Wila Rai (Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin), serta Pilemon Barimbing (Fakultas Sains dan Teknologi).

Sebelum terjun langsung bersama anak-anak, Tim BIMA memberikan sesi pembekalan kepada para relawan Kampung Lali Gadget. Materi yang diberikan mencakup pendekatan psikologis dasar pada anak (disampaikan oleh mahasiswa Fakultas Psikologi), manajemen kegiatan yang menarik, serta pentingnya mendokumentasikan setiap progres sebagai bahan evaluasi. Langkah ini diambil untuk memastikan keberlanjutan program dan meningkatkan kapabilitas para penggerak lokal.

Selama kegiatan utama berlangsung, suasana kampung menjadi semarak. Tim BIMA menyuguhkan berbagai aktivitas edukatif yang menyenangkan. Gelak tawa anak-anak pecah saat mereka berjuang menjaga keseimbangan dalam permainan tradisional bakiak.

Di sudut lain, sorak-sorai terdengar dari arena tangkap lele yang penuh lumpur, mengajarkan ketangkasan dan keberanian. Permainan jamuran, sebuah permainan kelompok legendaris, dipilih untuk melatih kekompakan, ritme, dan kerja sama tim.

Selain itu, terdapat sesi crafting mobil-mobilan dari limbah rumah tangga seperti tutup botol, kardus bekas, dan stik es krim. Sesi ini tidak hanya menjadi ajang kreativitas, tetapi juga bentuk pengenalan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sejak dini.

Tidak hanya itu, peserta juga diajak mengikuti latihan memanah untuk melatih fokus dan konsentrasi, serta senam bersama untuk menjaga kebugaran tubuh.

“Kegiatan ini adalah bentuk nyata dari ajakan untuk kembali menikmati dunia nyata secara penuh; bermain bersama, belajar dari alam, dan membangun empati dengan sesama,” ujar Dendi. “Kami berharap energi positif ini bisa menjadi inspirasi untuk lebih banyak komunitas di luar sana.”

Respon positif datang dari masyarakat dan pengelola Kampung Lali Gadget. Bapak Sutono, salah satu penggagas Kampung Lali Gadget, menyambut antusias kegiatan ini. “Kehadiran adik-adik mahasiswa dari Unair ini seperti memberikan suntikan energi baru. Metode mereka yang terstruktur dan ide-ide segar mereka sangat membantu kami, terutama dalam membekali para relawan. Sinergi antara akademisi dengan masyarakat seperti inilah yang mampu menghadirkan semangat baru dalam menjaga nilai-nilai budaya lokal di tengah gempuran globalisasi,” ungkapnya.

Ke depan, Tim BIMA berharap inisiatif “KolaborAksi” dapat direplikasi dan dikembangkan lebih luas. Mereka berencana menyusun sebuah modul panduan kegiatan yang bisa diadopsi oleh komunitas lain.

Dengan demikian, budaya bermain yang sehat, kreatif, dan edukatif bisa kembali hidup dalam keseharian anak-anak Indonesia, membentuk generasi yang cerdas secara digital namun tetap membumi secara sosial.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KS
KG
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.