AIESEC Indonesia kembali menyelenggarakan World's Largest Lesson (WLL), sebuah gerakan untuk memberikan edukasi kepada para pemuda mengenai isu sosial dan humaniora yang sedang terjadi saat ini.
Tahun ini, WLL diselenggarakan pada hari Kamis, 17 April 2025 di Bali dengan menyasar tiga sekolah utama yakni, SMPN 2 Kuta, SMPN 2 Kuta Utara, dan SMAN 4 Denpasar.
WLL merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari konferensi internasional yang diselenggarakan oleh AIESEC Indonesia April lalu, yakni Asia Pacific Conference (APC) 2025.
Konferensi ini diikuti oleh lebih dari 200 peserta yang merupakan anggota AIESEC dari seluruh kawasan Asia Pasifik.
Dengan mengusung tema “Everybody Wins When Girls Can Stay in School”, gerakan ini menjadi inisiatif AIESEC Indonesia untuk mengajak para pemuda mengetahui pentingnya peran edukasi bagi perempuan demi mendapatkan akses ekonomi, kesehatan, dan perlindungan yang jauh lebih baik.
AIESEC Indonesia pun mendorong para pemuda untuk memahami bahwa kesetaraan dalam pendidikan akan berperan sebagai titik awal bagi perempuan dalam mencapai kesempatan dan representasi yang setara di masyarakat.
AIESEC in Surabaya x KLIK FM: Waktunya Anak Muda Bersuara
Isu ini diangkat dari fokus Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) No. 4 yakni Pendidikan Berkualitas (Quality of Education) dan No. 5 yakni Kesetaraan Gender (Gender Equality).
Untuk mencapai tujuan mulia ini, AIESEC in Indonesia berkolaborasi dengan PLAN International.
Kolaborasi ini telah berhasil menyebarkan dampak kepada 1620 siswa SMP dan SMA di Bali yang terbagi ke dalam 55 kelas.
Pencapaian ini tentu menjadi momen berharga bagi AIESEC Indonesia yang senantiasa terus menerus menyebarkan dampak baik kepada anak muda.
Rendynothe Yuranda, Presiden AIESEC Indonesia, menyatakan WLL tahun ini dilaksanakan sebagai upaya untuk menekankan adanya harapan untuk para pemuda di Indonesia menjadi lebih proaktif dalam menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua orang. Salah satunya yakni melalui menyebarkan kesadaran akan pentingnya kesetaraan kepada orang-orang terdekat.
Rendynothe pun berharap anak muda di Indonesia bisa lebih mengekspos diri terkait dengan permasalahan yang ada di negara dan dunia.
Ia yakin setiap suara yang digemakan akan menjangkau banyak orang untuk turut mengambil aksi dalam perbaikan dunia.
“Melalui AIESEC, kita ingin merangkul organisasi-organisasi kepemudaan di luar sana untuk mengambil andil dalam perencanaan dan pengembangan dunia, salah satunya melalui forum diskusi mancanegara,” tambahnya.
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Kuta Utara, Ida Bagus Nyoman Segarayoga, dalam sambutannya turut menunjukkan antusiasmenya terhadap WLL.
Ia menyambut baik dan berterima kasih kepada para peserta WLL yang semangat untuk menciptakan dampak baik. Selain itu, ia pun mengaku bangga karena melalui WLL ini seluruh anak didiknya akan terdorong menjadi bagian dari agen perubahan di masa depan.
AIESEC in Surabaya Lakukan Company Visit ke BrandPartner Consulting Group
Dengan diselenggarakannya WLL, AIESEC Indonesia telah berkomitmen mengajak para pemuda di seluruh Indonesia untuk mengambil langkah nyata yang memiliki dampak baik dan berkelanjutan. AIESEC Indonesia pun berharap WLL dapat menginspirasi para pemuda untuk senantiasa mengambil peran proaktif dalam menyikapi isu-isu sosial dan humaniora di sekitar kita.
Penulis: Dzikra Nur Syafitri
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
