sering zombie scrolling simak 10 kegiatan produktif pengganti sosial media - News | Good News From Indonesia 2025

Sering Zombie Scrolling? Simak 10 Kegiatan Produktif Pengganti Sosial Media

Sering Zombie Scrolling? Simak 10 Kegiatan Produktif Pengganti Sosial Media
images info

Scrolling sosial media sembari rebahan adalah dua kombinasi kenikmatan yang tiada tara. Seseorang sudah memperoleh dopamin tanpa harus mengeluarkan energi sedikit pun. Namun, segala sesuatu yang mudah adalah kesulitan yang tertunda.

Jika terus berlanjut, dampaknya sangat signifikan, baik terhadap kemampuan kognitif hingga kesehatan mental.

Maka dari itu, daripada scrolling sosial media dalam jangka waktu yang lama, Kawan bisa melakukan hal-hal yang tidak kalah menariknya untuk membunuh kebosanan yang datang menyerang.

Stop Scrolling! Ini Cara Detoks Media Sosial yang Bikin Hidup Tenang

1. Menjalankan Misi Proyek Kecil

Kegiatan pertama yang bisa Kawan pilih adalah membuat proyek kecil. Kawan bisa melihat di sekitar rumah dan mencari bagian mana saja yang bisa dikerjakan. Apakah dapur yang mulai usang dan perlu didekorasi atau tumpukan sampah plastik yang bisa diubah menjadi hiasan lucu.

Mengatur sebuah proyek di setiap waktu luang akan mengalihkan pikiran Kawan untuk berselancar di internet. Daripada mengambil gawai dan rebahan seharian, sebaiknya waktu luang digunakan untuk bereksperimen terhadap apa saja yang ada di sekitar.

2. Merapikan Barang-Barang yang Terabaikan

Jika sedang bosan, Kawan bisa menelisik setiap sudut ruangan, bisa jadi ada tumpukan barang yang tidak lagi terpakai, debu yang mulai menebal, atau perabotan yang perlu dirapikan.

Tidak hanya fisik, momentum ini juga bisa digunakan untuk membersihkan ruang digital dari file-file yang tercecer, aplikasi yang tidak digunakan, atau bahkan foto-foto mantan yang tak kunjung move on.

Maka dari itu, daripada scrolling, Kawan bisa menjadikan kesempatan ini untuk merapikan ruang hidup demi rasa tenang dan nyaman. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan rasa syukur terhadap apa saja yang kita miliki.

3. Menyusun Rencana

Saat memiliki waktu luang, ambil secarik kertas dan mulailah menuangkan segala impian dan rencana hidup yang ingin Kawan lakukan. Pecah rencana itu menjadi lebih realistis agar ‘sense’ mencapainya bisa dirasakan saat ini.

Selain mengganti dopamin instan dari scrolling, kegiatan ini juga membuat hidup lebih terarah karena adanya rencana hidup. Jadi, untuk menghindari scrolling, Kawan bisa memilih untuk mendesain hidup apa yang hendak dijalani dimulai dari saat ini.

4. Membaca Buku

Siapa yang sering membeli buku tetatpi tidak membacanya? Malah disimpan di pojokan rak hingga berdebu. Saat merasa bosan, membaca buku bisa jadi pilihan untuk mengganti screen time.

Saat scrolling, otak kita terbiasa untuk terburu-buru dalam menyerap informasi tanpa menyaring maknanya, sedangkan saat membaca, otak kita melambat dan menyerap informasi dengan lebih baik. Jadi, membaca bisa jadi alternatif untuk mengistirahatkan pikiran dari asupan informasi yang berlebihan dari sosial media.

Kehabisan Buku Bacaan? Berikut Buku Rekomendasi RM BTS

5. Mengevaluasi Gaya Hidup 

Apa yang terjadi pada tubuh Kawan saat ini? Apakah ada kantung mata yang mulai menghitam atau malah nyeri punggung yang tak tertahankan? Jika itu terjadi, saatnya Kawan mengganti waktu scrolling dengan mengevaluasi gaya hidup yang telah dijalani.

Tidak hanya fisik, evaluasi juga bisa dilakukan terhadap aspek keuangan, pola berbelanja, dan kebiasaan yang Kawan lakukan setiap hari. Tujuannya agar Kawan bisa menyadari dan menganalisa bagian apa yang bisa di-upgrade agar hidup tidak begitu-begitu saja.

