Di tengah meningkatnya konflik global seperti ujaran kebencian di media sosial dan polarisasi politik di berbagai negara menjadikan konsep toleransi sering kali terdengar sebagai wacana kosong tanpa arah yang jelas.
Laporan terbaru dari United Nations Alliance of Civilizations (UNAOC) tahun 2023 membuktikan bahwa toleransi bisa dijalankan secara nyata dan sistematis melalui strategi global yang terukur.
Laporan berjudul "Report of the High Representative 2023" menyajikan pendekatan komprehensif untuk mempromosikan masyarakat yang damai, inklusif, dan bebas dari ekstremisme kekerasan.
Tidak hanya menyasar kebijakan pemerintah strategi ini juga melibatkan pendidikan, media, dan partisipasi aktif generasi muda. Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat menginspirasi Indonesia dan generasi muda dalam membumikan toleransi menjadi aksi nyata.
Pendidikan Inklusif Untuk Menanamkan Toleransi Sejak Dini
Salah satu pendekatan utama dalam laporan UNAOC adalah pentingnya pendidikan inklusif dan multikultural sebagai fondasi membangun masyarakat damai.
UNAOC menekankan bahwa kurikulum sekolah harus tidak hanya mengajarkan pengetahuan akademik tetapi juga nilai-nilai seperti empati, penghargaan terhadap perbedaan, dan keterampilan berpikir kritis terhadap narasi kebencian.
Pendidikan yang menumbuhkan pemahaman lintas budaya dan agama terbukti mampu meredam prasangka. Beberapa negara bahkan mengintegrasikan pendidikan kewargaan global dan "dialog antaragama" dalam sistem pendidikan formal mereka.
Konsep ini bisa menjadi inspirasi bagi Indonesia terutama dalam konteks keberagaman etnis dan agama yang begitu kaya.
Moderasi Beragama, Jalan Tengah untuk Generasi Muda Indonesia yang Lebih Harmonis
Meningkatkan Literasi Digital untuk Menangkal Hoaks dan Ujaran Kebencian
UNAOC juga menyoroti pentingnya literasi digital sebagai benteng melawan radikalisme daring. Banyak narasi ekstrem disebarkan melalui media sosial dalam bentuk hoaks, teori konspirasi, dan ujaran kebencian yang menyasar kelompok tertentu.
Publik khususnya generasi muda perlu dibekali dengan keterampilan untuk memverifikasi informasi dan membedakan antara kritik yang sah dan hasutan kebencian.
UNAOC bekerja sama dengan platform teknologi untuk mendorong pengembangan algoritma yang lebih etis sambil mengedukasi pengguna agar aktif melawan konten merugikan dengan cara positif dan damai.
Hal ini sejalan dengan inisiatif pemerintah Indonesia dalam mempromosikan literasi digital melalui program seperti Siberkreasi dan Literasi Digital Nasional.
Mendorong Dialog Antarbudaya dan Antaragama
Salah satu strategi paling kuat dalam laporan UNAOC adalah dialog antarbudaya dan antaragama. Dialog ini tidak sekadar seremonial tetapi dibangun atas prinsip saling menghormati dan kemitraan sejajar antar komunitas.
Program-program seperti "Peace Through Dialogue" dan "Intercultural Leaders" yang dijalankan UNAOC telah mempertemukan ratusan pemuda dari latar belakang agama dan etnis yang berbeda untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan membangun narasi perdamaian.
Dalam persepsi Indonesia kegiatan serupa sebenarnya sudah ada seperti Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan inisiatif lintas iman oleh organisasi masyarakat sipil. Namun, laporan ini menegaskan pentingnya mengangkat upaya-upaya tersebut ke level kebijakan dan pendidikan agar berdampak lebih luas.
Peran Generasi Muda Dari Konsumen Konten Menjadi Agen Perdamaian
Laporan UNAOC menekankan bahwa anak muda adalah pilar penting dalam strategi global mencegah ekstremisme. Dengan akses luas ke media sosial, mereka bukan hanya target propaganda tetapi juga memiliki potensi besar sebagai penyebar narasi positif.
UNAOC mendorong pelibatan pemuda dalam program pengembangan kapasitas, kewirausahaan sosial, serta pelatihan media kreatif untuk mendorong konten-konten damai.
Pendekatan ini sejalan dengan semangat banyak anak muda Indonesia yang kini aktif membuat konten edukatif, kampanye damai, hingga dialog lintas komunitas melalui media digital.
Toleransi memang bukan solusi instan tetapi membutuhkan strategi, kolaborasi, dan komitmen bersama lintas sektor.
Laporan UNAOC 2023 memberi pesan kuat bahwa dunia masih punya harapan untuk lebih damai jika kita mampu menyatukan langkah dan menjadikan toleransi sebagai gaya hidup, bukan sekadar slogan. Untuk Indonesia sebagai bangsa yang majemuk pelajaran dari strategi global ini sangat relevan.
Dari pendidikan hingga media, dari pemerintah hingga anak muda, serta setiap kita memiliki peran dalam menjaga persatuan. Karena pada akhirnya ekstremisme dan polarisasi hanya bisa dilawan jika toleransi dijalankan bukan sekadar dibicarakan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News