Dunia inovasi kembali menyaksikan kehebatan talenta muda Indonesia. Tim Five Musketeers dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) berhasil mengukir prestasi gemilang di ajang internasional Korea International Women's Invention Awards (KIWIE) 2025. Penemuan "COMPACT: Compostable Pads and Covers Technology" di bawah bimbingan dr. Lia Faridah, dr., M.S, PhD., sukses menyabet Gold Prize dan Special Prize dari Iran.
Kompetisi bergengsi KIWIE berlangsung meriah di Goyang, Korea Selatan, pada tanggal 20–25 Mei 2025 yang dihadiri lebih dari 400 perwakilan dari 16 negara, seperti Korea Selatan, Yaman, Iran, Thailand, dan negara lainnya. Keberhasilan Tim Five Musketeers menjadi bukti nyata kapasitas inovasi mahasiswa Indonesia di kancah global.
Tim Five Musketeers beranggotakan mahasiswa-mahasiswi berprestasi dari FK Unpad. Mereka adalah Marsha Aziza Wardhana, Lunetta Lindi Subroto, Alief Muhammad Arkan Nurachman, Putu Wecan Indah Wahyu Tami, dan Arimbi Larasati Diga Putri Andi Aswoyo.
Baca Juga: Kreatif! Mahasiswa Unpad Raih Prestasi Internasional Berkat Manfaatkan Cangkang Telur untuk Implan Gigi
COMPACT: Solusi Ramah Lingkungan untuk Higienitas Wanita
COMPACT yang berasal dari singkatan "Compostable Pads and Covers Technology" bukanlah sekadar pembalut biasa. Lewat tagline "Faster, Greener, Safer", inovasi COMPACT menawarkan sebuah solusi konkret terhadap krisis sampah plastik di Indonesia.
Melansir dari situs resmi Radio Republik Indonesia (RRI), Indonesia setiap tahunnya menghasilkan 3,2 juta ton sampah plastik dan 1,29 juta ton di antaranya berakhir di laut tanpa dikelola dengan baik. Tidak hanya persoalan sampah plastik, proyek inovasi COMPACT berangkat dari fakta bahwa setiap wanita di Indonesia diperkirakan menyumbang sekitar 300 limbah pembalut setiap tahunnya.
Pembalut compostable dirancang khusus dari kombinasi material alami dan berkelanjutan, yaitu plastik singkong, kapas, dan serat pisang. Pembungkus pembalut dikemas sedemikian rupa dari plastik singkong yang dibalut enzim selulase untuk mempercepat proses degradasi pembalut, serta protease yang dimanfaatkan untuk membunuh bakteri dalam darah menstruasi agar tidak mencemari air tanah.
Kehadiran COMPACT tidak hanya menawarkan alternatif pembalut yang efektif dan nyaman, tetapi secara signifikan mengurangi dampak lingkungan dari limbah pembalut konvensional yang sulit terurai. Pembuktian hadirnya inovasi COMPACT telah melalui tahap pengujian berupa uji serap dan penguburan dengan hasil memuaskan.
Hasil pengujian COMPACT menghasilkan kemampuan yang penyerapannya 7 ml lebih tinggi dari pembalut pada umumnya dan kecepatan degradasi dua kali lebih cepat dibanding pembalut compostable yang sudah beredar. Selain itu, beberapa tunas dapat dilihat tumbuh dari tanah ketika pembalut tersebut dikuburkan.
Marsha Aziza Wardhana, ketua dari Tim Five Musketeers, dalam wawancaranya menyampaikan rasa bangga karena dapat menghadirkan COMPACT di ajang bergengsi seperti KIWIE 2025. Ia mengakui bahwa kesuksesan ini tak lepas dari dukungan oleh FK Unpad dan dr Lia Faridah.
"Inovasi ini adalah wujud komitmen kami untuk menjawab tantangan lingkungan sekaligus memenuhi kebutuhan esensial higienitas wanita dengan cara yang bertanggung jawab," terangnya.
Tentang KIWIE 2025
Korea International Women's Invention Awards (KIWIE) merupakan ajang pameran dan kompetisi tahunan yang diselenggarakan untuk mempromosikan dan mendukung penemuan-penemuan yang dihasilkan oleh perempuan dari berbagai manca negara.
Kompetisi KIWIE diselanggarakan oleh Korean Intellectual Property Office dan Korea Women Inventors Association yang bertujuan untuk memperkuat fondasi penemuan perempuan dan meningkatkan minat mereka terhadap aktivitas inovasi.
Dengan demikian, lewat partisipasi dari berbagai negara, KIWIE menjadi platform penting bagi para inventor wanita untuk memamerkan karya mereka, bertukar ide, dan menjalin kolaborasi internasional.
Keberhasilan Tim Five Musketeers di KIWIE 2025 diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak mahasiswa untuk terlibat dalam penelitian dan pengembangan inovasi, serta membawa nama baik Indonesia di kancah internasional.
Baca Juga: Penghargaan Universitas Osaka untuk Riset Sustainable Aviation Fuel yang Dilakukan Wega Trisunaryanti
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News