Pohon Maja atau Mojo (Aeglemarmelos), merupakan tumbuhan dari famili Rutaceae. Pohon ini dikenal karena buahnya yang memiliki rasa pahit ketika masih muda, tetapi menjadi manis ketika matang.
Nama "Maja" sendiri berasal dari bahasa Sanskerta, "Bilva," yang kemudian diserap ke dalam bahasa Jawa.
Pohon Maja memiliki nilai budaya dan sejarah yang tinggi, terutama dalam konteks sejarah Kerajaan Majapahit di Indonesia. Selain itu, pohon ini juga memiliki manfaat medis dan digunakan dalam pengobatan tradisional di beberapa negara Asia.
Ciri-ciri Pohon Maja
Pohon Maja memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari tanaman lain. Batang pohon ini berkayu dan tingginya bisa mencapai 15 meter. Sementara itu, daunnya terdiri dari tiga helai daun kecil (trifoliate), berwarna hijau, dan mengeluarkan aroma khas ketika diremas.
Pohon maja memiliki bunga berwarna putih kehijauan, tumbuh dalam tandan, dan memiliki aroma harum. Buah maja berbentuk bulat dengan kulit keras berwarna hijau (saat muda) dan kuning (saat matang). Buah muda sangat pahit, sedangkan ketika matang memiliki rasa manis.
Baca juga Fakta Jeruk Nipis, Buah yang Bisa Hilangkan Bau Amis Daging
Pohon Maja dan Asal-usul Kerajaan Majapahit
Pohon Maja berasal dari India dan telah menyebar ke Asia Tenggara melalui perdagangan dan penyebaran budaya. Dalam tradisi Hindu, pohon ini dianggap suci dan sering dikaitkan dengan Dewa Siwa. Buah Maja digunakan dalam ritual keagamaan dan pengobatan Ayurveda.
Di Indonesia, pohon Maja telah dikenal sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha. Penyebarannya diduga dibawa oleh pedagang atau pendeta dari India yang datang ke Nusantara.
Nama "Majapahit" konon berasal dari kata "Maja" dan "Pahit." Menurut Pararaton (kitab sejarah Jawa kuno), ketika Raden Wijaya mendirikan kerajaan di Trowulan, ada seorang pengikutnya yang memakan buah Maja dan merasakan pahitnya. Peristiwa ini kemudian menjadi inspirasi nama kerajaan tersebut.
Namun, beberapa sejarawan meragukan kebenaran cerita ini karena buah Maja sebenarnya manis ketika matang. Ada teori alternatif bahwa nama Majapahit mungkin berasal dari kata "Maja" (sejenis pohon) dan "Pait" (nama tempat), atau penggabungan unsur bahasa Sanskerta.
Meskipun demikian, pohon Maja tetap menjadi simbol penting dalam sejarah Majapahit. Keberadaannya di sekitar ibu kota kerajaan menunjukkan bahwa tanaman ini memiliki nilai ekologis dan budaya pada masa itu.
Baca juga Dari Filipina ke Indonesia, Buah Simpur Tebar Manfaat bagi Kesehatan dan Lingkungan
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News