Muharam merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriah yang menandakan Tahun Baru Islam. Bulan ini dianggap istimewa dan mulia dalam Islam karena menandakan peristiwa bersejarah, yakni perjalanan hijrah Nabi Muhammad Saw. dari Kota Makkah ke Madinah pada 622 Masehi.
Peristiwa tersebut menjadi latar belakang ditetapkannya 1 Muharam sebagai hari pertama dalam kalender Hijriah.
Bulan Muharam adalah salah satu dari empat bulan lainnya yang dimuliakan oleh Allah Swt., bersamaan dengan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab.
Maka dari itu, bulan ini menjadi momen yang tepat karena setiap amalan kebaikan yang dilakukan akan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda. Meski begitu, apabila manusia melakukan perbuatan yang dibenci Allah Swt., ia akan tetap mendapatkan dosa yang juga berlipat ganda.
Ada beberapa amalan istimewa yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw. dan sahabat untuk dilakukan pada Bulan Muharam. Simak penjelasan lengkapnya pada bagian berikut ini.
Amalan Istimewa yang Diutamakan di Bulan Muharam
1. Puasa Sunah
Dalam Islam, ada beberapa waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa sunah, salah satunya adalah di bulan Muharam. Dalam riwayat hadis, disebutkan bahwa puasa yang paling dianjurkan selain di bulan Ramadan adalah puasa di bulan yang dimuliakan Allah, yakni Muharam. Maka, berbagai bentuk puasa sunah, seperti puasa Senin dan Kamis, juga puasa Nabi Daud dapat Kawan GNFI lakukan di bulan ini.
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa pada bulan Allah (Muharam), dan salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam.”
— (HR Muslim).
Baca juga: Menilik Peristiwa yang Terjadi di Bulan Muharram, Sejarah dan Makna
2. Puasa Tasua dan Asyura
Selain puasa sunah di atas, terdapat dua puasa lainnya yang memang dikhususkan untuk dilakukan di bulan Muharam. Pertama, ada puasa Asyura, yakni puasa yang dilakukan pada tanggal 10 Muharam. Puasa ini sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw. karena dapat menjadi sarana untuk menghapus dosa satu tahun ke belakang.
“Puasa hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu.”
— (HR Muslim).
Puasa sunah yang kedua adalah puasa Tasua yang dilakukan pada tanggal 9 Muharam. Ibadah ini dianjurkan untuk menjadi pembeda dengan umat Yahudi di Madinah yang juga melaksanakan puasa Asyura. Padahal sebelum Rasulullah tiba di Madinah dan bertemu orang Yahudi, ia sudah rutin untuk melaksanakan puasa Asyura.
“Pada tahun depan insyaallah, kita akan berpuasa pada hari kesembilan (Muharam).”
— (HR Muslim).
3. Memperbanyak Baca Al-Qur’an
Mengisi waktu dengan membaca Al-Qur’an sangat tepat untuk dilakukan di bulan Muharam. Hal ini bisa menjadi awalan baik dalam menyambut tahun baru Islam, yang diharapkan dapat membawa keberkahan sepanjang tahun.
Selain untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt., membaca Al-Qur’an juga dapat memberikan ketenangan jiwa bagi siapa pun. Bukan hanya itu, pahala yang berlipat ganda membuat ibadah ini menjadi semakin mulia bagi Allah Swt.
4. Memperbanyak Zikir dan Doa
Dalam mengisi hari-hari di bulan Muharam dapat dilakukan zikir, tasbih, tahmid, takbir, dan istighfar sebagai sarana untuk membersihkan diri dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa. Dengan berzikir, waktu luang dapat dihabiskan dengan lebih bermanfaat dan menghasilkan pahala yang berlimpah.
Berbagai doa harian juga dianjurkan untuk membawakan keberkahan dalam menjalani hidup. Adapun beberapa doa yang dapat dibaca adalah doa awal tahun, doa akhir tahun baru Islam, dan doa hari Asyura.
Baca juga: Melihat Perayaan Muharram di Indonesia dan Dunia: Sakral dan Unik
5. Melaksanakan Salat Sunah
Salat merupakan ibadah utama dalam Islam yang dilaksanakan setiap hari. Pada bulan Muharam, selain salat wajib, salat sunah juga sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Beberapa salat sunah yang dapat Kawan lakukan adalah salat duha, tahajud, dan salat tasbih. Terkait salat tasbih, dapat dikerjakan di 10 Muharam karena memiliki keutamaan dalam menghapus dosa dan memperbanyak amal baik di akhirat.
6. Memperbanyak Sedekah
Sedekah di bulan Muharam sangat dimuliakan oleh Allah Swt. karena beberapa riwayat menyebutkan dapat mendatangkan berkah berupa rezeki. Ibadah ini dapat menjadi sebuah sarana untuk membersihkan harta dan hati, juga dipercaya dapat menurunkan rahmat dari Allah.
Sedekah di bulan Muharam dapat dilakukan kepada siapa pun. Artinya, sedekah tidak hanya diberikan kepada orang yang membutuhkan, melainkan juga bisa ke keluarga dan kerabat sendiri.
Hal ini dapat memperkuat silaturahmi antara sesama umat muslim. Bentuk sedekah yang diberikan pun dapat berupa apapun, di antaranya, uang, makanan, pakaian, dan lainnya yang dapat bermanfaat bagi orang lain.
“Siapakah yang mau memberi pinjaman yang baik kepada Allah? Dia akan melipatgandakan (pembayaran atas pinjaman itu) baginya berkali-kali lipat. Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki). Kepada-Nya lah kamu dikembalikan.” — QS Al-Baqarah ayat 245.
7. Evaluasi dan Memperbaiki Diri Sendiri
Melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap diri sendiri menjadi hal yang baik untuk dilakukan dalam rangka menyambut tahun baru Islam. Hal ini dapat dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan satu tahun ke depannya, yakni untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan menjauhkan berbagai larangannya.
Selain itu, dapat juga dijadikan sebagai penunjang untuk memperbaiki ibadah yang dilakukan.
“Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka).” — (HS Al-Hakim).
Baca juga: 250 Kata-Kata dan Ucapan Tahun Baru Islam 2025/1 Muharam 1447 H Singkat-Menyentuh Hati
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News