6. Mempelajari Skill Baru

Kawan bisa mengganti waktu scrolling dengan mempelajari keterampilan baru. Kegiatan ini dapat mengasah kemampuan kognitif dan meningkatkan kepercayaan diri, ibarat senjata baru yang Kawan peroleh untuk menghadapi tantangan pada masa yang akan datang.

Ketersediaan sumber daya pengetahuan di internet mampu memberikan akses terhadap beragam jenis kursus dan video pembelajaran. Jadi, daripada bersosial media ria tanpa mengenal waktu, Kawan bisa mengisi waktu luang dengan menambah nilai diri dari keterampilan baru yang dipelajari.

7. Mencoba Hal yang Belum Pernah Dilakukan Sebelumnya

Siapa yang tidak suka dengan tantangan? Dari manusia pertama hingga kini, tantangan seolah tumbuh bersama peradaban. Maka dari itu, untuk mengisi waktu luang, Kawan bisa menantang diri untuk melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Jika sebelumnya Kawan takut berjalan sendiri di tengah keramaian, Kawan bisa menggunakan kesempatan ini untuk menantang batas kemampuan yang dimiliki. Berjalan ke luar rumah dan melebur bersama keramaian bisa jadi akan meningkatkan rasa kepercayaan diri dan menghilangkan kekhawatiran yang selama ini ada di dalam pikiran.

Jadi, tulislah daftar tantangan yang bisa dilakukan pada waktu luang, selain memperoleh kegiatan baru, hal ini bisa menjadi kesempatan bagi Kawan untuk mengenali diri.

8. Berinteraksi secara Langsung

Salah satu hal yang makin tergerus seiring meningkatnya penggunaan sosial media adalah interaksi antar manusia. Hal ini berdampak pada kemampuan bersosialisasi, bergesernya nilai-nilai sosial, hingga kesehatan mental seseorang. 

Demi menghindari hal tersebut, sebaiknya Kawan menaruh sejenak handphone di atas meja dan melangkah keluar untuk mencari siapa saja yang bisa diajak berdiskusi.

Terkadang, berinteraksi memang terkesan monoton, tetapi seiring waktu Kawan bisa memahami bahwa interaksi yang sesungguhnya tidak hanya sekadar ‘like’ seperti di sosmed, melainkan juga pertukaran afeksi dan sudut pandang yang membawa Kawan merasa hadir di dalam kehidupan. 

9. Jalan-Jalan dan Berolahraga di Luar Ruangan

Daripada menghabiskan waktu di pagi atau sore hari dengan scrolling, Kawan bisa berjalan-jalan atau berolahraga sembari menikmati suasana langit yang menenangkan. Hal ini terbukti mampu meningkatkan kualitas tidur, mengontrol gula, hingga kesehatan mental.

Beraktivitas di luar ruangan juga memberi kesempatan pada mata untuk beristirahat sejenak dari layar handphone, sehingga kesehatannya dapat terjaga. 

10. Bercakap dengan Diri Melalui Journaling

Kapan terakhir kali Kawan bercakap dengan diri? Bertanya hal-hal sederhana yang ternyata sudah lama terabaikan. Setiap hari, Kawan bertanggung jawab untuk memberikan kesempatan pada diri untuk mengungkapkan setiap hal yang dirasakan. Terkadang, burnout terjadi karena Kawan terlalu lama mengabaikan sinyal-sinyal tubuh yang membutuhkan istirahat. 

Maka dari itu, daripada menghabiskan waktu luang dengan scrolling di tengah suasana hectic, lebih baik Kawan menggunakannya untuk bercakap dengan diri lewat journaling

Kawan bisa menyediakan satu buku khusus untuk bercerita sepenuh hati tanpa pernah takut menjadi diri sendiri. Segala keluh kesah dan emosi yang dirasakan ditumpahkan saja. Selain menenangkan jiwa, journaling juga bisa memberi kita jalan untuk mengenal diri lebih baik. 

Dengan demikian aktivitas yang bisa dilakukan untuk mengganti scrolling sosial media pada waktu luang. Tidak hanya sebatas aktivitas di atas, melainkan ada banyak yang bisa ditemukan seiring meningkatnya kemampuan Kawan untuk menikmati rasa bosan dan melepaskan rasa ingin tahu.

Jadi, jangan lupa menukar sedikit waktu luang yang dimiliki dengan kegiatan-kegiatan positif yang memiliki segudang manfaat. Selamat mencoba!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.