Surabaya, 1 Juni 2025 – Bagaimana jika kesehatan mental benar-benar menjadi bagian utama dalam pendidikan? Pengalaman berharga seperti ini tentunya dapat diperoleh melalui Impact Circle, sebuah acara yang menyediakan platform bagi para pemuda untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai topik-topik yang berhubungan dengan SDGs (Sustainable Development Goals). Suasana penuh semangat dan rasa ingin tahu itulah yang terasa secara langsung di Gedung Auditorium Fakultas Psikologi Universitas Negeri Surabaya (UNESA) lantai 7, saat para peserta berkumpul dalam Impact Circle 2025 dengan tema “The Untold Syllabus: Mental Health as The Missing Chapter”.
Pada pembukaan, para peserta disambut dengan hangat oleh kedua MC, Andrea Christy dan Matthew Reynard, yang langsung menghidupkan suasana dengan roll dance khas AIESEC. Setelah energi peserta mulai membara, acara pun dibuka dengan beberapa sambutan yang inspiratif, mulai dari Akhyari Hananto (Founder & Chief Director Good News From Indonesia), Muhammad Aqil (Local Head President AIESEC in Surabaya), dan Anisah Ainiyyah Nabilah (Ketua Pelaksana Impact Circle AIESEC in Surabaya 2025). Ketiganya tidak lupa untuk menekankan pentingnya kesehatan mental sebagai bagian tak terpisahkan dari kualitas pendidikan serta pencapaian SDGs nomor 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan 4 (Pendidikan Berkualitas).
Tidak hanya mendengarkan saja, para peserta juga diajak untuk melakukan praktik secara langsung melalui sesi meditasi dan Leaderless Group Discussion (LGD). Dalam LGD, peserta berdiskusi secara berkelompok untuk membahas studi kasus nyata yang berkaitan dengan tekanan pendidikan, akses finansial, hingga stigma sosial. Setiap kelompok diminta untuk merancang solusi inovatif, mulai dari kebijakan akses pendidikan, dukungan kesehatan mental, hingga program pengembangan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, kemudian mempresentasikannya di atas panggung.
Selain itu, Impact Circle 2025 turut membuka peluang bagi peserta untuk memperoleh informasi mengenai Global Volunteer, sebuah kesempatan bagi para pemuda untuk menjadi relawan di luar negeri. Dalam sesi ini, AIESEC in UST di Filipina dan AIESEC in Colombo Central Sri Lanka memaparkan berbagai program volunteer mereka, yang tidak hanya memberikan pengalaman berharga dalam membantu komunitas lokal, tetapi juga mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan memperluas jaringan internasional. Program ini juga dapat mengajak para Exchange Participants untuk berkontribusi langsung pada proyek sosial yang berdampak positif.
“Setelah mengikuti Impact Circle 2025, kami merasa mendapatkan banyak pengalaman dan relasi baru. Materinya sangat berkesan dan berguna untuk masa depan. Acara ini juga seru karena banyak hal baru yang kami pelajari. Sesi favorit selain materi adalah diskusi kelompok (LGD) dan menari bersama AIESEC.” – Ghina dan Prama, peserta Impact Circle 2025
Impact Circle 2025 benar-benar membuktikan bahwa kesehatan mental adalah hal penting yang selama ini sering terlupakan dalam pendidikan. Melalui sesi-sesi ini, Impact Circle 2025 berhasil membuka ruang bagi generasi muda untuk berani bertanya, berpikir kritis, dan berkontribusi nyata dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih sehat dan tidak lupa akan kesehatan mental.
Jadi, apakah Kawan sudah siap untuk menjadi bagian dari perubahan dalam mengangkat kesehatan mental sebagai bab penting dalam dunia pendidikan? Kalau Kawan tertarik untuk menciptakan dampak positif lewat program Global Volunteer kunjungi https://aiesec.org/, Instagram official @aiesecsurabaya untuk cari tahu tentang kesempatan ini lebih banyak. Create a positive impact to your surroundings with AIESEC! (Celine Finia)
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News