literasi media dan peran jurnalisme kredibel dalam era hoaks - News | Good News From Indonesia 2025

Literasi Media dan Peran Jurnalisme Kredibel dalam Era Hoaks

Literasi Media dan Peran Jurnalisme Kredibel dalam Era Hoaks
images info

Literasi media merupakan kemampuan seseorang untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan konten media secara kritis.

Menurut Potter dalam bukunya yang berjudul Media Literacy the 5th Edition, di mana dalam bukunya Potter membagi literasi media menjadi tujuh kemampuan literasi media yaitu, analisis (memilah cara mengetahui informasi), evaluasi (menilai informasi berdasarkan standar), klasifikasi (mengelompokkan informasi), pemahaman informasi (mendapatkan gambaran besar dari data), generalisasi (menarik kesimpulan logis), kombinasi (menggabungkan informasi baru dan lama), dan juga abstraksi (merumuskan pengertian yang jelas dari informasi).

Keseluruhan kemampuan ini mendukung seseorang dalam mengolah dan menginterpretasi informasi secara efektif. Di era digital saat ini, literasi media sangat penting karena masyarakat dihadapkan pada banjir informasi, termasuk hoaks yang mudah tersebar melalui media sosial. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi media di kalangan generasi muda, seperti mahasiswa, masih pada tingkat dasar sehingga kesadaran akan bahaya hoaks perlu ditingkatkan.

Dampak Penyebaran Hoaks

Hoaks sendiri merupakan berita atau informasi yang dasar atau sumbernya masih diragukan, artinya informasi atau berita yang disampaikan perlu dikonfirmasi atau perlu dikaji ulang apakah isi dari berita atau informasi tersebut berdasar dan bersumber dari individu yang dapat dipercaya atau dengan hasil yang sudah teruji.

Hoaks dapat merusak kepercayaan publik terhadap media yang dapat memicu konflik sosial serta menyebarkan informasi palsu yang berbahaya. Penyebaran hoaks yang tidak terkendali menyebabkan masyarakat sulit membedakan fakta dan opini, sehingga menurunkan kredibilitas media secara umum.

Dilansir dari Komdigi, fenomena penyebaran berita hoax terjadi lantaran masih rendahnya literasi informasi digital masyarakat melalui internet (Komdigi.go.id, 2020). 

Peran Jurnalisme

Jurnalisme yang kredibel berperan sebagai filter utama dalam menyaring dan memverifikasi informasi sebelum disebarluaskan kepada publik. Media yang kredibel harus mengedepankan akurasi, netralitas, dan transparansi agar dapat menjadi sumber informasi yang dapat dipercaya oleh publik, sekaligus mencegah penyebaran hoaks.

Dalam menghadapi hoaks, media harus bertindak sebagai penjaga kebenaran, melakukan cek fakta secara ketat dan menyajikan berita yang berimbang. Misalnya, media digital yang menyediakan fitur cek fakta untuk membantu mengurangi penyebaran hoaks dengan memberikan klarifikasi yang mudah diakses masyarakat.

Peran Media dalam Edukasi Literasi Media

Pada dasarnya media tidak hanya bertugas menyampaikan berita, tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan literasi media masyarakat. Media yang kredibel dapat menyediakan konten edukatif yang mengajarkan masyarakat cara mengenali hoaks dan pentingnya verifikasi informasi.

Contohnya, beberapa media menggunakan platform digital untuk mengedukasi publik tentang bahaya hoaks dan menyediakan layanan cek fakta yang transparan dan terpercaya. Media berperan sebagai agen edukasi literasi media yang penting dalam membekali masyarakat kemampuan kritis untuk mengenali dan menyaring informasi, sehingga dapat mengurangi penyebaran hoaks itu sendiri.

Kolaborasi antara Jurnalis, Media, dan Masyarakat

Kolaborasi antara jurnalis, media, dan masyarakat merupakan pondasi utama dalam menciptakan ekosistem informasi yang sehat dan terpercaya. Kerja sama ini penting karena setiap pihak memiliki peran dan kontribusi yang saling melengkapi dalam menghadapi tantangan penyebaran hoaks dan misinformasi.

Masyarakat yang memiliki literasi media tinggi tidak hanya menjadi konsumen pasif informasi, tetapi juga berperan aktif sebagai mitra kritis media. Mereka mampu memberikan umpan balik yang konstruktif terhadap pemberitaan, menuntut transparansi dalam proses produksi berita, serta mengidentifikasi dan melaporkan konten yang meragukan atau berpotensi hoaks.

Dengan ini, masyarakat berperan sebagai pengawas eksternal yang membantu media menjaga akurasi dan integritas informasi yang disajikan. Secara keseluruhan, sinergi antara jurnalis, media, dan masyarakat menciptakan lingkungan informasi yang transparan, akurat, dan bertanggung jawab.

Kolaborasi ini tidak hanya mengurangi dampak negatif hoaks, tetapi juga memperkuat demokrasi informasi dan kualitas komunikasi publik.

Literasi media merupakan kemampuan krusial yang harus dimiliki masyarakat untuk mengakses, menganalisis, dan mengevaluasi informasi secara kritis di tengah derasnya arus informasi digital yang rentan hoaks. Penyebaran hoaks yang tidak terkendali dapat merusak kepercayaan publik dan menimbulkan dampak sosial negatif, sehingga peran jurnalisme kredibel sangat penting sebagai filter yang melakukan verifikasi dan penyajian berita yang akurat dan transparan. Selain itu, media juga memiliki tanggung jawab untuk aktif mengedukasi masyarakat melalui konten literasi media agar publik dapat mengenali dan menolak informasi palsu.

Kolaborasi yang sinergis antara jurnalis, media, dan masyarakat dengan tingkat literasi media yang tinggi menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem informasi yang sehat, mengurangi penyebaran hoaks, serta memperkuat demokrasi informasi dan kualitas komunikasi publik.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NE
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.