Ayo ngaku: apakah Kawan GNFI termasuk kaum yang langsung buka handphone (HP) selepas bangun tidur? Awalnya, sih, mau produktif di pagi hari, tapi malah keterusan scrolling media sosial (medsos) sampai berjam-jam dan malah berakhir burnout. Memangnya, bangun tidur langsung buka HP bisa bikin burnout?
Ternyata, sebuah jurnal telah membahas fakta psikologis ini. Kondisi tersebut dinamakan emotional spillover atau keadaan emosi yang kita rasakan di awal hari cenderung memengaruhi cara kita merespons peristiwa selanjutnya.
Saat bangun, otak mulai membentuk pola atau “ritme harian” (circadian rhythm). Circadian rhythm inilah siklus yang memengaruhi perubahan fisik, mental, dan perilaku yang organisme alami dalam rentang waktu 24 jam. Ritme tersebut sangat berpengaruh pada pagi hari karena pagi adalah titik awal dari siklus biologis harian tubuh.
Di pagi hari, terjadi transisi dari gelombang otak tidur (teta/delta) ke gelombang fokus (beta). Apa pun yang Kawan lakukan di fase ini menjadi penentu kestabilan emosi, kemampuan fokus, hingga semangat kerjamu di hari itu. Mengapa begitu?
Simpelnya, rutinitas pagi memberi dampak jangka pendek dan panjang terhadap performa seharian. Selain itu pula, pagi hari merupakan waktu ketika otak masih “terbuka” dan adaptif.
Baca Juga: Melawan Kekerasan Seksual, dari Budaya Diam Menuju Lingkungan Aman
Montag, C., & Reuter, M. (2017) dalam Internet Addiction: Neuroscientific Approaches and Therapeutical Interventions membahas bagaimana aktivitas seperti scrolling di medsos mampu memicu lonjakan dopamin yang lantas membuat otak kecanduan dengan stimulasi cepat dan menjadi kurang mampu untuk fokus dalam jangka waktu panjang, terutama bila dilakukan segera setelah bangun tidur.
Selain itu, mengonsumsi konten medsos berlebihan ketika bangun tidur dapat menggangu kemampuan kognitif seseorang. Hal itu karena di waktu tersebut, kemampuan kognitif masih belum sempurna dalam menerima informasi-informasi yang membludak. Kawan bisa menunggu 30–60 menit untuk memastikan kemampuan kognitif kita sudah optimal.
Lalu, solusinya apa?
Diam sejenak setelah bangun tidur — sering disebut juga sebagai mindful morning pause — bisa menjadi solusi sederhana tetapi efektif untuk meningkatkan produktivitas dan kestabilan emosi sepanjang hari.
Artikel lain di Harvard Business Review, “How to Practice Mindfulness Throughout Your Work Day”, merekomendasikan untuk meluangkan waktu dua menit setelah bangun tidur untuk memperhatikan napas. Dengan melakukan ini, Kawan dapat memulai hari dengan kesadaran penuh, yang membantu meningkatkan fokus dan mengurangi stres sepanjang hari.
Jadi, bisa kita tarik kesimpulan bahwa kebiasaan yang kita lakukan di pagi hari memainkan peran besar dalam menentukan kualitas hari yang kita jalani. Saat pagi dimulai dengan kebiasaan negatif, seperti langsung membuka ponsel, kita lebih rentan terhadap distraksi, stres, dan penurunan fokus.
Sebaliknya, memilih untuk diam sejenak setelah bangun memberi ruang bagi kesadaran dan ketenangan membantu otak bertransisi dengan alami dan memperkuat fondasi produktivitas. Dengan memahami pentingnya ritme sirkadian dan efek awal hari terhadap emosi serta kognisi, kita bisa menyusun rutinitas pagi yang lebih sehat, penuh kendali, dan berdampak positif pada seluruh aspek kehidupan.
Alangkah baiknya juga jika kita memulai hari dengan kegiatan yang produktif, seperti olahraga, minum air putih secukupnya, sampai melakukan aktivitas-aktivitas ringan lainnya, misalnya menyapu, mengepel, dan sebagainya. Apabila kita mampu melakukan kegiatan produktif di pagi hari, efeknya pun akan bisa kita rasakan sampai malam hari.
Untuk itu, yuk, bangun hidup yang lebih sehat dan produktif demi masa depan yang cerah, Kawan GNFI!
Baca Juga: Sering Zombie Scrolling? Simak 10 Kegiatan Produktif Pengganti Sosial Media
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News