joanna artanti bocah 2 tahun yang lolos kurasi pameran nasional dan internasional - News | Good News From Indonesia 2025

Joanna Artanti, Bocah 2 Tahun yang Lolos Kurasi Pameran Nasional dan Internasional

Joanna Artanti, Bocah 2 Tahun yang Lolos Kurasi Pameran Nasional dan Internasional
images info

Di usia 2 tahun, sebagian besar anak mungkin sedang asyik menggambar di dinding rumah atau mencoret buku dengan krayon. Namun, berbeda dengan Joanna Artanti.

Bocah perempuan asal Indonesia ini justru berhasil menembus dua pameran seni nasional yang bergengsi, dan kini tengah bersiap untuk mengikuti pameran kolektif internasional di New York.

2 Pameran Nasional, 2 Prestasi Membanggakan

Joanna pertama kali mencuri perhatian ketika karya lukisnya lolos kurasi Pameran Senang Bersamamu, sebuah acara seni nasional di Selasar Sunaryo Artspace, Bandung.

Pameran ini dikenal sebagai ruang yang terbuka dalam menghadirkan karya-karya seniman dengan pendekatan artistik yang otentik, tanpa memandang latar belakang senimannya.

Joanna menjadi salah satu peserta muda yang karyanya dipamerkan bersama ratusan seniman se-Indonesia.

Tak berhenti di situ, Joanna kembali menunjukkan konsistensinya saat lolos sebagai satu dari 20 peserta pilihan dalam event Musée du OADKIDS di Plaza Indonesia, Jakarta.

Dari total 412 karya anak yang dikirimkan dari berbagai daerah di Indonesia, karya Joanna terpilih untuk dipamerkan di ajang yang menggabungkan konsep bazaar dan galeri seni dengan dunia anak-anak.

Foto: Instagram | @joan_naart

Satu hal yang menarik, Joanna tidak memiliki studio khusus. Semua lukisan dan proses kreatifnya dilakukan di lantai ruang utama rumah yang sederhana.

Di situlah ia menciptakan dunia-dunianya sendiri: dari menggambar self-portrait, monster, hewan-hewan kesukaannya, hingga ledakan warna yang menggambarkan suasana hatinya.

Tidak ada batasan, tidak ada instruksi khusus, hanya kertas, kanvas, cat, dan rasa ingin tahu yang besar.

Ekspresi Sejati Tanpa Batas Usia

Apa yang membuat karya Joanna istimewa? Barang kali karena ia belum dibatasi oleh aturan formal tentang bagaimana “seharusnya” sebuah lukisan dibuat. Setiap goresannya adalah ekspresi yang murni. Warna-warna yang dipilih bukan berdasarkan teori harmoni, tapi berdasarkan perasaannya saat itu.

Joanna dan karyanya
info gambar

“Dia belum tahu arti kompetisi atau prestasi, tapi dia tahu cara menikmati proses," ujar sang Ibu melalui akun Tiktoknya @resartsti

Joanna juga menunjukkan ketekunan untuk anak seusianya. Dalam beberapa proyek lukisannya, ia bisa duduk dan melukis selama lebih dari satu jam tanpa henti. Bahkan, ada karya yang ia selesaikan dalam 6 sesi, satu hari satu tahap.

Disiplin kecil ini menjadi bagian dari proses belajar, bukan hanya soal seni, tetapi juga tentang komitmen dan rasa percaya diri.

Siap Pameran ke New York

Setelah 2 pameran nasional yang sukses, kini Joanna sedang dalam persiapan untuk mengikuti pameran kolektif bertajuk The Hechyeomoyeo 12 di New York, Amerika Serikat. Pameran ini akan menghadirkan seniman-seniman dari berbagai negara dengan pendekatan yang bebas dan personal.

Bagi keluarga Joanna, kesempatan ini bukan hanya soal pengakuan internasional, tetapi juga bentuk kepercayaan bahwa ekspresi anak-anak layak mendapatkan ruang dan apresiasi yang setara dengan seniman dewasa.

Menumbuhkan Bakat Tanpa Tekanan

Kawan GNFI, kisah Joanna bukan sekadar cerita tentang prestasi, tetapi tentang bagaimana ruang aman dan dukungan bisa membuka potensi luar biasa dalam diri anak-anak. Semua berawal dari kebiasaan bermain dengan cat dan kertas, yang kemudian tumbuh menjadi kebiasaan berkarya.

“Yang kami lakukan hanyalah menyediakan alat, waktu, perhatian, bimbingan, dorongan, dan referensi,” tutur orang tuanya saat wawancara dengan penulis.

Mari, kita nantikan seperti apa karya Joanna di New York nanti. Siapa tahu, ini hanyalah awal dari perjalanan seni yang panjang dan menginspirasi dari seorang seniman kecil asal Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

HM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.