beragam antusias menyambut hari krida pertanian 2025 - News | Good News From Indonesia 2025

Kegiatan Antusias Sambut Hari Krida Pertanian 2025

Kegiatan Antusias Sambut Hari Krida Pertanian 2025
images info

Meski sektor pertanian terlihat kurang mendapat banyak sorotan, tetapi nasi dan sayur-mayur tentu adalah makanan pokok yang sudah menjadi pangan primer di Indonesia.

Bahkan, mengacu dari data Environmental Performance Index (EPI) mengutip dari situs Goodstats, Indonesia menempati posisi kelima negara dengan skor pertanian berkelanjutan tertinggi ke-5 se-Asia Pasifik di tahun 2024 dengan 72,2%.

Untuk menghargai jasa para pekerja di sektor pertanian, setiap tahunnya di tanggal 21 Juni, Indonesia memperingati Hari Krida Pertanian. Hari besar ini juga disebut-sebut menjadi simbol untuk menandakan peran vital industri ini untuk Indonesia. Pada gelaran ke-53 ini, tema yang diangkat adalah “Pertanian Maju, Mandiri, Modern, dan Berdaya Saing”.

Sejarah Hari Krida Pertanian 

Pertama kali diperingati pada tahun 1961, kala itu 21 Juni diperingati sebagai Hari Tani. Perayaan ini adalah salah satu hasil dari Konferensi Nasional Pertanian ke-2 yang digelar di Bogor pada tahun 1960. Adapun waktu itu, 2 faktor utama yang mendasari ditetapkannya tanggal 21 Juni adalah:

  • Di tanggal yang sama pada tahun 1946, Kementerian Pertanian dibentuk untuk pertama kalinya,
  • Merajuk dari ilmu astronomi dan budaya agraris, posisi matahari berada di titik balik utara. Sehingga kerap dinilai sebagai akhir dari masa panen, serta awal untuk musim tanam.

Lalu kemudian barulah di tahun 1972, demi menekankan prestasi agraris hingga nilai pengabdian, Presiden Soeharto mengubah penyebutan perayaan menjadi Hari Krida Pertanian. Memaknai artinya, “Krida” menurut KBBI adalah ‘tindakan’ atau ‘perbuatan’. Yang di mana jika dimaknai, peringatan ini juga menjadi bentuk apresiasi untuk bidang pertanian atas peranannya.

Di beberapa wilayah, Hari Krida Pertanian adalah momentum untuk mendorong semangat produktif, inovasi, dan kolektif untuk memperbaiki dan meningkatkan sektor pertanian. Beda wilayah, beda juga cara masyarakat setempat merayakannya. Berikut beberapa diantaranya

Penghijauan di Kabupaten Sumenep

Melibatkan 3 Balai Penyuluh Pertanian (BPP) dan bertempat di Desa Payudan Dungdang, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat.

Harapan kepala DKPP, gerakan penanaman ini adalah bentuk perayaan sekaligus perencanaan jangka panjang berkelanjutan. Bibit yang dipilih adalah sukun dan trembesi. Keduanya dinilai mempunyai dampak untuk lingkungan dan ekonomis di masa mendatang.

Upacara Pemberian Penghargaan di Trenggalek

Bertempat di Lapangan Condro Geni, Desa Gembleb Kecamatan Pogalan, upacara ini turut dihadiri oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin. Penghargaan yang diberikan ke beberapa kelompok tani ini berupa Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan).

Ini merupakan bentuk apresiasi, rasa terimakasih, serta mendukung rencana pemerintah Prabowo dalam mendukung pertanian berkelanjutan. Beberapa apresiasi diberikan ke petani dengan inovasi terbaik, yang paling organik, penggiat gropyokan, dan masih banyak lainnya.

Pentingnya Hari Krida Pertanian Bagi Petinggi Daerah

Menyambut momentum ini, beberapa petinggi daerah dan lembaga besar menjadwalkan pertemuan khusus untuk menyampaikan antusiasnya dalam menyambut Hari Krida Pertanian ini. Seperti salah satunya Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Dikutip dari laman Lentera Today dirinya mengatakan kalau ini adalah momen yang tepat untuk menyusun strategi dalam mencapai target-target pemerintah pusat hingga menghadapi tantangan global. Lewat Inovasi dan implementasi teknologi, yang fokus pada diversifikasi komoditas, hingga praktik pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan.

Lain halnya di Barito, Kalimantan Tengah. Dikutip dari laman Kalteng.co, Bupati Barito Selatan, H. Eddy Raya Samsuri, ST., MM., mengajak masyarakat memperkuat ketahanan pangan melalui optimalisasi lahan, serta mendukung pemanfaatan teknologi bagi petani milenial demi membangun ekosistem yang adaptif, kreatif, tangguh, dan produktif.

Terakhir ada Ketua Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) Wilayah Banten, Asep Mulya Hidayat yang menganggap peringatan ini sebagai bentuk penghormatan atas kontribusi petani, peternak, dan seluruh pelaku utama sektor pertanian dalam pembangunan pertanian Indonesia.

Menurutnya Asta Cita kedaulatan pangan di Banten dapat terealisasi, lewat ide gagasan langkah konkret “membeli sayuran, buah dan produk olahan petani langsung dari para petani.”

Tak hanya disampaikan secara langsung, bentuk antusias publik juga dapat terlihat lewat beberapa poster dan beberapa kata-kata yang disampaikan melalui media sosial Instagram, YouTube, hingga Facebook. Kalau Kawan GNFI, gimana cara kalian untuk merayakan Hari Krida Pertanian ini?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.