kisah effie tjoa penyanyi sopran indonesia jadi juara di italia - News | Good News From Indonesia 2025

Kisah Effie Tjoa, Penyanyi Seriosa Indonesia Pertama Jadi Juara di Italia

Kisah Effie Tjoa, Penyanyi Seriosa Indonesia Pertama Jadi Juara di Italia
images info

Effie Tjoa Keng Loan adalah penyanyi seriosa Indonesia. Predikat sebagai penyanyi pertama yang menembangkan lagu-lagu opera, sopran, atau seriosa kerap disematkan surat kabar lawas kepada sosok satu ini.

Dikutip Good News From Indonesia dari buku Tionghoa Dalam Pusaran Politik karya Benny G. Setiono, Effie Tjoa lahir dari pasangan peranakan Tionghoa, Kwee Yat Nio dan Tjoa Hin Noey. Ibu Effie, Kwee Yat Nio adalah sosok berpendidikan di mana itu ditunjukkannya dengan menerbitkan majalah khusus perempuan yaitu Istri.

Bakat menyanyi Effie sudah kentara sejak dini. Demi mengembangkan bakatnya, penyanyi kelahiran 7 Juni 1931 itu pun bersekolah di Concervatorium van Amsterdam, Belanda sejak tahun 1949.

Nama Effie kian berkibar pada 1950-an, terutama setelah menjuarai kontes menyanyi seriosa di Italia. Menjadi yang paling termuda, ia sukses menggondol gelar juara setelah bersaing dengan ratusan peserta dari belasan negara.

Kalahkan Ratusan Peserta di Italia

Vercelli adalah kota di Italia belahan utara yang masuk dalam regione Piemonte. Walaupun tak sebesar Roma ataupun Milan, di kota tempat lahir pelukis renaisans Giovanni Antonio Bazzi ini tetap menyimpan sejumlah sejarah, setidaknya bagi penyayi seriosa asal Indonesia, Effie Tjoa.

Di tempat yang jauh dari tanah kelahirannya tersebut, Effie pernah hadir mengikuti kompetisi menyanyi seriosa yang digelar sebuah organisasi seni musik Societa del Quartetto pada tanggal 3, 7, dan 10 Oktober 1953. Ada ratusan peserta yang turut serta dari 19 negara, di mana Effie yang kala itu berusia 22 tahun menjadi kontestan termuda.

Sejumlah lagu dinyanyikan Effie di depan dewan juri di antaranya “Un bel di, vedremo” karya Giacomo Puccini dan “Ah! Perfido” karya Ludwig van Beethoven.

Penampilan Effie mengesankan, panggung final pun menjadi miliknya. Saat itu ada lima orang tersisa di mana ia satu-satunya menjadi perwakilan dari Asia dan sukses mengunci gelar juara.

“Pada seleksi yang terakhir barulah tampak penyanyinya. Yang tertinggal hanya lima orang lagi dari empat negara, yakni dua dari Italia, satu Soviet, satu Prancis, dan satu Indonesia, yaitu Effie tersebut. Hasilnya sebagai dikatakan di atas penyanyi muda Republik Indonesia telah merebut hadiah nomor satu, dan mendapat medali emas,” lapor Sin Po, dikutip Good News From Indonesia dari artikel harian tersebut yang berjudul “Effie Tjoa Djuara Njanji Pertama” terbitan 30 Oktober 1953.

Menurut pengakuan Effie lewat suratnya yang ditujukan ke ibunya di Jakarta, ia sebenarnya sudah pernah juga ke final dan menyabet gelar juara dalam kontes serupa di Vercelli pada 1951. Namun, dewan juri menilai lima finalis terakhir memiliki kualitas setara sehingga kelimanya dianugerahi gelar juara.

Bernyanyi untuk Amal

Effie semakin memperlihatkan kebintangannya di panggung tarik suara sepulangnya ke Indonesia. Banyak agenda-agenda penting diramaikan oleh suara seriosa lantangnya yang khas.

Paling menarik perhatian terjadi pada awal tahun 1959. Kala itu, Effie bersedia menggelar konser amal untuk korban banjir di Gempol, Jawa Timur pada 7-8 Maret di Taman Cerme, Malang.

“Akan diadakan vocal concert oleh nona Effie Tjoa dari Jakarta yang hasilnya 100 persen untuk korban banjir,” tulis surat kabar Republik dalam artikel “Effie Tjoa Bantu Penderita Bandjir” terbitan 21 Februari 1959.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dimas Wahyu Indrajaya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dimas Wahyu Indrajaya.

DW
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.